00.04

2.1K 65 3
                                    

                    Happy reading gaes❤❤

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Tak lama petugas bandara datang dan dia langsung menanyakan apa yang sedang terjadi.

"What's this problem ??". Tanya petugas bandara barusan

"He has been a police fugitive, he criminals who have been shouting the child and sell their organs to strangers, the boy's body is behind their headquarters more precisely under the shade of the shade that they are on their cars, some children he already knew never tried to me and asked me please". Jelas Rain yang mampu membuat semua orang melongo termasuk orang itu.

"Are you sure what you say just now ??". Tanya salah satu orang yang melihat aksi Rain barusan.

"Yes I am very sure, if you do not believe you can come to the road ........, the number ... the north of their headquarters are outdown ash the 80s mansion, then I excuse first, oh yes i bring this guy to her head because there are many police coming". Kata Rain penuh keyakinan, memang Rain sudah tau bahwa ini akan terjadi dia sudah menelphone polisi Brazil tadi waktu Vio sibuk berbicara dg penjahat ini.

"Wait for Miss, what's your name ??, may the airport ask your number to contact you about what you say this is true". Kata petugas barusan dan Rain segera mengambil kartu namanya.

"My name is Michellen Raina Wolten, and my number is here". Kata Rain sambil memberikan kartu namanya. Jawaban Rain barusan mampu membuat semua pengunjung bandara dibuat cengong bagaimana tidak, anak dari pengusaha terkaya no 1 sedunia sedang berada dihadapannya.

"Sorry Miss over the riots that occurred, and thanks for all the information that Miss gave me, as I represent the representative of the airport a lot of gratitude and appeared for all that had happened". Kata petugas itu sambil menunduk hormat dan hanya dibalas anggukan oleh Rain.







Rain dan Vio sampai di mansion ommahnya diantar oleh pak Hery, supir pribadi keluarga wolten. Mungkin karena kelelahan Rain dan Vio sudah terlelap dalam tidurnya 30 menit telah berlalu.

"Non, non michel, maaf non kita sudah sampai di kediaman keluarga wolten". Kata pak Hery sopan, memang pak Hery bisa bahasa indonesia jd mempermudah berkomunikasi.

"Argghh". Riung Rain imut, membuat sopir itu tersenyum simpul.

"Vi bangun kita udah sampai". Kata Rain dg nyawa yang masih belum semuanya terkumpul

"Ya lo yang bangun kebo, orang gue udah bangun dari tadi". Kata Vio sambil mengejek Rain

"Hah, emm makasih ya pak". Kata Rain langsung turun dari mobil yang ditumpanginya tadi.





Sesampainya didalam mansion omma, Rain tidak melihat seorang pun disana, namun Rain melihat ada gadis memakai gaun putih sedang duduk ditangga, Rain hanya acuh dam pura² tidak melihat siapapun. Rain melanjutkan langkahnya menuju tangga, hinga sampai ditangga ke 13 tepatnya gadis itu berada, tiba² gadis itu mendongak dan menatap Rain tajam dg wajahmya yang pucat dan matamya yang hitam. Rain tetap acuh dan tetap melanjutkan langkahnya.

"Saya tau kamu bisa melihat saya, dan saya harap kamu mau membantu saya". Tiba² bisikan itu terdengar di telinga Rain, namun lagi² Rain tetap acuh dan melanjutkan langkahnya. Tapi tiba² dihadapannya ada gadis itu, dan bodohnya Rain dia malah berhenti, ketauan sudah semuanya.

LIFE OF RAIN'ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang