HAPPY READING 🙌
🍒🍒🍒
"Lah kok ga di kunci, mungkin Mama udah pulang." tanya nya yang ingin membuka pintu dengan kuncinya.
"Assalamualaikum, tumben Mama udah pulang." ucapnya yang sedang membuka sepatu.
"Wallaikumsalam, iya tadi kerja di kantor udah beres, bang Tirta mana?" tanya Wenda karena Tamara tidak bersama Tirta.
"Bang Tirta ada tugas di kampus Ma, tadi Ara bareng temen." jelasnya lalu duduk di sofa.
"Siapa? Shela? Rintan? Kok ga bilang Mama suruh jemput."
"Bukan Ma, Ara juga ga kenal siapa, ya kirain Ara, Mama sibuk di kantor." elak Tamara.
"Kalau ga kenal jangan mau sayang siapa tau orang jahat kan." Wenda menasehati putrinya.
"Tapi yang jelas dia bukan orang jahat kan Ma, tadi Ara juga liat dia masuk rumah no 114. Emang ada ya tetangga yang sekolah di tempat Ara?" tanya nya kepada Mama nya namun, selama Ara tinggal di blok Greenland tidak ada yang bersekolah yang sama dengan dirinya.
"Ga tau juga sih Mama, tapi denger denger ada tetangga baru, yaudah besok kita kesana." ujar Wenda.
"Males ah Ma, yaudah Ara mau mandi dulu." setelah mengucapkan kalimat itu Tamara melangkahkan kaki nya ke kamarnya.
Sehabis mandi Tamara mengeringkan rambutnya dengan handuk karena ia habis keramas, dilihatnya foto berbingkai coklat yang ia taruh di meja dekat tempat tidurnya, ya foto itu adalah foto Darwin Papanya yang ia rindukan sampai saat ini.
Ia mengambil foto itu dan duduk di samping tempat tidurnya, ia mengusap foto itu dengan raut wajah yang sedikit sedih."Pa.... Ara kangen Pa, kapan kita kumpul lagi?" tanyanya pada foto yang ada di tangannya.
Di sebelah foto itu terdapat gambar pelangi, laki laki, dan anak selain itu juga ada tulisan "Ala sayang Papa", gambaran khas anak anak itu memang Tamara lah yang menggambar.
FLASHBACK ON
"Yuk sayang kita liat pelangi." ajak laki laki bertubuh jakung dengan kumis tipis.
"Pelangi tu apa pa?" tanya seorang perempuan yang sedang asik menggambar.
"Nanti Papa kasih tau." dan perempuan itu mengikuti ajakan Papanya.
Sampailah diluar rumah yang sedikit tergenang air karena sehabis hujan, di sambut nya dengan langit yang sudah menampakkan warna warni yang cantik,
"Itu sayang yang namanya pelangi." tunjuk laki laki bernama Darwin.
"Wahh itu yang namanya pelangi!, bagus Pa." matanya tak lepas dari warna warni yang ada di langit.
"Gimana Ara suka?"
"Ala suka banget." jawabnya yang sedikit cedal.
"Setiap ke-7 warna warna itu ada makna nya lo, Ara mau tau ga?"
"Mau banget Pa." jawabnya antusias.
"Warna merah itu artinya pemberani dan juga cinta atau kasih sayang." tunjuknya kearah pelangi berwarna merah.
"Warna jingga artinya kesehatan dan kesejahteraan." sambungnya."Kalo walna kuning itu altinya apa Pa?"
"Warna kuning artinya keceriaan, terus warna hijau artinya kesuburan." jelasnya dan Tamara hanya mengangguk.
"Tiga warna lagi Ara tau ga?" tanya Darwin, dan Tamara hanya menggeleng pelan.
"Yaudah deh Papa kasih tau, warna biru itu artinya kedamaian, terus warna nila artinya kesederhanaan dan yang ungu itu, artinya kemewahan." jelas Darwin.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rainbow After Rain
Teen FictionSetiap waktu ku selau teringat tentang mu, warna warni pelangi di langit menjadi saksi akan kerinduan ku padamu. Aku tanpa mu seperti pelangi tanpa warna, semua terasa hampa. Seiring berjalannya waktu aku di pertemukan oleh seseorang yang mampu memb...