Warning: agak 'menjurus'.
Hari ini si rambut bodoh muncul di sekolah dengan dua buah tindikan di telinga kirinya.
Menyebalkan.
Aku tidak bisa berhenti menatapnya.Bel pulang berbunyi.
Anak-anak lain mulai merapikan tas mereka. Hanya Bakugo yang masih berdiam diri--atau lebih tepatnya bertopang dagu sambil sesekali melirik Kirishima.
"Yo, Bakugo! Kau mau ditindik juga?" Kirishima melambaikan tangannya sambil tersenyum lebar, memamerkan gigi-gigi hiunya.
"Ha!?"
"Yah, habisnya kau melihat ke arahku terus. Kupikir kau tertarik."
"Itu karena kau terlihat konyol, dasar bodoh."
"Eh ... Benarkah?" tanyanya sambil tertawa. Jari-jari panjangnya menyisir helaian merah kasar ke belakang.
'Ukh.'
Bakugo mengalihkan pandangan.
Ia mulai membereskan buku-bukunya."Hei, kalau kau mau ..." Kirishima berjalan mendekat.
"Ayo pergi ke rumahku hari ini. Orang tuaku tidak ada di rumah," bisiknya di telinga Bakugo.
"A-Apa-apaan--"
Kirishima menarik sudut bibirnya.
"Bukan apa-apa." ucapnya pelan. Tangannya merayap ke bagian belakang leher Bakugo dan mulai turun menyusuri punggungnya dengan lembut.
"... aku duluan." senyumnya, meninggalkan Bakugo yang terdiam di tempat, wajahnya semerah tomat.
Ia mengutuk Kirishima dalam hati.
'Sialan.'.
.
.Fin
©bukanayam, 27/09/18
KAMU SEDANG MEMBACA
#𝐊𝐑𝐁𝐊
Fanfiction⚡[BL] [V] Sebuah kontribusi terhadap salah satu pasangan terfavorit saya, KiriBaku. Tidak suka? Mudah saja. Tetap jaga jarak, jangan mendekat. Tetap tenang, jangan menyulut api. Semoga kalian terhibur. My Hero Academia © Kohei Horikoshi None of thes...