Mencuci baju, mencuci piring, mengurus kruncil-kruncil, itulah keseharian ku-menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya!.
Menjadi ibu rumah tangga tidak terlalu buruk, malah menyenangkan. Aku jadi orang pertama yang tau perkembangan anak-anak ku dan tentunya jadi orang yang paling dekat dengan mereka... Menyenangkan sekali.
***
Hari ini benar-benar melelahkan, aku bahkan harus masak sambil menggendong si kecil yang sedang rewel karena sudah dua hari ini si kecil demam, semalaman menangis terus, tidur harus sambil di gendong, langsung menangis saat aku tidurkan di kasur, dan dia tidak mau makan. Tadi sudah ku berikan obat penurun panas, semoga demamnya cepat turun, jika tidak kunjung turun juga berarti sore ini aku harus memeriksakannya ke dokter. Belum lagi kakaknya yang begitu senang membuat isi rumah berantakan, sepertinya si sulung ini akan merasa galau kalau rumah terlihat rapih dan bersih.***
Sesekali ku sempatkan membuka ponselku, melihat apa suamiku membalas pesanku 'hmm... Hanya di read saja'Ada apa dengan suamiku? Apakah pekerjaannya sesibuk itu hingga ia jarang sekali membalas pesanku? Tunggu, apakah dia tau kalau si kecil sedang demam tinggi? Kurasa tidak.
Ia pulang sangat larut beberapa hari ini, wajahnya terlihat sangat lelah dan stress... Apa sedang ada masalah dalam pekerjaannya?Kalau di ingat-ingat sudah lama sekali. Sangat lama, sejak terakhir kali kami bercengkrama, tertawa, saling menggoda.
Sekarang, dia begitu dingin. Suamiku, kenapa kau berubah? Kenapaaaa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami dan Istri (Ketika dia tak lagi seperti yang dulu)
Short StoryKetika seorang 'Istri' berubah menjadi 'Ibunya anak-anak' bukan 'Istri kesayangan lagi' Maka, Suami : Dia tidak menarik lagi. Dia begitu menyeramkan. Aku seperti berbagi ranjang dengan monster Ketika suami tidak perhatian lagi. Tidak romantis lagi ...