Part 3

33 10 0
                                    

Pria di depan Tarancce ini pun mulai membuka spidol dan berdiri di depan papan tulis, "ok jadi teman-teman, siapa yang mau ikutan lomba estafet kelereng?"

Setelah berdiskusi dengan waktu yang termakan cukup lama. Akhirnya mereka menyelesaikan diakusi tersebut dengan hasil; yang mengikuti lomba estafet kelereng adalah Tarancce, Theodolf, Violet dan Victor. Lomba makan kerupuk; Kevin dan Kanya, lomba jalan pakai bakiak; Riva, Reyhand, Jingga dan Daniel. Lomba tarik tambang ada Jovan,Valdo,Felix,Erick,dan Matthew. Buat lomba barap karung ada Cecilia dan Charles.

Tarancce memutuskan untuk menutup diskusi tersebut,"ok teman-teman itu aja yang perlu kita diakusikan, buat Bu Bunga karena kesediannya memberikan kami waktu sebentar."Tarancce dan Daniel kambali ke meja mereka masing-masing. Dan pelajaran kembali dilanjutkan.

Kring...Kring...

Tarancce mengangkat kepalanya dari meja,"akhirnya dari tadi kek lo bunyinya, Nceng. Gue udah mau mati kelaparan nih," Tarancce menuju meja Riva dan mengajaknya untuk ke kantin.

Saat mereka ke kantin, Tarancce kaget melihat kedua abangnya sudah berdiri di depan pintu kelasnya. Dia kaget tentunya,"ngapain lo berdua disini?".

Setelah dijelaskan Tan dan Troy, ternyata mereka disuruh oleh Oline-Mami mereka, untuk mengawasi dan menjaga Tarancce selama tiga hari di sekolah. "Mami apaan sih?Gue kan bukan anak kecil lagi,mendingan kalian pergi aja deh juga ke kantin. Gue laper" tolak Tarancce.

"kata Mami gak ada penolakan, Mami udah ada mata-mata di sekolah lo tahu? Kalau sampai gue sama Troy ketahuan gak ngejagain lo, uang jajan kita bertiga bakal dikurangin dan itu dikuranginnya berlipat ganda.Gue gak mau kalau itu sampai terjadi," Tan menarik tangan Tarancce
menyusuri koridor, Troy mengikuti Tan berusaha mensejajarkan langkahnya dengan Tan dan Tarancce.

Bagaimana dengan Riva? Tarancce sudah memintanya untuk ke kantin duluan, nanti dia akan nyusul.

Saat tiba dikantin ,semua mata menyorot ke arah mereka bertiga.Tarancce merasa tidak nyaman diperhatikan begitu,"mata mereka kenapa sih?Gue tahu gue cakep, ya tapi gak usah gitu juga kali."

Troy yang mendengarnya ingin sekali muntah,walaupun mereka akui bahwa kecantikan wajah Tarancce berada jauh diatas rata-rata, rambut hitam setengah punggung, wajahnya yang bersih dan berwarna kecoklatan, hidungnya yang agak sharp-turunan dari Papinya,serta yang tak kalah menariknya mata biru mudanya yang terlihat jelas jika dilihat dari jarak dekat.

Untuk mata biru muda itu, mereka bertiga memiliki mata tersebut, hanya saja mata milik Tan dapat dilihat jelas meskipun dari jarak jauh sekalipun.

Namun Tarancce tidak ingin membahas hal semacam itu, karena menurutnya kecantikan itu bukanlah segalanya,Troy menanggapi ucapan Tarancce, "serah lo ae dah,kita mau duduk dimana nih Tan?"

Tan menarik tangan Tarancce menuju tengah-tengah kantin."kita bakal duduk disini,Troy lo jagain Tarancce, biar gue bawain makanan." Troy hanya menjawabnya dengan 'hm', lalu meraih saku bajunya dan mengeluarkan ponselnya. Sesorang menelfonnya.

Mami❤ is calling...

Tarancce melihat ponsel Troy, "buruan angkat, sebelum uang jajan kita bertiga dikurangin berlipat ganda."

"why'd you call me, Mam? Is that so important so you call me in school schedule?"Tarancce berfikir 'sok inggris lo, nying'.

Walapun hanya Papi yang keturunan Inggris asli di keluarga kami, bukan berarti hanya Papi yang lancar berbahasa Inggris.
Mami juga lancar bahasa Inggris, hanya beda tipis dengan Papi.

Dari kecil Papi sudah menanamkan jiwa Inggrisnya kepada kami bertiga, sejak dini kami bertiga sudah bisa berbahasa Inggris walau hanya dasarnya saja. Karena pada saat kami dini, parents dari Papi tinggal di Indonesia hingga kami beranjak memasuki kelas 3 SD dan kami berbicara dengan mereka harus menggunakan "bahasa Inggris". Hingga sekarang, kami sudah bisa dibilang lebih lancar dibandingkan saat kami SD dulu.

Tarancce melihat Troy mengembalikan ponselnya ke saku kemejanya lagi, "What's Mami talking to you?" tanya Tarancce. Troy melirik Tarancce, "dia nanya'in gue sama Tan, soal ngejaga lo sampai tiga hari di sekolah."

Tan datang dengan membawa 3 mangkuk bakso dan 3 gelas jus jeruk, "nih makanannya." Tan meletakkan nampan yang berisi makan itu diatas meja.

Tarancce merasa ada seseorang yang duduk disampingnya sekarang.





DanielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang