07

173 26 7
                                    

Memakai pakaian sangat mahal masih saja membuat Wendy tak nyaman. Di sinilah dia sekarang, sebuah butik ternama yang memajang serangkaian produk pakaian wanita yang berlabel harga jutaan won.

George, laki-laki berambut pirang itu menjemput Wendy pagi-pagi sekali, saat mata Wendy masih sepat untuk dibuka. Kata dia, Wendy harus tampil secantik mungkin ketika dia akan menemani Mateo malam ini, dan itu membutuhkan waktu lama—mungkin seharian. Mulai dari memilih pakaian dan sepatu, menata rambut sampai akhirnya merias wajah Wendy.

George dan seorang wanita pemilik butik yang mengenalkan dirinya bernama Tiffany Hwang, duduk di atas sofa merah, menyaksikan Wendy yang beberapa kali keluar-masuk kamar pas. Ada banyak pakaian yang harus dicoba Wendy, mungkin dua puluhan potong gaun berbagai model dan warna. Belum lagi belasan pasang sepatu berhak tinggi yang berhasil membuat betis serta tumit Wendy terasa pegal.

Wendy mengembuskan napas panjang. Masih banyak baju yang harus dicoba. Tetapi, dia harap gaun merah model singlet dengan panjang sepaha ini akan cocok dengan selera Mateo. Juga, sepasang pumps hitam berbahan beludru yang akan ditapak kakinya.

"How about this?" tanya Tiffany dengan aksen yang terdengar bagus di telinga Wendy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"How about this?" tanya Tiffany dengan aksen yang terdengar bagus di telinga Wendy.

Wendy masih berdiri di tempatnya menunggu pendapat George. Jika dibandingkan Tiffany, dia menjadi tak percaya diri memakai pakaian ini. Wanita itu terlihat lebih cantik dan anggun dalam balutan dress hitam berlengan panjang dengan hiasan manik-manik di bagian leher. Jangan lupakan pumps berwarna senada setinggi 140 mm yang membuat kaki jenjangnya terlihat bagus.

 Jangan lupakan pumps berwarna senada setinggi 140 mm yang membuat kaki jenjangnya terlihat bagus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Not bad. I think, Mr. Kim will like it."

"I think so. Kalau begitu kita pakai yang ini." Tiffany seraya berdiri, mendekat ke arah Wendy. "You're so beautiful. Akan lebih cantik lagi kalau kita membenahi rambutmu yang kusut ini."

Tiffany menyisir rambut Wendy dengan tangannya. Kusut katanya. Wendy tak pernah tahu standar kusut bagi orang kaya. Padahal Wendy termasuk rajin melakukan perawatan untuk rambut. Meskipun Wendy hanya melakukannya di rumah bermodal panduan internet, bukan di salon terkenal yang bisa saja memakan seluruh gaji dalam sebulan.

Doppelgänger | CHENDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang