Temanku berjalan menawan
dengan keringat bercucuran
Bertali pinggangkan keresahan
memicu sesak berkelanjutanHiraunya tak berkesan oleh penderitaan
Tertantang takdir
oleh lantamnya
yang minta di gurui
oleh hidup.Temanku yang selalu berjalan menawan,
Pucat pasi masih memenuhi wajahnya tentram tak pernah lagi menyentuhmu engkau gila pada tindakan takdirTemanku yang selalu berjalan menawan,
Berhentilah menapak sejenak
Lihat sekitarmu ada apa
Mata mereka tak sama lagi
Sejak terakhir kali melihatmu duluTemanku yang selalu berjalan Menawan,
Berhenti berjalan dalam gelap karena seberapa menawanya engkau berjalan kami tak dapat melihatmuSeperti dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuaian hati
PoesiaTak begitu piawai, namun keras kuramu kasa dan rasa supaya jadi kata. Semoga relate!