Sembilan

26 6 5
                                    

Hari ini aku datang ke sekolah lebih awal dari biasanya dan tentu saja kelas masih sepi.Hanya ada beberapa anak dikelas.Aku bingung aku harus melakukan apa sekarang dan aku memutuskan menunggu,ya menunggu yang lain datang

“Pagi Dea” sapa Yuni

“Pagi yun.” jawabku

“Kok lemes gitu?” tanya Yuni

“Eh ngga kok” jawabku sambil tersenyum

“Semangat dong” kata Yuni lalu meninggalkan aku dan menuju ke mejanya

Aku hanya membalasnya dengan senyuman

“Pagi!” sapa Nanda membuat ku kaget

“Astaga Nanda!jangan ngagetin dong.” Jawabku sambil mengelus dada

“Iya-iya maaf.Oh iya kok kamu tumben banget dateng sepagi ini?” tanya Nanda

“Karena ayahku kerja pagi,jadi aku di anternya pagi-pagi banget.” Jawabku

“Oh...”

“Nan,boleh nanya ngga?” tanyaku

“Boleh,mau nanya apa?” jawab Nanda

“Kamu ngapain aja sama Pratama kemarin?Kok lama banget?Kamu kemarin itu belum makan loh.” Kataku

“Kemarin aku cuma ngobrol aja sama dia,lama karena aku langsung makan sama dia.” Jawab Nanda dengan senyum manisnya

“Apa?Berarti syukur aja aku inget sama baksoku,kalau ngga aku bakal kelaperan nungguin kamu yang enak-enaknya makan sama Pratama.”

“Oh iya baksonya.Terus baksoku kemarin siapa yang makan?” tanya Nanda

“Putra.” Jawabku

“Syukur,untung aja ngga kebuang sia-sia.”

“Iya”

“Kamu tau ngga Dea?” tanya Nanda

“Ngga” jawabku kebingungan

“Kemarin waktu pulang sekolah Pratama ngasi aku hadiah.”

“Wah...beneran?Hadiah apa?”

“Iya beneran,isinya itu buku diary.” Jawab Nanda dengan wajah yang berseri-seri

“Wahh,keren banget.”

“Boneka teddy bear”tambahnya

“Itu juga?” tanya ku

“Iya,kata Pratama sebenarnya dia beli banyak barang tapi yang dia kasi cuma itu karena menurut dia aku bakal suka.”

“Kamu suka kan?” tanyaku lagi

“Suka banget Dea.”

“Aku seneng kalau kamu seneng”

“Ada apa nih pagi-pagi?” tanya Intan yang mengejutkan aku dan Nanda

“Pagi Intan.” Sapaku

“Pagi.” Jawabnya sambil menaruh tas di meja

“Sarapan yuk.” Ajak Nanda

“Yuk.” Sahutku

“Ngga mau nunggu Ayu aja?” tanya Intan

“Nanti keburu bel tan.” Kata Nanda

“Iya bener.” timpalku

“Ya udah kalau gitu,yuk.”

Aku,Nanda dan Intan pun pergi ke kantin untuk sarapan.Sekembalinya kami ke kelas bel pun berbunyi semua siswa masuk ke kelas dan memulai pelajaran.Guru yang akan mengajar tidak kunjung datang hingga ketua kelas pergi ke ruang guru lalu kembali membawa kabar bahwa hari ini guru  yang mengajar tidak dapat hadir dan tidak ada tugas jadi kami bisa mengobrol

Ku Tetap Berharap Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang