Cokelat Panas

591 122 17
                                    

/

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


/

"Nih, pake selimutnya."

Chanyeol maju menjulurkan selimut tebal yang ia ambil dari kamarnya ke arah Yoona. Gadis yang duduk bersila di atas sofa itu tersenyum kecil, melebarkan selimut cokelat tebal itu melingkari tubuhnya. Ia kembali mencari posisi nyaman dengan bersandar ke sofa.

"Thanks, Chan."

Chanyeol mendecak. Maju mendekat dan mengeratkan selimut cokelat itu agar menutupi pundak dan leher Yoona.

"Lagian lo tuh ya. Kenapa gak minta jemput gue aja sih?! Harus banget gitu ujan-ujanan kesininya? Bisa nyari tempat neduh dulu kan? Stay dulu harusnya di stasiun, terus WA gue biar dijemput. Ck! Malah ujan-ujanan kesini."

Bukannya takut dengan omelan cowok itu, Yoona malah tertawa lebar. Menambah kadar kekesalan Chanyeol yang muncul saat melihat gadis itu datang dengan keadaan basah kuyup ke apartemennya.

"Dih! Malah ketawa!" dumel Chanyeol sekali lagi dengan tangan terulur maju, mendorong dahi Yoona yang masih cengengesan memandanginya.

Yoona jadi mengkerut. Kenal dengan Chanyeol sejak lama, ia tahu cowok itu tidak akan mendorong kepalanya jika ia tidak benar-benar kesal.

"Ngomel mulu lo kayak emak-emak," ujar gadis itu, menahan tangan Chanyeol yang ada di kepalanya.

Chanyeol menatap Yoona dengan tatapan tajam, mendengus menjawab gadis itu, "Kalo emak gue tau lo ujan-ujanan kayak gini, gue yakin lebih parah omelannya."

Yoona memajukan bibirnya, makin mengkerut ditatap dengan tatapan tajam cowok itu.

"Iya, iya, maaf," ujarnya menarik tangan Chanyeol dan menggenggamnya pelan. "Tanggung, Chan. Gue mau berenti di kafe seberang, udah tinggal gerimisnya. Ya udah, gue nerobos aja. Kan jadi cepet nyampenya."

Chanyeol kembali mendecak. Cowok itu menggigit bibirnya. Inginnya sih kembali memarahi gadis itu. Tapi merasakan suhu dingin kulit Yoona, ia berusaha menahannya.

Perlahan Chanyeol menarik tangannya dari genggaman Yoona dan ganti mengulurkannya ke arah selimut. Merekatkan kembali tepian selimut itu agar membungkus tubuh Yoona dengan hangat.

"Bentar, gue bikinin cokelat dulu ya."

Yoona mengangguk antusias dengan senyuman yang kembali melebar di bibirnya.

"Jangan manis-manis, Chan."

Chanyeol berbalik, melangkah ke arah dapur yang terletak di seberang ruang tengah yang sedang di tempati Yoona. Cowok itu mengangkat sudut bibirnya mendengar request si gadis.

Iya, gak usah manis-manis. Karena lo udah lebih dari manis.

"Hmm. Nanti bagi dua sama gue."

DelightWhere stories live. Discover now