00.11

1.7K 54 0
                                    

Happy reading gaesss ❤
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

"Emang lo tau caranya Rain?? ". Tanya Miko.

"Udah lo tenang aja, semua pasti beres". Kata Rain enteng.

"Udah sore juga nih, gue balik dulu ya takut dicariin. Oh iya besok anterin gue ke TKP ya, gue mau cari bukti". Kata Rain diiringi dg pamitan.

"Oke deh besok gue anter, ati² dijalan jangan ngebut²". Kata Miko

'Nih anak tau aja kalo gue suka kebut kebutan'. Batin Raina. Raina memutuskan untuk segera balik ke mansion keluarga wolten takut dicariin karna ga pulang pulang

30 menit berlalu, akhirnya Raina sampai di mansion mewahnya ini.

"Assallamualaikum". Ucap Raina halus

"Waalaikumsallam, dari mana aja lo jam segini baru balik??". Tanya Vino yg menyambut kedatangan saudara bungsunya itu.

"Ada urusan". Kata Rain cuek lalu melanjutkan langkahnya menuju kamar tersayang nya, sebelum sampai dikamar Rain melewati ruang tengah terlebih dahulu, ternyata disana ada teman² abangnya. Dari kak ody, bang Angga, David, sama?? Emm kayaknya Rain familiar dg wajah yg satu ini tapi dia lupa siapa yg sedang berada di hadapannya ini.

"Oh hai adek manis, dari mana kok baru balik?? ". Kata bang Angga sok sokan manis.

"Peduli apa". Kata Rain cuek.

"Dek ada temen² abang, lo tadi udah kenalan kan ama mereka". Kata bang Vino hanya dibalas anggukan oleh Rain.

"Oh iya Rain nih ada temen abang satu lagi, ka kenalin nama lo". Kata bang Vino

"Emm kenalin gue Andika Leonardo Ruchirot, lo bisa pangil gue bang Dika". Kata cowo itu sambil mengulurkan tangannya.

Mendengar nama itu Rain langsung teringat pada cowo itu, ya dia adalah orang yg dulu senasib dengan Rain, sama² menjadi gelandangan dan miskin, mereka berdua dulu berjuang bersama hingga akhirnya Rain memutuskan untuk ikut dg Desthin (mama angkat Rain).

Rain yang melihat tangan kokoh itu langsung mengengamnya dan menatap dalam kearah Dika, Dika seketika ingat pada tatapan itu, tatapan dimana gadis kecil yg sudah dianggap adeknya itu marah, setelah menyadari tatapan itu Dika langsung mengira².

"Lo??.... ". Kata Dika mengantung, Rain hanyan menganguk pelan. Seketika Dika langsung memeluk erat Rain dan mencium pipi Rain. Rain membalas pelukan pelepas kerinduan itu, semua yang melihat sontak kaget dan melotot, seolah² mereka sedang bermonolog 'ada hub apa mereka' mungkin kalimat itu yang terlintas diotak mereka.

Tiba² suara langkah kaki datang mendekat, sambil membawa nampan berisikan camilan dan minuman untuk teman²nya, namun pandangannya langsung tertuju pada dua sejoli yang sedang berpelukan hangat dan sang pria yang sedang mencium pipi sang wanita lembut, sontak membuatnya menjatuhkan nampan itu.

Semua yg ada di ruang keluarga langsung melihat kesumber suara, ternyata Vina datang tanpa disadari oleh semuanya, 2 sejoli itu langsung menoleh kearah Vina yang sudah berlinang air mata, dia lalu mengeleng dan lari menuju kamarnya.

"Gue urus, nanti gue jelasin". Kata Rain dingin lalu berjalan menuju kamar kakak perempuannya ini.

Tok tok tok

"Buka, gue bakal jelasin". Kata Rain masih dg nada dinginnya.

"Apa yang mau lo jelasin, semua udah jelas". Kata Vina dalam kamar.

LIFE OF RAIN'ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang