Warning: R-18 for violence and torture. No Quirk!AU
STOP!
Part kali ini adalah bagian ketiga dari part, [14] Tainted. Kalau kalian belum membaca part sebelumnya, lebih baik jangan mampir dulu agar kalian mengerti jalan ceritanya.
Enjoy, mi lavs!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bakugo... Kau mau membunuhku, ya?"
Iris merah Bakugo menyempit. Matanya terbuka lebar.
Sunyi. Mereka hanya diam tanpa suara selama beberapa saat.
Kirishima masih tersenyum di hadapannya, seolah tidak peduli mengenai fakta bahwa Bakugo baru saja berusaha untuk membunuhnya.
"Ha? Bicara apa kau—"
"Begitukah? Lalu pisau itu untuk apa?" tanya Kirishima sembari menunjuk pisau kecil yang sudah terjatuh di lantai. Ia merendahkan tubuhnya dan menghimpit tubuh Bakugo, lalu berbisik.
"Kau ini bukan tipe orang yang senang bercanda. Lagipula, bermain-main dengan pisau itu tidak lucu," ucapnya sembari membelai pipi Bakugo. "...sangat tidak lucu."
Kirishima menatapnya dengan pandangan kosong, tetapi senyuman masih terpatri di wajahnya. Pemandangan ini sungguh mengganggu dan semakin membuat Bakugo takut. Ia sama sekali tidak dapat membaca apa yang ada di dalam pikiran pemuda berambut merah itu.
Sebenarnya siapa orang yang berada di hadapannya ini? Apakah dia benar-benar Kirishima Eijiro yang Bakugo kenal?
"Aku..."
Bakugo tercekat.
Dia panik. Dan bingung. Ini adalah pertama kalinya Bakugo tertangkap basah hendak membunuh seseorang, terlebih yang mengetahui hal itu adalah targetnya sendiri.
