Kau tau jika cinta itu tidak bisa dipaksakan,mungkin itu kalimat yg sering terlontar dari sebagian orang ketika merasa tak seharusnya memaksakan apa yg dia inginkan.
Seperti jimin,meskipun dia tidak dipaksa secara nyata tapi dalam hati jimin tidak bisa berbuat apapun.
Dia berjalan tak tentu arah sedangkan saat ini awan mulai mendung seakan hujan badai benar2 turun.
Jimin terlalu masuk dalam pikiranya,sampai dia lupa jika hari ini dia ada janji mengerjakan tugas bersama.
Buru-buru jimin melangkahkan kaki menuju halte bus terdekat,tapi sayang rintik hujan mulai turun perlahan,lama jimin menunggu dan waktu pun sudah mulai sore,seingatnya dia hanya berjalan ternyata sudah sejauh ini.
Lama menunggu hujan pun semakin deras,tidak banyak orang hanya sebagian yg berlalu lalang ,jimin mengeratkan pelukanya pada tubuhnya karena udara mulai merasuki dirinya.
Bisa saja dia menghubungi taehyung agar menjemputnya atau membawakanya payung tapi saat ini jimin tidak mau bertemu dengannya.
Entahlah karena alasan apa yg jelas tidak mau.
Apakabar yoongi,idola jimin wali kelasnya.
Ya,yoongi saat ini tengah duduk bersama seorang gadis ,dia cantik ,berambut pendek sebahu,tapi matanya seolah menatap sedih kearah yoongi,matanya berkaca-kaca seakan mewakili hujan diluar sana
"Aku rasa cukup untuk hari ini,jadi mulai sekarang jangan ganggu dan datang kepadaku"ujar yoongi dingin,menatap datar kearah gadis yg sudah menangis didepannya.
"Aku tidak mau yoongi ya~"ujarnya seolah merajuk menahan lengan yoongi yg akan beranjak pergi.
Tanpa sepatah katapun yoongi melepas paksa tangan sigadis dan berjalan meninggalkannya,dia menangis tersendu-sendu seoalah menyesali sesuatu yg sangat menyakitkan.
Yoongi melajukan mobilnya di tengah derasnya hujan dengan suasana hati yg buruk yoongi mengendorkan dasinya seolah mencekik lehernya.
"Yashhhhhhhh-"kesal yoongi memukul kemudi mobil dan mengusak rambutnya frustasi.
Mengenai gadis itu dia adalah kekasih min yoongi tapi tidak sekarang,yoongi sudah mengakhirinya tadi,bisa2nya dia menghianati seorang min yoongi jelas yoongi tidak terima,padahal hubungan mereka sudah sejak lama kisaran 1 tahun mereka menjalaninya dan harus berakhir karena orang ketiga.
Disana.
Tanpa sengaja mata coklat yoongi menangkap sosok yg tengah berdiri memeluk tubuh kecilnya di pinggir jalan.
Yoongi tersenyum kecil saat menyadari siapa yg tengah ia matai sekarang.Itu jimin yg masih setia berdiri di halte bus menunggu kedatangan bus yg tentunya juga tak tentu datang,jimin mengerucutkan bibirnya kedepan,masih dalam mode yg sama.
Hingga suara klason mobil membubarkan segalanya,jimin tersentak tentunya karena kaget.
"Dasar"-jimin
"Kalau aku jantungan mati disini bagaimana"Maki jimin,dia gabut jadi ya mau bagaimana lagi.
Ohhh tunggu mobil itu berhenti di depan jimin,jimin menatap pantulan dirinya dari kaca mobil,perlahan kaca mobil itu terbuka menampilkam sosok yg jimin tidak duga sebelumnya.
"Yoongi'nim"ujarnya
Yoongi tersenyum kearah jimin sontak jimin jadi salah tingkah
"kau disini"
"Ne"
"Masuklah ku antar"
"Tidak,aku menunggu bus"
"Memangnya busnya datang"
Jimin menurunkan pandanganya kebawah, pintu mobil terbuka dan yoongi berjalan menghampiri jimin dengan payung hitamnnya, menarik pergelangan tanganya dan memasukannya kedalam mobil.
Jimin malu benar2 malu hanya untuk menatap yoongi di sampingnnya.
"Pakai kau bisa sakit"Yoongi menyelimuti tubuh jimin dengan jas hitamnnya.
"Kamsahamnida"
Mereka terjebak macet panjang saat ini,apalagi hujan semakin deras mengguyur jalanan,yoongi menatap jimin yg tertidur disampingnnya hingga senyum kecil kembali terukir di bibirnnya.Jimin berhasil membuat mood yoongi kembali membaik entah sihir apa yg digunakan kepadannya tapi kalau dipikir2 jimin terlalu muda bukan,bayangkan saat ini yoongi berumur 24 dan dia masih magang di sekolahan jimin,sedangkan jimin sendiri baru berumur 18 akan 19 kurang 3 hari lagi terlepas dari semua itu yoongi memilih diam dulu terlebih dia sendiri tidak terlalu yakin akan perasaannya saat ini dan tentunya dia tidak ingin salah jalan lagi.
-
-
-
Sinar pagi mulai mengusik namja yg tengah tertidur pulas di ranjang,merasa terganggu dia mulai membuka matannya perlahan,mengedipkan beberapa kali mengadaptasi."Kau sudah bangun"sapa appa jimin yg duduk di sampinngnya.Jimin berusaha mendudukan dirinya namun ditahan oleh appannya.
"Diam saja kau demam"
"Kau tau appa menghawatirkanmu,kau tidak mengangkat teleponku dan taehyung juga tidak tau kau berada dimana"
"Maafkan aku appa"jimin menunduk sedih tak berani menatap appannya
Appa jimin mengelus surai coklat anaknnya,saat appa jimin hendak beranjak pergi jimin jadi ingat bukankah terakhir kali dia bersama yoongi .
"Appa"panggil jimin,sedangkan sang appa yg sudah hendak berjalan berhenti dan membalik badanya menatap jimin
"Siapa yg membawaku pulang"
"Temanmu"jelasnnya
"Chingu??"jimin mengulang kalimat appannya,menurunkan kedua alisnnya dan berpikir keras.
Chingu,bukankah itu yoongi ,ya dia terakhir memang bersama yoongi dan seingatnnya yoongi yg ingin mengantarnnya pulang tapi sepertinya jimin ketiduran jadi dia tidak ingat kelanjutan kisahnnya.
"Ahhh masa bodoh yg jelas aku sudah kembali kerumah"gumam jimin,setelahnnya dia kembali tidur karena jujur saja dia tidak enak badan hari ini.
Tbc.
#171218
21.39Beri sebelum pergi
👇
(☆)
KAMU SEDANG MEMBACA
Let me love you[Yoonmin]//END
Fanfiction[ LMLY :Tamat 2019.05.01// 19.44 ] "Lika-liku kehidupan park jimin beserta kawan-kawan" Kisah ringan Coulpe mini2 YoongiXJimin MygXPjm bxb START#141218//FINISH#030519 #141218 #18.47