5

30 11 2
                                    

Misi 1

Teng... Teng... Teng...

Bel istirahat telah berbunyi dan waktu yang dinanti-nanti akhirnya pun tiba. Galaksi dan Mentari mulai menjalankan misinya. Mentari mengajak Rembulan untuk berjalan lebih dulu ke kantin. Sedangkan Galaksi masih menahan Gerhana untuk tidak berjalan ke kantin duluan. Sebab sesuai tradisi, biasanya mereka langsung ngacir ke kantin begitu bel istirahat berbunyi. Galaksi dengan sekuat tenaga menahan sifat keras kepala Gerhana sembari mengecek ponsel sesekali untuk menerima info selanjutnya dari Mentari.

Drttt...

From : Mentari👰

Aku udah nyampe. Buruan ke sini!

To : Mentari👰

Oke, otw :v

Galaksi langsung mengajak Gerhana—yang dari tadi sudah rewel, berjalan menuju kantin. Selama perjalanan, Gerhana selalu bertanya ini dan itu mengenai alasan mengapa Galaksi menahannya tadi. Ketika tiba, Gerhana sempat berhenti mengoceh ini dan itu. Mungkin terkejut begitu melihat Rembulan ada bersama Mentari di situ.

"Eh, kenapa di kantin sini? Pindah aja yok..." Bisik Gerhana pada Galaksi.

"Hadeh, ngapain? Udah terlanjur di sini ya di sini aja lah." Tolak Galaksi.

Akhirnya, Gerhana terpaksa mengikuti perkataan Galaksi. Ketika mereka memasuki area kantin, Mentari sengaja menyapa Galaksi seolah-olah mereka tidak sengaja bertemu di kantin yang sama. Saat bertatapan, Galaksi dan Mentari saling mengedipkan mata kode bahwa misi mereka berjalan dengan sempurna.

"Eh, kalian... Sini gabung!" Ajak Mentari pada Gerhana dan Galaksi.

Galaksi mengangguk semangat. Lain halnya dengan Gerhana yang justru berjalan terkulai bagai daun yang terombang-ambing oleh tiupan angin. Sedangkan Rembulan, tatapannya seketika berubah sedikit lebih malas dan seolah berkata 'hah' sambil nyengir.

"Pesen gih! Aku sama Bulan udah pesen." Titah Mentari pada Galaksi.

"Heem, bentar. Ada yang mau ngomong nih ama Rembulan."

Sosok yang disebut namanya itu kini sedikit tercengang bingung tak mengerti.
Siapa? Batinnya.

Rembulan pun semakin dibuat bingung tatkala dua orang lelaki di hadapannya itu malah saling sikut-menyikut seperti saling melempar kode. Aneh. Pikirnya.

Karena Rembulan dihadapkan pada situasi yang membuatnya bosan, ia memutuskan untuk pergi ke kantin lain saja. Namun, ketika ia berdiri, sebuah suara menahannya untuk beranjak pergi.

"Bulan..." Panggil Gerhana.

"Aku mau ngomong sesuatu." Sambungnya.

Deg...

Apa sih maksudnya? Jangan-jangan... Pikiran Rembulan kini sudah mulai tak karuan, entah melayang ke mana. Sedangkan Gerhana tak kunjung melanjutkan perkataannya. Hal itu membuat Rembulan merasa geram. Untungnya, semua itu masih bisa ia tahan.

"Lusa, waktu abis olahraga, aku yang bayarin pesenan kamu sama Mentari." Jelas Gerhana sembari menunduk takut.

"Apa?" Mentari sontak kaget dan Rembulan hatinya hendak melompat.

"Oh, jadi kamu? Makasih. Tapi aku bisa bayar sendiri." Jawab Rembulan berusaha terlihat biasa-biasa saja.

"Nih, aku ganti." Lanjutnya sembari menyodorkan selembar uang lima ribu.

"Gak. Kalo mau ganti, kamu harus bayar lima juta." Tolak Gerhana.

"Itu gak mungkin, karena aku gak bakal punya uang sebanyak itu. Dan tolong jangan becanda, aku gak suka." Tutur Rembulan datar lalu beranjak pergi.

"Aku duluan." Bisik Mentari pada Galaksi sebelum menyusul Rembulan.

🌛🌜

Galaksi kini sibuk mengomeli Gerhana yang tolol. Ia tidak habis pikir dengan apa yang dikatakan oleh sohibnya itu kepada Rembulan. Sudah tau kalo Rembulan itu anaknya sentimen malah diajak bercanda. Gerhana mungkin memang bermaksud bercanda, tapi tanggapan yang diberikan oleh Rembulan malah sebaliknya.

"Yah, terus gua harus gimana dong? Ini semua kan ide lu. Lu juga yang mau gua deketin dia."

"Iya si, tapi itu semua kan demi lu. Biar lu kagak jomblo begoo... Lagian mumpung ada kesampatan, kan si Angkasa udah gak ada tuh, siapa tau lu bisa ngisi kekosongan hatinya."

"Aduhh... Tau lah, bingung gua."

Galaksi berpikir keras untuk misi selanjutnya. Sesuai peraturan, misi kedua akan dijalankan jika misi pertama berjalan dengan sempurna. Namun, pada misi pertama kegagalan sudah ada di depan mata. Bagaimana dengan misi kedua? Gua harus ngobrol lagi nih sama incess. Batin Galaksi.

🌛🌜

Mentari dan Galaksi kini meet up di suatu tempat tongkrongan para remaja. Apalagi kalo bukan untuk membahas kedua teman dekat mereka?

"Gimana nih?" Galaksi mengawali.

"Ya terpaksa tetep lanjut yang kedua."

"Hah? Beneran? Yang pertama aja gatot (gagal total), apalagi yang kedua."

"Jangan pesimis dulu dong. Justru misi kedua malah berjalan sempurna, kan gak ada yang tau sebelum mencoba."

"Terserah kamu aja deh." Pasrah Galaksi.

🌛🌜

Maaf, tadi malem lupa update. Jadi, hari ini bakal langsung up 2 chapter,, wkwk😅








Langit Bercerita | MSS 1 [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang