Wanna Sister

Park Jihoon

**
Park Jihoon itu, manusia dengan banyak aegyo, manusia imud, manusia yang paling ngegemesin.

Tapi, siapa sangka, Park Jihoon yang kalian kenal itu mempunyai adik perempuan yang dua kali lipat lebih kiyowo.

Yah.. Park Jihoon, mantan boyband Wanna One itu mempunyai yeodongshaeng, Park A Ra namanya.

Kini, kehidupan Jihoon sudah terbiasa seperti dua tahun lalu.

Ia kini di sibukkan dengan tugas-tugas kuliah dan dramanya.

Iya.. setelah Wanna One bubar, Jihoon memutuskan untuk kembali di dunia akting.

Pagi ini, keluarga Park sedang melakukan rutinitas pagi, yaitu sarapan.

"Oppa nggak kuliah?" Tanya Ara di sela-sela makannya.

"Ani, oppa ada shooting," jawab Jihoon.

"Yaudah, kalau begitu, antarkan aku sekolah!"

"Nggak mau," tolak Jihoon. Ara memanyunkan bibirnya kesal.

"Ais, yeodongshaeng, jangan ber-aegyo di depan oppa mu ini," keluh Jihoon.

"Siapa yang ber-aegyo oppa. Oppa aneh," ucap Ara kesal.

"Sudah-sudah, kalian ini, masih pagi juga, sudah debat." Sang eomma mengomel.

"Eomeoni, appeoji, Ara berangkat dulu ya," pamit Ara.

"Hati-hati," pesan eomma.

"Ne eomma."

"Uang sakunya, nggak kurangkan?" Tanya appa.

"Aniyo appa," jawabnya. Lalu ia beranjak.

"Ara-ah, kamu berangkat sama siapa?" Tanya Jihoon yang berjalan mengikuti dongshaeng-nya.

"sama bus lah, oppa di suruh ngantarin juga nggak mau," jawab Ara sengit.

"Yasudah, kajja, oppa antarkan."

Ara menoleh menatap Jihoon dengan mata berbinarnya.
"Ah, jeongmallo?" Tanyanya memastikan. Jihoon mengangguk saja.

"Kajja oppa, pakai motor ya!"

"Ani."

"Siapa yang ngebolehin untuk menolak, ini perintah, bukan tawaran!"

"Kamu galak banget sih, nggak jadi kiyowo," ucap Jihoon yang gemas dengan tingkah adiknya itu.

"Bodo ah. Kajja oppa."

**
Weekend ini, Ara berniat menemani oppa-nya shooting drama yang berlokasi di daerah gangnam.
"Ara-ssi, yakin mau ikut oppa shooting di cuaca dingin seperti ini?" Tanya Jihoon yang baru saja memasuki mobil.
Ara mengangguk.
"Wae? Wae sangat ingin menemani oppa?"

"Hehe, Ara mau foto sama lee minho oppa." Ara nyengir lucu.

Jihoon mengusap wajah Ara.
"Lagi-lagi, kamu ber-aegyo Ara-ah," ucapnya.

"Siapa yang ber-aegyo sih oppa," ucap Ara sebel.
Ia tak suka, setiap kali ia melakukan apapun, pasti oppa-nya itu mrnganggapnya sebagai aegyo.

"Pakai jaketmu itu, di luar sangat dingin," ucap Jihoon, Ara mengangguk saja.

Setelah setengah jam menempuh perjalanan. Mobil yang di tumpangi Jihoon dan Ara akhirnya sampai juga.