Chapter 16

8.9K 471 171
                                    



"Hai nona."Bianca tersenyum penuh kemenangan,ia sangat senang karena misinya menjauhkan Prilly dengan Ali akan segera berhasil.Buktinya sekarang Prilly mengeluarkan air matanya didepannya,tak salah lagi rencananya akan berjalan dengan mulus.

Prilly tak mendengarkan sapaan Bianca, yang ia harus perhatikan sekarang adalah suaminya itu,keadaan nya sekarang mabuk dan kenapa harus Bianca yang bersamaan nya?

Ohh damn shit, apa yang mereka lakukan tadi?

Namun Prilly tak terlalu memikirkan hal itu karena keadaan suaminya sedang mabuk dan dia sedang dalam keadaan tidak sadar.

Apa yang menyebabkan suaminya kini menjadi pemabuk?

Apakah gara-gara kejadian tadi siang?

Apakah Ali semarah itu,sampai sampai dia melampiaskan dengan minum?

Bahkan Prilly tadi belum sempat menjelaskan namun sudah dipotong dengan Ali

Prilly hanya bisa menahan air matanya agar tidak keluar lagi,hatinya sangat sakit melihat suaminya sendiri bercumbu dengan wanita lain didepannya.

Apalagi dengan wanita yang notabennya orang yang ingin menghancurkan rumah tangga nya.

"Minggir kau!"Ali pun menyentak tangan Bianca yang sedang bergelayut manja

Bianca pun tersentak kaget dengan apa yang dilakukan Ali oleh nya

"Pergi kau dari sini! Dasar jalang!"bentak Ali kepada Bianca dengan nada kasar

Ali yang memang tak punya tenaga saat ini mencoba mendorong Bianca agar pergi namun usahanya gagal. Ia malahan terhuyung ke depan dan hampir menimpa Prilly.
Untung Prilly dengan sigap menangkap Ali agar tidak jatuh tersungkur ke lantai

"Ali hati hati"kata Prilly setengah menahan tangis

"Lepas!"bentak Ali dengan menyentak tangan Prilly kasar sehingga menyebabkan Prilly tersungkur

"Awss.."perut Prilly sempat sakit disaat tersungkur kebelakang namun rasa sakit itu ia tahan,agar bayi dalam kandungan nya tidak kenapa kenapa

Ali tidak memerhatikan Prilly yang tersungkur kebelakang karena sentakan tangannya ,hingga ia mengabaikan saja
Ali bangun dan langsung menatap tajam ke arah Bianca "ku bilang,pergi!"bentak Ali kepada Bianca

Ia tak bisa mengontrol emosinya.karena keadaannya yang sedang mabuk maka ia tak bisa mengontrol emosi nya dengan orang orang yang ada disekitar nya

Bianca yang melihat kobaran api di mata Ali yang begitu menyeramkan ,ia memilih pergi dari tempat itu agar tidak terkena marah Ali yang lebih bahaya lagi.

Setelah melihat Bianca pergi Ali langsung masuk kedalam rumahnya dengan langkah sempoyongan tanpa memperdulikan Prilly yang jatuh tersungkur tadi.

Prilly yang melihat perlakuan Ali kepadanya tadi hanya bisa menangis,ia harus sabar menghadapi sifat baru Ali kepadanya . Tak menyangka Ali tega melakukan ini kepadanya disaat ia hamil anak nya.

Dengan keadaannya yang sedang menangis ia mengusap-usap perutnya

"yang sabar ya nak..mungkin Daddy sedang capek."ucapnya kepada anaknya yang masih didalam perut dengan senyuman terbaiknya.

Dengan perasaan hatinya yang sedih Prilly mencoba berdiri sendiri ,dengan sekuat tenaga ia berdiri dengan memegangi knop pintu agar kuat untuk berdiri

"Awsss.."Prilly meringis menahan sakit yang menyerang bagian perut nya

Dengan langkah pelan Prilly menuju kamarnya untuk menyusul Ali
Sepanjang jalan ke arah kamar nya Prilly tak henti-hentinya meringis kesakitan ,memang sakit .sakitnya luar biasa
Ia berharap bahwa anak dalam kandungannya tidak kenapa kenapa
Prilly berniat besok akan mengecek kandungannya.apakah baik baik saja atau tidak

My Flat HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang