Kamu Bahagiaku

1K 171 48
                                    

Setelah acara makan bersama selesai, Yoona memaksa Chanyeol segera mandi dan mengganti work attirenya. Awalnya Chanyeol berniat akan langsung tidur saat Yoona dengan tidak berperi-kemanusiaan menyeret pemuda itu masuk ke kamar mandi dan mencipratinya dengan air, membuat kemeja yang ia kenakan basah dan meninggalkan pemuda itu tanpa pilihan selain harus mandi dan berganti pakaian.

Sesudah mengeringkan rambutnya yang basah bekas keramas, Chanyeol menyampirkan handuknya asal ke atas kepala dan berjalan keluar dari kamarnya. Ia melangkah ke arah balkon, tahu betul bahwa Yoona akan duduk disana menikmati angin malam.

Hal yang sering gadis itu lakukan jika sedang bersantai.

Senyumannya mengembang ketika tebakan dia tepat sasaran, terlihat sosok gadis itu duduk bersila diatas kursi malas yang memang sengaja disediakan disana, dihadapannya terhampar pemandangan taman di depan rumahnya yang subur ditumbuhi berbagai macam tanaman dan bunga-bungaan.

Meski sudah diingatkan tentang angin malam yang tak baik untuk kesehatan, Yoona sering kali mengacuhkannya. Chanyeol menunduk memperhatikan tubuhnya dan seketika tersadar ia tidak memakai jaket ataupun hoodie. Tak ada yang bisa ia tawarkan untuk memberikan gadis itu kehangatan. Seperti dulu.

Ia menghela nafas. Berusaha menghilangkan sekelebat perasaan aneh yang melintas di benaknya dan memantapkan langkah menghampiri gadis itu.

Chanyeol duduk dengan tiba-tiba disamping gadis itu, sedikit menggeser Yoona yang memakan tempat banyak di atas kursi malas. Dengan iseng ia meletakkan handuknya yang basah keatas kepala Yoona yang disambut jeritan kecil gadis itu.

"Mas! Hih! Ngapain sih?!"

Chanyeol terkekeh kemudian merebut iPad dari pegangan Yoona. "Geser dong!" suruhnya pelan.

Pemuda itu mengintip layar gadget canggih itu dan melihat rancangan dress yang masih setengah jadi terpampang disana. Bibirnya terangkat membentuk senyuman kecil, teringat kembali bahwa Yoona memang tak pernah main-main dengan semua rancangannya. Gadis itu akan selalu mengikut sertakan hatinya pada setiap pekerjaan yang ia lakukan. Hal yang ia sukai.

Yoona menjulurkan tangannya. Mengambil kembali iPadnya setelah berhasil menyingkirkan handuk basah milik Chanyeol dari atas kepalanya.

"Ganggu aja! Sana tidur!" sungutnya mendorong bahu Chanyeol menjauh.

Pemuda itu terkekeh. Dengan iseng menjulurkan tangannya dan mengacak-acak rambut Yoona yang digerai lurus ke bawah kali ini.

Yoona menjerit. Menghalau tangan besar Chanyeol dengan iPadnya, "Mas IHH! Rambut aku berantakaann!!"

"Lagian ya udah dibilangin jangan diluar kalo malem. Kamu kan gampang masuk angin, Na."

"Biarin," acuh Yoona yang kembali fokus dengan layar gadgetnya.

Chanyeol menarik nafas. Menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi dan memandang sekeliling. Ia tersadar sesuatu.

"Eh iya, aku gak ngeliat Sehun dari tadi. Dia kemana?"

Yoona menoleh dengan gerakan cepat, menatapnya dengan tatapan elang yang membuat Chanyeol mengerjap-ngerjap kaget.

"You kidding me, right?"

"Hah?"

Chanyeol melemparkan pandangan tak mengerti.

Yoona gemas dan tanpa perhitungan memukulkan gadget ditangannya ke kepala Chanyeol. Menimbulkan suara 'buk' yang cukup nyaring diikuti dengan pekikan kecil Chanyeol.

"AWW! HEH!"
Chanyeol mengusap kepalanya. Pukulannya tidak terlalu keras memang tapi tetap saja casing metal gadget itu membuat kepalanya sedikit sakit.

DelightWhere stories live. Discover now