4. (Insiden )

78 27 35
                                        

Happy reading...
Maaf kalau banyak kata typo dan kalimat yang kurang nyambung yaw 😂😂

Aku tidak tau tentangmu dan juga masalalumu. Jadi jangan persulitkan aku dengan berbagai misteri baru.
**Adskhan**

Faiha menarik nafasnya dalam-dalam. Rasanya untuk hari ini dia tak ingin masuk kelas. Namun kemana dia harus pergi? Dia melangkah perlahan mendekati ruangan yang bertuliskan 12 ips 4. Kelasnya.
Di dalam telah ada guru yang mengajar. Oh astga dia lupa. Bahwa hari ini adalah guru killer yang mengisi jam pertama. Guru yang tidak menerima konsekuensi apapun jika terlambat masuk pada saat jam pelajarannya. Bu Afri namanya. Guru matematika.

" Faiha. Darimana saja kamu? Sudah jam berapa ini ? " ujar bu Afri dengan nada yang sedikit keras.

" saya habis dari toilet bu " jawabnya singkat.

" lantas kenapa kamu menggunakan celana olahraga. Kamu tau kan ini bukan jam pelajaran olahraga? " tanya bu Afri.

" anu bu. Rok Faiha basah " ujar seseorang yang mengangkat tangan. Dan di hadiahi pelototan oleh Faiha. Adskhan. Dengan muka polos langsung celetuk kaya ayam. Faiha dan Adskhan saling tatap.

Sedetik.. Dua detik.. Tiga.. Satu orang tertawa. Kemudian dua... Tiga.. Dan semua langsung tertawa. Jelas hal ini yang tak di inginkan. Merasa dipermalukan. Dia sudah tau bahwa hal ini akan terjadi. Faiha tau pikiran para teman cowo di kelasnya. Jelas kalimat "rok basah" bisa di artikan lain oleh orang lain. Pada ngeres. Pikir Faiha.

" sudah.. Kalian semua diam. Apa yang lucu? " ujar bu Afri yang membuat semua menjadi hening.

" Faiha. Kamu bisa duduk di kursimu " ucap bu Afri. Faiha melangkah ke arah tempat duduknya. Namun sebelum itu dia melihat ke arah Adskhan. Tatapan mereka bertemu kembali. Faiha menatap Adskhan seperti sudah menargetkan mangsa untuk di basmi. Adskhan merasa ketakutan ketika melihat sorot mata Faiha yang seakan siap menerkam. Lalu sedetik kemudian Adskhan mengalihkan pandangannya.

" nomor 1 ...." ujar bu Afri seketika para murid dibuat kalang kabut dengan soal yang tiba-tiba dibacakan.
Sudah menjadi ciri khas dari guru matematika itu.

" woyy pinjem pulpen. Gesit weh "

" weh pulpen gue disini mana. Aduh ketinggalan nih udah "

" sabar bu sabar. Cari pulpen dulu nih  "

" aelah bu. Pulpen saya hilang "

" buku buku oh Dimana kamu "

Dan berbagai kehebohan saat nomor 1 di bacakan lantang oleh bu Afri.
90 menit...
Telah berlalu. Jam istirahat sebentar lagi berbunyi.

Kringgg.... Kringg... Kring....

" baiklah anak-anak. Pelajarannya sekian. Nanti akan dilanjutkan di pertemuan berikutnya. Selamat pagi. " ujar bu Afri yang keluar dari ruangan.

Suasana gaduh kembali tercipta di dalam kelas. Mereka semua mulai sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Ada yang mulai mengeluarkan make up dan perlengkapan rias lainnya. Mulai memperbaiki dandanan mereka sebelum keluar kelas. Ada juga yang langsung mengambil headshet lalu tidur di atas meja dengan tas yang menjadi sasaran sebagai bantal. Ada lagi yang sibuk dengan tugas yang harus segera selesai. Dan sisanya jelas mencari makan agar perut mereka yang berbunyi itu segera diam.

Dibangku paling belakang pojok terdiam satu orang yang menatap lurus keluar jendela. Faiha. Dia sedang menikmati pemandangan luar. Dengan headshet yang menempel di telinganya serta volume suara yang mampu menyamarkan semua suara.

" Faiha. " ucap seseorang namun yang di panggil tak memperlihatkan tanda-tanda untuk merespon.

" Faiha... Yuhuu " Adskhan. Dialah orang yang berusaha sedari tadi memanggil Faiha. Namun lagi dan lagi tak ada respon.

It's About MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang