[5] Polaroids (R-18)

8K 519 447
                                    

Warning: y'all longing for something lem0ny??? Brace yourselves, 'cause this part contains shameless s3x scene, lmao.
R-18 for yah-o-i lem000000n ofc.
Anak kecil pergi sana. It's not my fault if you lost your innocence 'cause i already warned you, okay?
I swear I'm not high while writing this shit, so enjoy!

 It's not my fault if you lost your innocence 'cause i already warned you, okay?I swear I'm not high while writing this shit, so enjoy!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suatu hari, Bakugo melihat seorang pria yang mirip sekali dengan dirinya.
Bakugo memutuskan untuk mengikuti orang itu.
Di tengah jalan, pria itu tidak sengaja menjatuhkan dompetnya.
Bakugo memungutnya. Ia hendak memanggil pria itu, namun Bakugo tercekat saat melihat foto yang jatuh dari dalam dompet.

Sejak saat itu, Bakugo tidak bisa menatap Kirishima seperti dulu lagi.

Sejak saat itu, Bakugo tidak bisa menatap Kirishima seperti dulu lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini Kirishima mengajak Bakugo pergi.

Besok mereka akan mendaki gunung dan berkemah, jadi banyak perlengkapan yang harus dipersiapkan.

Dia terus memaksa Bakugo untuk pergi belanja bersama karena dia tahu toko-toko perlengkapan yang bagus.

Tetapi ...

"Rambut bodoh sialan, ini sudah jam satu lewat! Aku harus menunggu sampai kapan, hah!?"

Malah dia yang terlambat.

Bakugo menghela napas.
Ia kembali duduk di bench sambil menyilangkan kakinya.
Sekarang dia benar-benar kesal.

Bakugo melamun.
Kenapa anak itu lama sekali, sih?

'Apa sebenarnya dia malas pergi denganku?' batin Bakugo.

KRUUUK

Bakugo tersentak.
Wajahnya memerah karena perutnya baru saja berbunyi kencang.
Dia berharap tidak ada yang mendengarnya.

Bakugo melirik jam tangannya dan mendecih.
Ah, ini sudah jam makan siang.
Pantas dia mulai lapar.

Tapi sampai kapan dia harus menunggu!?

Bakugo melemparkan pandangannya ke sekeliling taman.
Tidak ada.
Si rambut bodoh itu tidak ada.

Namun sesaat kemudian ia terhenyak.
Pandangannya terkunci pada sesosok pemuda berambut pirang berantakan.

#𝐊𝐑𝐁𝐊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang