Warning: Bakugo puitis abis.
Dilarang mewek walaupun cringe abis.
Pintu keluar ada di sudut kiri atas, ya, sis.For anyone else, enjoy!
par·ox·ysm
/ˈperəkˌsizəm/
(n.) sudden outburst of emotion.
Langit yang awalnya cerah tiba-tiba dipenuhi oleh awan hitam dan kilat.
Aku menatapnya dengan geram.
Sialan.
Payungku tertinggal.Bulir-bulir air yang mulai turun menghadangku di ambang pintu gerbang.
Aku mendecak kesal.Menyebalkan!
Jangan bilang aku harus menunggu sampai hujan selesai. Aku ingin pulang sekarang juga.TAP
Seseorang menepuk pundakku.
Aku menoleh ke belakang.Kirishima.
"Payungmu tertinggal, ya?" tanyanya sambil menatap langit.
"Berisik."
"Kalau begitu, ini. Pakai payungku," cengirnya sambil menyodorkan sebuah payung berwarna merah menyala.
Mencolok sekali.
Aku terdiam, tapi tetap menerimanya.
"Kau bagaimana?"
"Aku? Tentu saja lari, sebelum hujannya makin deras. Aku duluan, Bakugo!" teriaknya sambil tersenyum lebar.
"Oi, tunggu--"
Dia mulai berlari.
"Uwa! Dingin!"
Meninggalkanku dengan payung merah bodohnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
#𝐊𝐑𝐁𝐊
Fanfiction⚡[BL] [V] Sebuah kontribusi terhadap salah satu pasangan terfavorit saya, KiriBaku. Tidak suka? Mudah saja. Tetap jaga jarak, jangan mendekat. Tetap tenang, jangan menyulut api. Semoga kalian terhibur. My Hero Academia © Kohei Horikoshi None of thes...