Hari terus berjalan, waktu terus berlalu. Semuanya sungguh baik-baik saja. Dapat terus berada dekat denganmu adalah suatu anugerah yang paling ku syukuri dalam hidupku. Sungguh, kau adalah obat yang manjur untuk mengobati lukaku karena dia dahulu.Hingga muncul perasaan-perasaan itu. Melompat dari masa lalu, menghadang perjalanan indah hidupku denganmu. Mengancam dengan bermacam tuduhan kejam akan menghancurkan hidupku lagi. Prasangka mulai terbentuk di benakku. Perasaan takut untuk kembali mendamba, perasaan takut untuk kembali mencinta.
Macam-macam pikiran berkelebat di benakku. Bagaimana jika kejadian bersama dia seperti dulu terulang ? Aku benar-benar tidak mau semesta kisah yang sudah ku susun ulang sedemikian rupa runtuh kembali. Aku tidak mau bekas jahitan luka ini ditusuk pisau lagi. Aku tidak mau. Aku tidak siap.
Aku benar-benar takut. Mempunyai orang seperti dia lagi dalam hidup. Orang yang kupercaya dengan sepenuh hati akan terus berada di sisiku. Orang yang merupakan tempat ternyaman bagiku bukan hanya untuk singgah, tapi juga untuk tinggal. Yang menyokong di kala aku lelah terhadap omongan manusia yang mengaku sebagai makhluk paling sempurna.
Kau, sama seperti dia, sempurna. Tapi apakah kau sama seperti dia dalam memperlakukan hatiku?
KAMU SEDANG MEMBACA
Alegori
Romance"Aku merindukanmu. Tapi apa benar aku punya sedikit saja kesempatan ? Untuk merindu pun, kurasa tidak." Karena mengingatmu berarti membuka luka lama. Namun melupakanmu, berarti menghapus separuh alasanku untuk bahagia. Dulu, kita pernah seiya sekata...