Saat sampai di rumah aku menaruh tasku dan mengeluarkan buku-buku yang tadi aku bawa les.
Kemudian aku merebahkan diri sambil memainkan handphone,tiba-tiba saja aku kembali teringat dengan kejadian tadi saat di tempat les,kasian sekali Putra tapi aku rasa itu terjadi padanya juga karena itu adalah karmanya yang selalu saja mengejek orang yang tak berdosa aku harap dengan kejadian itu anak itu bisa sadar.
Malam ini susah sekali mataku terpejam untuk tidur aku terus saja memikirkan Putra,bagaimana anak itu sekarang?masihkah dia menangis? Pertanyaan itu terus saja timbul di benakku.
Keesokan harinya saat di sekolah,teman-temanku berkumpul mengelilingi mejaku,aku kebingungan ada apa pagi-pagi begini aku pun mendekat
“Ada apa ini?” tanyaku
“kamu tau ngga ada satu orang lagi yang suka sama cowok di sekolah sebelah.”
“Siapa?”
“Nanda!”
“Hah,Nanda?” jawabku heran sambil menatap Nanda yang tersipu malu.
“Iya,dia suka sama Pratama den.”
“Oh.”aku kaget mendengarnya ternyata Nanda juga menyukai pratama
“Jadi,niatnya hari ini kita bakal belanja di kantin sekolah sebelah biar bisa liat cowok-cowok idaman kita”Jawab Ayu selaku pemimpin geng ini
“Pokoknya kamu harus menemin aku den.”kata Nanda
“Hmm...tapi aku lagi ngga mood kemana-mana”jawabku
“Gimana sih kamu,intan aja ikut masak kamu ngga?” timpal Ayu
“Udahlah ikut aja,memang kita ngga ada tujuan buat lait cowok-cowok sana tapi setidaknyaa kita bisa beli makanan yang enak-enak den.” Kata intan mengajak
“Oke,tapi aku mau sama intan aja kesananya” jawabku
Istirahat pun tiba,aku dan teman-temanku bergegas menuju kantin sekolah sebelah kami mencari tempat yang nyaman sekaligus strategis agar bisa meliat cowok-cowok idaman.Sebenarnya aku sangat malas ikut dengan teman-temanku karena tidak ada yang ingin aku lihat disini.Mungkin dulu ada tapi sekarang orang itu sudah menyukai sahabatku dan sahabatku juga sudah menyukai orang itu.Tak ada lagi harapan buatku untuk mengejarnya walaupun ada aku tak mungkin mengambilnya aku tak mungkin merusak kebahagiaan sahabatku,Nanda.
Setelah bel masuk berbunyi kami pun kembali ke sekolah kami,saat berjalan di koridor sekolah aku melihat Putra tapi saat aku melihatnya tiba-tiba saja anak itu buang muka padaku,aku penasaran ada apa dengan anak itu lalu anak itu kembali memandangku dan melemparkan sebuah senyuman kepadaku aku yang melihat hal itu merasakan jijik yang teramat sangat.Baru kali ini aku melihat orang yang tersenyum sok manis seperti itu,sungguh menjijikan.
#
Hari jumat
Hari ini aku mendapat pelajaran bahasa inggris tetapi guru berhalangan hadir dan tidak memberi tugas pada kelasku hal itu membuat aku dan teman-temanku merasa sangat bahagia.Yang paling bahagia adalah teman-teman perempuanku.Seperti Ayu,Nanda,Ana,dan masih banyak lagi karena mereka bisa melihat anak kelas 9 sekolah sebelah berlari dari jendela kelas.Tapi aku tidak ikut karena tidak ada orang yang ingin aku lihat.Memang jadwal olahraga kelas 9 sekolah sebelah adalah hari jumat dan kebetulan rute lari mereka adalah jalan disebelah utara kelasku jadi teman-temanku bisa melihat cowok-cowok idaman mereka.“Guys,yuk semuanya kesini!” ajak Ayu yang sudah berdiri di dekat jendela
“Yuk-yuk”jawab beberapa anak sambil bergegas menuju jendela
Mereka teriak-teriak saat pujaan hati mereka lewat,itu membuat teman-teman cowok di kelas ku merasa kesal.Apalagi terhadap Ayu, jelas saja itu karena banyak teman-temanku yang menyukai Ayu tapi Ayu tidak membalas rasa suka mereka.Ayu hanya membuat mereka baper lalu tak menghiraukan mereka.Kasian sekali mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ku Tetap Berharap
Teen FictionIni adalah kisah hidupku, kisah tentang dia yang merupakan bagian terbaik yang pernah ada di hidupku. Aku tak pernah melupakan waktu saat aku bersama dengannya. Karena dia adalah orang yang aku suka tapi ia tak tau jika aku suka padanya dan aku juga...