00.03

2.2K 65 0
                                    

Happy reading gaess ❤❤

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Rain PoV

Gue mencoba mendekat kearah bayangan itu dan benar ternyata dibelakang cendela ada seseorang mengunakan jubah hitam yg sedang mengawasi gerak gerik mama sama papa. Di tangan kiri pria itu terdapat sebuah pistol dan tangan sebelah kanannya memegang kamera kecil untuk merekam semua kejadian yg ada didalam.

Saat dia akan berusaha menarik tuas pistolnya, gue langsung menendang tangan kirinya hingga membuat tembakan itu meleset kearah cendela besar yg ada disamping mama dan papa. Dia kaget siapa yg menendangnya barusan bukankah targetnya sedang berada di dalam pengawasannya. Mungkin itu yang pelaku itu pikirkan

"Apa?? Lo bingung kenapa gue ada disini". Tanya gue dingin.

"Apakah anda memiliki kembaran? ". Tanya seseorang itu dg nada natadosnya (nada tanpa dosa)

"Gila nih orang, masih sempat² nya nanya". Heran gue dalam hati

"Yang lo awasi dari tadi tuh anak maid yg pake baju gue, lo kalau mau jadi penjahat yg handal dikit napa". Kata gue meremehkan, ternyata dia langsung membekap gue dan mengunci badan gue.

"Nih orang kalau jd penjahat ga totalitas banget, masa nguci lawan aja gini caranya, kan sama aja kayak ngampangin lawan buat ngehindar". Kata gue dalam hati, gue langsung membalikkan dia kedepan dan kembali mengunci tangannya, langsung deh gue seret dia kehadapan bonyok gue. Ternyata para bodyguard rumah ini juga membawa 3penyusup yg sepertinya itu adalah anak buah si kunyuk satu ini.

"Pa, ma, Vio, apakah kalian tidak apa²? ". Tanya gue karna melihat lengan mereka yg terkena serpihan kaca dan membuat lengan mereka bercucuran darah.

"Kami tidakpapa". Jawab mereka kompak

"Kamu hebat nak, papa bangga sama kamu". Puji papa, sumpah gue bersyukur banget punya papa yang bisa ngehargai apa yg gue lakukan.

"Bi tolong cepat bersikan pecahan² kaca yang ada disana". Perintah mama, tapi entah mengapa gue ngerasain hal yg aneh bakal terjadi, gue mencoba mencari kebawah dan benar ternyata salah satu dr penyusup itu membawa pisau lipat yg siap akan dihantamkan ke kaki bi Ine. Saat pisau itu dilemparkan tanpa disangka² Vio langsung menendang pisau itu lalu nengambilnya dan berjalan kearah orang tadi.

"Lo brani nyakitin ibu gue, idup lo ga bakal tenang". Kata Vio dg berbisik² namun masih bisa gue dengar, ga disangka lagi dia menyayatkan pisau itu kelengan orang td hinga membuat lengannya bercucuran darah.

"Udah buka aja topeng mereka Vi". Perintah gue

"Baik non". Jawab Vio dan segera dia membuka satu persatu topeng.

"Bawa mereka keruang introgasi sekarang juga". Perintah papa dan diangguki oleh semua bodyguard.

Autor PoV

Setelah sampai diruang introgasi kel wolten, Zafran langsung to the poin menanyakan siapa yg menyuruh mereka.
"Siapa yang menyuruh kalian kesini? ". Tanya Zafran dg tegas, namun mereka hanya menunduk tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

"Jawab!!! ". Bentak Destin lantang.

"Tuan Robert". Jawab sang pemimpin

"Pa, sebelum aku pergi apa boleh aku meminta sesuatu?? ". Tanya Rain.

"Apapun yang kau inginkan queen". Jawab Zafran lembut.

"Aku akan menemui tuan Robert dan saat aku ke Brazil aku mau Vio ikut dgku". Minta Rain

LIFE OF RAIN'ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang