Aku adalah karyawan paling teladan. Bagaimana tidak, sudah hampir 2 tahun ini aku selalu datang lebih awal dari yang lainnya.
Meski sudah sangat jarang sarapan di rumah, istriku selalu membekaliku sarapan,kadang roti, omelet, nasi goreng, apaaa sajaaa... karena dia tau, aku lebih menyukai masakan rumah meski hanya telur mata sapi dibanding makanan apapun diluar sana, sehingga aku tak pernah melewatkan sarapan. Masakannya memang selalu enak, itu adalah kelebihannya yang tak berubah hingga sekarang.Percayalah, dulu aku tidak seperti ini. Aku selalu sarapan di rumah dengan istriku sambil membicarakan hal-hal yang sebetulnya tidak terlalu menarik, ajaibnya, seperti sihir yang menyihir pagi ku menjadi lebih ceria dan hangat.
Kebersamaan saat sarapan itu kini berubah menjadi teriakan-teriakan istriku yang begitu nyaring, melengking, adaaa saja yang harus dia omelkan setiap paginya. Ada saja. Ya ada saja -_-
Apa menjadi ibu rumah tangga sesulit itu? Aku bertanya pada diriku sendiri
Handphone ku bergetar, ku lihat 1 pesan 'istri: bekal sarapan sudah d makan, yah?'. Aku mengangguk! (Tanpa membalas pesannya)
Tanpa terasa 30 menit berlalu, karyawan lain sudah mulai berdatangan. Ku amati rekan-rekan kerja ku yang juga seorang istri+ibu, kenapa mereka bisa tetap cantik dengan riasan merona di wajahnya, kenapa mereka tetap wangi dan rapi, kenapa? Aku bertanya lagi pada diriku sendiri
Istriku, kenapa kau berubah?
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami dan Istri (Ketika dia tak lagi seperti yang dulu)
Short StoryKetika seorang 'Istri' berubah menjadi 'Ibunya anak-anak' bukan 'Istri kesayangan lagi' Maka, Suami : Dia tidak menarik lagi. Dia begitu menyeramkan. Aku seperti berbagi ranjang dengan monster Ketika suami tidak perhatian lagi. Tidak romantis lagi ...