Bad Sunbae [나쁜 선배]

Chapter 8 : Dream

" After the storm,after the rain even after all the sadness. Trust me I'll always be there.." - Bad Sunbae -

— 💠💠💠 —

Rainy Day, 21:30 PM.

  Hujan mulai turun sedikit demi sedikit, dan disinilah Hyemi menghabiskan waktunya di depan kulkas untuk mendapat kan sedikit, tidak. Mungkin lebih tepatnya banyak kudapan untuk ia santap di kamarnya.

Hyemi memiliki kebiasaan buruk lapar pada malam hari. Yang banyak perempuan menganggap itu adalah salah satu penyebab yang paling berpengaruh terhadap naik nya berat badan.

Entahlah, Hyemi hanya tidak suka dengan konsep Thin is beauty. Menurutnya itu bukan suatu kecantikan jika kau tidak menjadi apa adanya dan malah menyiksa dirimu. Bagi Hyemi, Cukup bangga dan jadi diri sendiri itu sudah cukup untuk mendefinisikan kecantikan tanpa mempedulikan perkataan orang.

Setelah selesai dengan sesi 'menggali' kudapan di dalam kulkas, Hyemi memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Namun, saat ingin berbalik Hyemi dikejutkan dengan Jungkook yang berada di belakang nya.

" Kya! U—hm m—maaf Sunbae aku sedikit terkejut .. "

" Ne Gwaenchana.. " ucap Jungkook dengan nada dinginnya.

Hyemi dan Jungkook sudah dua hari ini bersikap aneh. Jungkook yang tiba - tiba bersikap Cuek kepada Hyemi dan Hyemi yang bersikap seolah - olah menghindari Jungkook . Semenjak perbincangan mereka yang tidak berjalan lancar entah kenapa mereka saling menghindar satu sama lain.

Hyemi pun bergegas pergi menuju kamarnya sebelum ia pingsan karena gugup, sekarang. Entah kenapa ia merasa bersalah karena mengajukan pertanyaan itu kepada Jungkook.

- 💠 -

  Disinilah Hyemi terjebak di dalam perasaan nya sendiri. Mungkin jika ia bisa mengembalikan waktu ia tidak akan mengajukan pertanyaan bodoh seperti itu.

Hyemi berbaring di kasurnya ia menatap atap kamarnya.

" Hyemi Bodoh, Apa yang harus kulakukan sekarang? Situasi ini sangat canggung untuk kami berdua. "

Hyemi memutuskan untuk tidak memakan kudapan nya, tiba - tiba ia kehilangan nafsu makan nya saat ini.

Suara hujan terdengar dari luar jendela kamar Hyemi. Guntur dan petir pun setia mengiringi hujan yang sedang tumpah dengan deras ke bumi.

Hyemi bukanlah seorang gadis yang mudah takut dengan petir dan semacamnya. Tapi, Ia tetap saja kesulitan untuk tidur. Ia mencoba dan terus mencoba sampai akhirnya ia berhasil masuk ke dalam alam mimpinya.

— 💠💠💠 —

Hyemi's Side

" Mi - ah! " 

Mimpi ini, mimpi ini terulang lagi.

Aku tidak tahu siapa pemilik suara itu, namun entah kenapa rasanya suara itu adalah suara yang sangat aku rindukan.

" Mi! Disini... "

Berkali - kali aku berusaha mencari asal suara itu. Aku berlari di sepanjang lorong putih yang kosong ini. Tak lama aku menemukan siluet seorang pria yang melambaikan tangan nya ke arahku.

" Mi.. " dia memanggil ku lagi.

Aku berlari ke arahnya namun entah kenapa aku seperti berlari di tempat. Aku tidak pernah bisa menghampirinya. Aku tidak pernah bisa menggapainya. Sang Pria misterius yang selalu muncul dalam mimpiku.

Aku lelah terus mengejarnya. Dan pada akhirnya aku terduduk dan menatap nya. Biasanya mimpi ini akan berakhir seperti ini.

Namun, kali ini berbeda..