part 7

37 5 1
                                    

Novi berlari kekelas dan meletakan tas hitam di bangku bagian belakang. Dengan napas terburu-buru, novi mengambil botol minum yang berada di dalam tas hitam itu.

Huft....

Cewek itu menghabiskan setengah botol minumannya. Novi mendudukan dirikan ke bangku yang terdapat tasnya disana. Diambilya ponsel yang berada dibagian terdalam bagian tasnya, dilihatnya jam yang sudah menujukan pukul 06.20 WIB. Kali ini dia bersyukur karena tidak terlambat dan mendapatkan duduk di depan.

Yap.. Karena di kelasnya terdapat peraturan siapa cepet bisa memilh tempat duduk dimana. Dan tempat favorit novi adalah bangku bagian belakang. Selain sering terhindar dari tatapan guru karena bisa menyembunyikan tubuhnya dengan teman di bangku depan, bangku nya juga terdapat tempat charger dan bangku ini adalah incaran dikelasnya.

Pagi semua
Jangan lupa sarapan
Karena sarapan lebih baik dari harapan


Pesan itu dikirimnya ke square yang sekarang sudah berjumlah ribuan orang. Banyak yang merespon, mulai dari mengatakan bucin sampe memberikan respon berupa stiker line. Gadis yang duduk di bangku bagian belakang sedikit terkekeh.

Sekarang dia tidak memperdulikan orang lagi, bangku yang dia tepati adalah sumber kehidupannya disekolah. Nuansa dinginnya dinding menambah kenyamanan tersendiri.

Novi mulai mambalas pesan random di square. Sedikit terkekeh karena ada yang mengirim meme lucu disana.

" Nov udah PR rangkuman belom?" Novi mengangkat kepalanya, menatap tidak senang kepada temen kelas yang merangkap menjadi sepupu jauhnya. Cowok dengan embel ketua kelas. Cowok bermata sipit itu membenarkan ucapannya "Novi, yaelah Cuma kurang satu huruf doang."

"Y." novi mengalihkan pandangannya kembali ke ponsel genggamnya. "Singkat bener anjr," ketua kelas yang tak pernah novi ingat namanya itu, mulai protes.

" Yaelah,Cuma huruf doang lu permasalahin?" Novi mengikuti cara bicara ketua kelas tadi. Mampus, mamam tuh azab!

Laki-laki itu mulai membongkar tas Novi, melihat judul di sambulnya. Dan ketemu, disana tertulis nama gadis itu serta nama buku mata pelajaran, Biologi.

"Eh Wan, beresin lagi tas gue," Novi menatap dengan tajam kearah ketua kelasnya, tapi kalah tajam dari sang laki-laki kurus itu. "gue tau lu pelupa akut, tapi pelesatan lu itu jauh banget. Nama gue Joan, J-O-A-N"

Novi menatap tak perduli, sekarang dia membuka aplikasi di ponsel dan berakhir di aplikasi hijau bertulis line. Dia sedikit terkekeh lagi.

"Gue heran kenapa ponsel lu lebih menarik di bandingkan gue yang tampan ini," novi tersentak kaget, sedikit memundurkan kepalanya. Ngapain laki-laki yang tak berguna itu ada disini?. "Gue disini gara bosen dikelas gue, kebetulan lewat kelas lu." serem pikir Novi, kakel itu sekarang seperti cenanyang.

"Pergi." Novi mulai memperhatikan ponselnya lagi. Mengusir laki-laki itu dengan frontal. "Padahal lu kemaren manis loh,kok sekarang cuek?" Idgaz pura-pura perpikir dengan sedikit memiringkan kepalanya. Kalo siswi lain pasti akan berteriak melihat sosok sok imut ini. Iwww.

Dan apa yang dia bilang tadi? Manis? Jangan bilang dia baper Cuma karena plester buluk yang tersimpan lama di dalam jaket kebesaran itu?

Novi melihat jam di ponselnya, 06.27. Oke ini terlalu pagi untuk mencari masalah. Dan terlebih tatapan ketua kelas menyebalkan,tatapan apa itu? Meledek? Mengoda? Yang pasti itu menjijikan menurutnya.

Novi masukan ponselnya kesaku,dan mulai berjalan keluar kelas. Disini panas banyak setan!

Novi melirik kebelakang setan mengikuti jalannya.

"Ngapain buru-buru? Masih pagi mah nggak ada orang," Idgaz sekarang sudah berada di sampingnya, berjalan mengikuti Novi.

Entah kemana tujuannya sekarang, ingin keperpus tapi jam segini tempat itu masih tutup. dan ditambah ocehan tidak penting yang mengelilingi pendengaran Novi. Berisik !

Huft...

Novi berhenti diikuti dengan Idgaz serta ocehan tak berguna dari Idgaz yang membanggakan diri sendiri.

"Mau lu apa," Novi mulai jengah, diambil ponsel dalam saku. Dia melihat jam disana, sudah 10 menit berjalan tidak berguna berkat kakak kelas ini. Ketika dia ingin menutup ponselnya, terlihat notifikasi dari grup. Tangan Novi seketika gatal untuk membuka pesan itu, tapi dia urungkan. Oke kita harus serius!

"Jadi mainan gue," Idgaz terdiam sebentar "Gue bosen ama mainan lama, udah kepake dan gak ada tantangan. Dan gue rasa lu bagus buat kadidat baru."

"Gue rasa idup lu sangat sangat tidak menarik danpenuh kegabut, miris." novi panas. Apa yang dia katakan tadi? Mainan?

"Lu gak mau?" Idgaz menyandarkan tubuhnya di tembok, menatap adik kelasnya. "lu salah orang." Novi berjalan melewati Idgaz, berniat kabur.

Idgaz tertawa. "Ternyata mancing lu buat ngomong susah banget ya?" Novi membalikan badannya. Menatap tak mengerti. "Ohh santai, tadi gue cuma becanda. Oke kita ulang perkenalan biar gak canggung."

"Lu pasti tau guekan?" Novi menatap tak tertarik. "Lu gak tau?" novi memiringkan kepala.

" Oke gini, gue Idgaz kelas 12.3," Idgaz menatap kesal tatapan tak peduli adik kelasnya itu, dan lebih parah dari itu. Dia tak dikenal? Hell.

"Udah? Gue mau balik kelas."

---------------------------------------------

Kesel gak? Kurang dingin gak?

NOMOPHOBIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang