Setelah berada di dalam kelas aku dan poppy mengeluarkan buku dan alat tulis yang aka digunakan nanti,saat sedang asyik-asyiknya tiba suara seorang anak mengejutkan kami.
Ternyata dia adalah Ova.Ova juga teman lesku dan sekolah kami bersebelahan.Entah apa tujuannnya dia mengejutkan kami aku tidak tau.Lalu dia menuju kursiku dan poppy awalnya aku kira dia akan menghampiriku karena bisa dibilang Putra dan Ova adalah satu paket.Paket ngga guna yang kerjanya mengejek orang.Tapi pikiranku salah.Ternyata Ova menghampiri Poppy dan membisikkan sesuatu pada Poppy.Sontak aku terkejut melihatnya karena menurutku itu adalah hal yang kurang sopan.
Belum hilang rasa kagetku Putra kembali dengan celotehannya
“Ais,ova...ekhem... Awas va,awas didenger sama pacarnya Resa!”
Anak itu ingin aku jitak rasanya.Aku rasa aku tak ada salah tapi aku selalu jadi bahan ejekaan baginya.Syukur saja aku sudah malas membalasnya.Aku kembali memperhatikan Poppy dan Ova.
Setelah selesai berbisik ova pun menuju bangkunya.Sekarang perhatianku ada pada poppy,wajahnya kini berwarna merah muda.Entah apa yang dibisikan Ova hingga Poppy menjadi malu.Kemuadin les berjalan seperti biasa.
Saat pulang aku masih berada di kelas untuk merapikan buku-buku,hanya ada aku,Putra,dan Pratama.Dalam keadaan sibuk masing-masing Putra bertanya padaku
“Eh pacarnya Resa,temenmu mana?”
Aku tak menjawabnya.Apa dia tidak tau namaku?Haruskah aku dapat sebutan itu?pikirku
“Yih,kok ngga dijawab?” tanyanya lagi
Aku masih diam saja tak mau menggugrisnya
“Ok!Mana temenmu den?”tanya Putra
“siapa maksudmu?” Jawabku
“Nanda.Mana dia?kok ngga les?”
“Pulang kampung.Kenapa?kamu kangen?nanti aku sampein ke dia.” Jawabku menyinidr
“Ih...aku ngga suka sama dia ya!” jawabnya ketus
“Terus?”tanyaku penasaran
“Tuh,dia yang pengen nanya tapi malu jadi aku wakilin”Kata Putra sambil menunjuk Pratama
“Apaan sih?” Pratama
“Udah-udah pulang aja ngga usah Putra di dengerin.”“ohh...” jawabku
Lalu akupun pulang.
Saat sampai dirumah,aku memikirkan hal yang dikatakan oleh Putra.Aku rasa yang dikatakan Putra itu benar karena ekspresi wajah Pratama malu-malu saat mendengar hal yang dikatakan oleh Putra.Aku merasa sakit.Ternyata orang yang selama ini aku kagumi,mengagumi sahabatku,Nanda.
Sabtu pagi,disekolah seperti biasa hari sabtu disekolahku diawali dengan senam bersama lalu pembelajaran pun di mulai.Saat jam istirahat tiba.teman-teman mengajakku untuk ke sekolah sebelah tapi aku menolak dengan alasan tidak enak badan dan ingin diam dikelas saja.Mereka pun pergi meninggalkanku.Sebenarnya aku enggan pergi karena aku tak mau melihat wajah Pratama lagi dan juga tak mau mendapat celoteh dari Putra jadi aku memilih untuk diam dikelas saja.
Bel pulang pun berbunyi semua siswa berbaris dihalaman untuk mendengarkan pengumuman lalu pulang.Aku pulang bersama teman-temanku dengan jalan kaki,saat di perjalanan tiba-tiba saja sebuah motor menyalip kami,seorang ibu yang mengendarai motor dan membonceng dua anaknya,satu perempuan dan satu laki-laki.Anak laki-laki itu menjulurkan lidah kepadaku,dengan cepat aku tau bahwa itu adalah Putra
"Sialan!"Batinku
Aku merasa sangat malu,dengan hal itu karena saat itu banyak teman-temanku yang melihatnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Ku Tetap Berharap
Teen FictionIni adalah kisah hidupku, kisah tentang dia yang merupakan bagian terbaik yang pernah ada di hidupku. Aku tak pernah melupakan waktu saat aku bersama dengannya. Karena dia adalah orang yang aku suka tapi ia tak tau jika aku suka padanya dan aku juga...