00.02

2.4K 82 3
                                    

Happy reading gaess❤❤

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

"Stop ma, jangan bicara seperti itu, mama adalah mama terbaik yang pernah Rain miliki, mama adalah ibu yang paling perhatian sama Rain. Jadi tolong mama jangan bicara seperti itu". Kata Rain yg hanya menatap mamanya sekilas

"Rain mohon kalian bisa ngertiin Rain". Kata Rain sambil menunduk.

"Kamu masih ga bisa natap mata kita nak?? Apa karna vision² yang muncul secara tiba²". Tanya Zafran lembut, dan hanya dibalas anggukan oleh Rain.

"Kamu jangan seperti itu sayang, kaya kita² ini siapa aja. Kamu harus berani natap kita, kita akan menerima apapun yang kamu katakan walaupun itu kabar buruk". Kata Destin yg dapat anggukan juga dari Vina dan Vano.

"Aku takut kehilangan keluarga untuk kedua kalinya". Kata Rain, tak terasa air matanya sudah menetes membasahi pipi tirusnya.

"Tidak akan nak, kami akan selalu ada untuk kamu dan akan selalu berada disampingmu". Kata Zafran.

"Iya dek, lo tenang aja gue sama Vina pasti sayang sama lo, tapi lo harus mau melakukan syarat yg gue kasih". Kata Vino

"Apa?? ". Tanya Rain tetap dg posisi menenduk.

"Lo harus berani natap kita², dan satu lagi lo harus gunaiin bahasa lo-gue, oke gak??". Bukan Vino yg bercakap malahan Vina yg tiba² bersuara.

"Yoi tuh, mau ga lo Rain?? ". Tanya Vino

"Coba nak, sekali aja kmu natap kami ya". Kata Destin sambil memegang dagu Rain dan mencoba untuk mendongakkan nya. Rain mencoba mengikuti permintaan mereka dan membuka matanya perlahan, hinga semuanya menjadi jelas Rain memberanikan diri untuk menatap mamanya yg sedang berada di hadapannya, entah mengapa Rain merasakan hal yang begitu menyenangkan saat menatap mata mamanya barusan.

Rain PoV

Entah mengapa waktu pertama kali gue natap mata mama secara dalam dan lama, gue ngerasain hal yang beda aja gitu, seperti sebuah kebahagiaan yang hadir dalam sekejap. Gue mencoba melihat kearah papa, kak Vina, dan bang Vano, mata mereka semua sama, memancarkan aura kebahagiaan yg sangat indah, ga terasa ternyata gue udah mancarin senyuman tulus pertama kali dihadapan mereka.

"Gimana nak?? Apa kmu masih takut melihat kita?? ". Tanya mama

"Nggak ma". Balas gue sambil tersenyum ramah kearah mereka, saat gue menoleh kearah kakaktwins, mereka menunjukkan ekspresi melongo tanpa berkedip membuat gue tertawa karna memang ekspresi mereka ber dua sangatlah lucu.

"Kak? Bang? ". Sapa gue sambil tersenyum.

"Ini beneran lo dek?? ". Heran bang Vano. Gue balas pertanyaan bang Vano hanya dg anggukan.

"Gila cantik bener, gue aja kalah". Kata kak Vani terheran².

"Lo mah lewat Van, harusnya lo jangan jd adek gue Rain, pasti udah gue pacarin lo". Kata Vano sambil kesemsem melihat pesona adiknya di depan ini.

"Jaga omongan kmu Vano! ". Kata papa memarahi bang Vano, gue cuma terkekeh receh melihat tingkah bang Vano.

"Sayang, dua jam lagi pesawat kamu akan takeoff, segera berkemaslah". Perintah papa dan hanya gue balas tengan anggukan.  

LIFE OF RAIN'ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang