Part 6

7 2 0
                                    

“Troy lo apa-apaan sih lo bentak-bentak Tarancce? Lo gak lihat matanya udah berkaca-kaca kayak tadi?”

“kan lo yang mulai nge'bentak Tarancce, kok lo nyalahin gue sih?”

Tan tiba-tiba berjalan ke arah dinding dan menempelkan telinganya “lo denger gak tuh? Tarancce nangis,BEGO!”

Tan dan Troy berlari menuju kamar Tarancce, Tan mengetuk pintu,“Tarancce, buka pintunya dong, Kak Tan sama Kak Troy, janji deh gak bakal nge'bentak Tarancce kayak tadi lagi, tadi itu Kak Tan sama Kak Troy cuman bercanda kok. Serius, jadi tolong bukain pintunya ya?”

Tarancce terkekeh,“ada syaratnya. Kalau kalian gak mau nurutin, gue bakal kasih tahu ke Mami sama Papi kalau Kak Tan sama Kak Troy udah nge'bentak Tarancce.”

Tan dan Troy membulatkan matanya. Bisa habis mereka jika ketahuan membentak Tarancce. Karena mereka juga pernah melakukan hal yang sama dulu, saat Tarancce masih SMP, dan mereka ketahuan oleh Papi dan Mami, dan lebih buruknya mereka dihukum untuk membersihkan mobil selama seminggu!

Dengan berat hati, Tan dan Troy memutuskan untuk memenuhi syarat yabg diberikan Tarancce, daripada dihukum mencuci mobil selama satu bulan.“apa sayaratnya?”

Tarancce menrarik ujung bibirnya, “beliin aku 2 kotak pizza, 5 burger king size, 2 botol coca-cola yang big. Udah itu aja, gue tunggu setengah jam lagi.”

Tan mengambil ponselnya dari saku laly membuka aplikasi Go-Jek-memesan makanan yang diinginkan Tarancce.

Ting..Tong..

“saya mengantarkan pesanan Kimtan Oktafianus?” tanya petugas Go-Jek itu.

“iya dengan saya sendiri, berapa semuanya, Mas?” Tan mengeluarkan dompetnya.

“totalya,empat ratus lima puluh sembilan.”

“ini uangnya, makasih ya,Mas.”Tan menutup pintu dan menghampiri Troy dan Tarancce di depan TV.

Tan menaruh makanannya di atas meja,“nih makanan lo, habisin” setelah itu Tan pergi-dia akan naik dan masuk ke kamar, dan Troy pun  mengikuti, mensejajarkan langkahnya dengan Tan.

Tarancce yang melihat hal tersebut tidak tinggal diam, dia berlari ke arah Tan dan Troy lalu memeluk mereka dari belakang. Tan dan Troy yang mendadak mendapat pelukan dari Tarancce seketika kaget tentunya, tapi mereka membalikkan badan mereka dan memeluk Tarancce kembali.

Disela-sela pelukan Troy meminta maaf,“gue sama Kak Tan minta maaf, karena udah ngebentak lo tadi. Maaf ya,”

“iya, gapapa. Tadi gue juga cuman bercanda kok kalau yag nangis, itu suara recorder. Bukan suara gue. Tapi kalau yang mata gue berkaca-kaca tadi itu bener, kok. Waktu gue udah sampai di kamar, gue pengen nangis. Tapi gue bicara sama diri gue sendiri, kalau gue gak boleh jadi  cengeng”

Tan dan Troy kaget, jadi ternyata itu suara recorder, ingin rasanya mereka lempar Tarancce keluar.

“gue gak bakalan bisa habisin tuh makanan sendirian, gue mau makan bareng kalian boleh ya?”

Tan dan Troy setuju sekali,“boleh dong, kebetulan banget gue lagi laper.”

Tarancce mulai membuka matanya dilihatnya tirai kamarnya tidak terbuka,“kayaknya masih subuh deh,” saat Tarancce ingin melanjutkan tidurnya kembali, dia sempat melirik jam dan,“anjir!? Seriusan!? Gue telat!?”

Yap. Tarancce telat 30 menit ke sekolahnya. Dia sangat terkejut, karena baru kali ini di bisa telat 30 menit ke sekolah.

Tarancce lalu mandi, dia tak ada waktu untuk menyisir rambut atau semacamnya. Dia langsung berlari ke mobil yang sudah disiapkan oleh pak Supir. Di dalam mobil'lah Tarancce melakukan kegiatan paginya, seperti menyisir rambutnya, memasang semua atribut sekolah.

"Tan sama Troy udah duluan, Non. Kata mereka, Bapak disuruh buat nyiapain mobil buat Non Tarancce kalau sudah bangun.”

Tarancce menggerutu, kalau nanti dia dihukum, dia akan menyalahkan Kakak-kakanya itu, karena tidak membangunkan dirinya dan meninggalkannya.

'dasar'bantinnya.

“udah sampai,Non.”

Tarancce sudah menebak kalau gerbang sekolah sudah ditutup. Lalu dia memutuskan untuk memanjat tembok sekolah saja, “Shit! Gue harus jadi ninja dulu deh, nyebelin.” Tarancce memulainya dengan melempar tas sportnya melewati tembok itu.

Tarancce memanjat tembok itu dengan sangat baik, saat melihat kedepannya, Tarancce terkejut bukan main. Tas sportnya itu ternyata tidak mendarat di tanah. Tetapi di atas kepala guru BK!

'apes gue!' batinnya.

*****************************************
For the next part I'll wait ur vote and coment, Guys...
Sorry banget teman-teman kqlqu misalnya ceritanya agak kurang jelas gitu. Kalau misalnya menurut kalian ada bagian yang ada kesalahan, kalian boleh komen kok, guys.

Soalnya ini masih cerita pertama aku.

DanielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang