Dua

79 7 0
                                    


Flashback

Lets get start it....

First impression bertemu Putra?Biasa aja

Pertama kali aku bertemu dengannya adalah saat aku pertama kali datang ke bimbel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pertama kali aku bertemu dengannya adalah saat aku pertama kali datang ke bimbel.Kesan pertama aku bertemu dengannya biasa saja tak ada yang menarik dari dirinya saat itu.

Hari,minggu,bulan berlalu aku sudah bisa beradaptasi dengan lingkungan bimbelku,aku mulai mengenal Putra dengan baik.Ternyata Putra yang pertama aku temui berbeda dengan Putra yang sekarang.Dia menjadi orang yang sangat menyebalkan.Entah apa salahku anak itu terus saja mengejekku dan teman-teman lainnya.

Awalnya aku tak yakin dia anak laki-laki.Mana mungkin anak laki-laki secerewet itu?Akupun menjadi kesal apabila anak itu sudah mulai dengan ocehannya.Awalnya aku melakukan perlawanan dengan semua ocehan dan olokan yang dia berikan.Tapi lama-kelamaan aku mulai lelah jadi aku akhirnya diam saja dan meng-iyakan semua hal yang ia katakan.

Di bimbel ini aku jadi punya banyak teman dari sekolah lain,salah satunya adalah Pratama,ia adalah teman Putra namun sifatnya sangat berbeda dengan Putra.Pratama bukanlah anak yang suka berbicara dia lebih banyak diam,sikapnya sangat dingin sehingga kita pun merasa malu apabila harus ribut atau bercanda dengannya.Meskipun sikap Pratama seperti itu tapi aku lebih menyukainya daripada Putra yang tidak bisa diam bagai cacing kepanasan.

Pada suatu hari saat aku baru saja sampai di bimbel aku disambut oleh ejekan dari seorang Putra

"Hai pacarnya Resa!" sambut Putra

Aku yang tak ingin memperpanjang masalah hanya membalasnya dengan senyum kesal dan tatapan sinis.Tapi dalam hati aku merasa sangat kesal

"Kapan mulut anak ini bisa aku bungkam?Rasanya ingin sekali aku melakukannya sekarang!" hatiku berbicara

Hmm....Resa yang dimaksud Putra adalah salah satu teman kami.Ia sangat pendiam bahkan lebih pendiam dari pada Pratama.Semua teman-teman juga jarang berkomunikasi dengannya kecuali Putra.Walaupun Putra sering berkomunikasi tapi yang dilakukan oleh anak itu hanya mengejek Resa saja.Memang pantas rasanya jika aku ingin membungkam mulutnya.

Les kali ini aku dapat pelajaran IPA dan les berlangsung dengan sangat seru saat les selesai semua langsung keluar ruangan untuk pulang.

"Den,tunggu aku"
kata nanda sambil membereskan barang-barangnaya

"Oh,oke"jawabku

Nanda adalah teman sekolahku dan karena dia juga aku jadi bimbel disini tanpa dorongan darinya mungkin aku tidak mau.

Lalu aku menyadari sesuatu ada sebuah tertinggal di atas meja.Aku mendekat ke meja itu dan mengambil buku itu.Ternyata buku itu milik Pratama aku tau dari nama yang tertulis di buku itu.Aku langsung memberitahukannya pada Nanda.

"Nan,Pratama ninggalin bukunya!"

"Klo gitu kamu susul aja dia keluar,siapa tau dia belum pulang"jawab Nanda

"oke"

Aku pun bergegas pergi keluar untuk mencari Pratama,untung saja anak itu belum pulang.Aku memberikan buku itu padanya lalu dia tersenyum dan berterimakasih padaku.Wow...Baru kali ini melihat pratama tersenyum,dia terlihat sangat tampan.

Sejak saat itu aku mulai mengagumi Pratama.Aku mulai memperhatikannya.Kenapa aku baru menyadari bahwa aku berada dalam satu bimbel dengan anak sekeren dia.Aku henti-hentinya memikirkannya.

Saat disekolah...

Biasanya teman-temanku akan pergi ke sekolah sebelah untuk melihat anak laki-laki disana.Maklumilah kita masih berada dalam masa pubertas.

Pada awalnya aku tak pernah suka bergabung dengan mereka karena menurutku hal yang mereka lakukan itu sangat menjijikan tapi pada akhirnya aku ikut bergabung dengan mereka,karena aku juga ingin melihat Pratama.Aku merasa sangat senang jika aku sudah melihatnya.

Datang dari sekolah sebelah biasanya kami akan mengobrol tentang hal yang kami liat disana tapi aku tak mau bercerita tentang pratama pada teman-temanku.Aku merasa lebih baik aku meyimpannya sendiri daripada harus malu karena nanti pasti akan diejek.

Hari ini hari Rabu,jadwalnya les.Jujur sebenarnya aku sangat malas hari ini karena temanku Nanda absen les,dia bilang mau pulang kampung.

Saat tiba ditempat les,disana sudah ada Putra dan Pratama.Lalu akupun duduk di kursiku,belum betul rasanya posisi dudukku Putra sudah mulai dengan celotehannya.

"Eh pacar Resa,mana pacarmu?kenapa kalian ngga berangkat bareng?kalian berantem?"

Katanya sambail tertawa

Aku tidak menjawab aku hanya menatapnya sinis.Sebenarnya aku merasa malu karena ada Pratama disini.Apa yang akan dipikirkan Pratama nanti?Saat otak ini masih berpikir tiba-tiba saja pintu terbuka membuat kami bertiga kompak menoleh.Ternyata yang datang adalah Resa

"Mati aku sekarang!"hatiku berbicara

Benar saja firasatku.Saat Resa berjalan menuju kursinya Putra mulai lagi

"Weh,Resa kenapa pacarmu?kok dia ngga mood gitu?kalian marahan ya?

Resa tak menggugris perkataan Putra padanya.Aku yakin pasti anak itu juga malas menanggapinya.Tiba-tiba saja Putra melihatku dengan tatapan memberi kode.

Firasat buruk kembali menghampiriku,aku yakin anak itu akan mengeluarkan celotehannya lagi.Untuk menghindari hal itu aku langsung keluar dari ruangan kelas dengan buru-buru.Aku tak ingin mendengar celotehan anak itu lagi.

Aku menuju ke teras bimbel.Hingga akhirnya datanglah temanku yaitu Poppy.Dia adalah teman yang aku kenal di bimbel ini tapi dia berbeda sekolah denganku.

"Den,kok diem diluar?" tanya poppy

"hmmm,mau nyari angin aja."jawabku yang tak sesuai fakta

"AC didalem mati ya?" sahutnya

"Ah,ngga.Panas aja suasananya di dalem."

"Oh,yaudah masuk yuk!" ajaknya

"yuk!"jawabku

_ _ _ _ _
Selamat membaca guys!
Jangan lupa vomment :)

Ku Tetap Berharap Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang