Judul: Akkadis (Aku Kamu dan Istikharah)
Penulis: Chusnul L PSelamat membaca Akkadis
Semoga suka 🌼Bab 1 (Bertemu Kembali)
🍃🍃🍃Mahasiswa memang sehari-harinya selalu disibukkan dengan tugas. Bukan mahasiswa namanya, jika tak ada tugas yang menanti. Seperti Fatih kali ini, kelasnya mendapat tugas membuat makalah. Ia mencari referensi makalah diperpustakaan kampusnya. Karena dosen yang memberikan tugas tersebut tidak memperbolehkan browsing melalui internet.
Ia memilah-milah buku yang bisa menjadi referensinya. Ia mengambil beberapa buku untuknya. Ada satu buku yang sangat menarik baginya, kemudian ia berniat mengambilnya. Namun, saat ia akan mengambilnya, dari arah seberang juga ada seseorang yang ingin mengambil buku itu.
Ia memilih untuk mengalah saja, membiarkan orang diseberang rak buku mengambil buku yang hendak ia ambil. Saat buku tersebut telah diambil oleh orang itu, tersisa celah yang membuatnya bisa melihat siapa orang diseberang rak buku.
Awalnya Fatih tak begitu paham siapa gadis tersebut. Otaknya berusaha mengingat-ingat kembali siapa nama gadis ini. Karena gadis ini ia rasa pernah menjadi bagian penting di hidupnya.
"Hai, Fatih,’’ sapa gadis di seberang rak buku.
Tunggu. Suara itu ... Fatih sangat mengenali suara gadis itu. Dia adalah Nuril. Seseorang dari masa lalunya.
Fatih tidak menjawab sapaan Nuril. Ia bungkam. Terdapat atmosfir canggung diantara mereka berdua.Terlebih perpustakaan sedang dalam keadaan sepi pengunjung. Fatih membiarkan Nuril mengambil buku tersebut. Lantas ia pergi tanpa mengucapkan salam atau berpamitan sebagai tanda sopan.
Nuril memanggil nama Fatih berkali-kali. Berusaha agar laki-laki itu mau menoleh. Ia ingin bercerita sedikit saja kepada Fatih. Menceritakan sebuah perasaan yang berkecamuk dalam hatinya setelah sekian lama terpisah oleh jarak dan waktu. Namun kembali pada masa ini, membuatnya paham bahwa Fatih sepertinya memang tidak mau berurusan lagi dengannya.
______________
Fatih berjalan tergesa-gesa. Ia meninggalkan perpustakaan dengan langkah cepat dan terburu-buru. Berkali-kali ia menengok ke belakang untuk melihat apakah Nuril mengejarnya atau tidak. Setelah ia rasa Nuril tidak mengejarnya, barulah Fatih menormalkan langkah kakinya. Ia berjalan menuju kantin kampus. Menemui Fahri—sahabat Fatih.
"Woi!" seru Fahri. Laki-laki itu melambaikan tangannya agar Fatih tahu kalau ia sudah menunggu.
Melihat Fahri melambaikan tangannya, Fatih bergegas menemui sahabatnya tersebut. Langkah kaki yang tadinya normal, ia percepat kembali. Fatih tidak tahu kenapa dirinya bisa seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Post [Republish]
General FictionBehind The Post Copyright©2019 Chusnul L P All right reserved Jan 16, 2019 Saat membuat postingan untuk brand Elmulus, Fatih tidak merasa ada apa-apa terkait konten tersebut. Ia mengambil konten sesuai dengan briefing yang telah dipersiapkan. Nam...