Baca dengan seksama ya :)
----------
Author Pov
"Em Rif apa gak apa-apa?" tanya Fara untuk yang kesekian kalinya, saat dirinya memakai gaun pemberian Rifqi.
Fara merasa tidak pantas memakai gaun yang terlihat sangat mewah dan mahal ini.
"Udah aku bilang gak apa-apa! Kamu pantes pakai gaun itu, jangan pikir yang aneh-aneh!" tegas Rifqi, sudah berapa kali Fara bertanya akan hal yang sama tapi tetap saja Fara tidak merasa puas dengan jawaban yang di berikan Rifqi.
Rifqi menghela napas, "Kamu kenapa nanya gitu sih?" tanya Rifqi sambil menangkup wajah Fara yang sudah di poles dengan beberapa alat make up.
"Aku hanya merasa gak pantes Rif, ini pasti mahal" jawab Fara sambil melihat gaun yang ia kenakan.
"Ini gak seberapa sama harta yang orang tua aku punya sayang.. Gak usah merasa gak pantes, kamu cocok banget loh pakai gaun ini" jelas Rifqi mencoba memberi pengertian.
Hening beberapa saat sampai akhirnya Lista datang membawakan sepatu yang akan digunakan Fara.
"Fara sayang.. Kamu pakai ini ya" Lista memberi kotak sepatu kepada Fara, dengan terpaksa Fara mengenakannya agar Lista tidak kecewa.
"Wahhh!! Kamu cantik sayang. Perfect!" Lista mengacungkan kedua jempolnya, Fara tersenyum mendengar ucapan Lista.
"Yaudah kalian buruan pergi sana, keburu malem nanti" Lista mendorong bahu putranya.
"Yaudah kita berangkat ya bun" pamit Rifqi sambil menyalimi tangan sang bunda diikuti dengan Fara di belakangnya.
"Assalamualaikum" salam mereka berdua lalu keluar dari rumah megah milik Rifqi.
"Waalaikumsalam" balas Lista sambil tersenyum melihat putranya dengan gadis yang menurutnya baik.
Cocok jadi calon menantu! Batin Lista.
♡♡♡
"Sayang kamu gak apa-apa kan?" tanya Rifqi melihat gadisnya hanya diam.
Fara menoleh dan menganggukkan kepalanya, lalu ia kembali melihat pemandangan malam kota jakarta lewat kaca mobil.
Saat sedang menikmati pemandangan kota jakarta, ia merasa tangannya di genggam oleh seseorang, tak lama setelah itu ia merasa ada benda kenyal dan hangat yang menyentuh punggung tangannya, mau tak mau Fara berbalik dan melihat Rifqi mencium punggung tangannya.
"Kamu jangan marah ya, aku gak suka kalau kamu diamin aku" ucapnya.
Jantung Fara berdetak dua kali lebih cepat, hatinya tersentuh melihat perilaku lelaki di sampingnya ini.
"Ak--aku gak marah!" ucap Fara sedikit gugup.
"Terus kamu kenapa diam aja daritadi?"
"Yahh kar-karna aku gak mood bicara" jawabnya.
"Emang ada ya gak mood bicara?"
"Yaa ada... Mungkin?" Fara menjawab ragu, Rifqi terkekeh lucu sekali pacarnya ini.
"Rif kita mau kemana?" Fara mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Kamu liat aja nanti," jawabnya tanpa mengalihkan pandangannya dari jalan raya yang dipenuhi oleh beberapa kendaraan.
Selang beberapa menit mereka sampai di gedung bertingkat yang terlihat megah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruelle (Revisi)
Fiksi RemajaWARNING!!! CERITA ABSURD YANG DIBUAT SEORANG PEMULA! ---------- Faradiya Agatha Pradipta, gadis biasa dengan otak di atas rata-rata. Tidak akrab dengan orang lain tapi memiliki sikap periang dan ramah. Tetapi karena beberapa hal, sikapnya itu berub...