Part 1

73 11 1
                                    

Hai! Kenalin gue, Tarancce Olivia Oktafianus,gue sekolah di SMA Cahaya, gue kelas 10 IPA 2, gue anak bungsu, dari 3 bersaudara.Gue blasteran Inggris-Indonesia,gue punya sedikit darah Inggris karena Papi gue, keturunan Inggris.

Gue punya 2 abang, abang gue yang paling tua namanya Kimtan Ozcar Okatafianus, dia kelas 12 IPS 2. Abang gue yang kedua namanya Kimtroy Olyver Oktafianus, kelas 11 IPA 1, menjabat sebagai wakil ketua OSIS disekolah gue. Kami bertiga satu sekolah.

Megenai orang tua gue, mereka berdua itu dokter. Papi lebih sering kerja di luar negri, kalau yang di dalam sih lebih seringan Mami. Mereka jarang banget di rumah.

Gue juga punya sahabat dari jaman gue SMP namanya Riva Felecia Ananta dia punya kakak, namanya Rani Feronica Ananta.

AUTHOR POV

Dua orang pria yang mengenakan seragam putih abu-abu membuka pintu bernuansa putih itu,“woy dek! Dek! Tarance! Woi! Bangun lo gak sekolah!?”.Teriak Tan sambil mengguncang tubuh Tarancce yang masih terbalut selimut dan memeluk boneka beruang disebelah kanan dan disebelah kiri boneka kelici.

Geram karena Tarancce tak kunjung membuka matanya, Troy berteriak di telinga adiknya itu,“Tarancce!! Woi!! Bangun gak lo!? Atau gue siram aja lo pake air!? Woi!!.” karena teriakan tersebut sontak Tarancce terduduk di kasurnya.

Sambil mengucek matanya, “kenapa sih? Berisik amat tau gak.”. Tan dan Troy menghela napas panjang, “SEKOLAH LO GOBLOK. UDAH JAM BERAPA NIH!? BURUAN MANDI!”serentak Tan dan Troy memberi tahu Tarancce bahwa hari ini adalah hari pertama dia masuk sekolah setelah MOS terlewat.

Tarancce terdiam sejenak, lalu membulatkan matanya,“ASTAGA! GUE LUPA!”dia langsung lari terbirit-birit ke kamar mandi.

Di meja makan,Tan melihat kedua adiknya,“udah selesai kalian sarapannya? Gue tunggu di garasi yawz.”

Akhirnya Tarancce dan Troy kelihatan oleh mata Tan.“lama amat sarapan doang.” Troy melirik Tan sesaat,“ya makanya lo sabar dikit.”

Di mobil, Tarancce duduk di kursi penumpang belakang, Tan menyetir dan Troy berada di kursi penumpang-disamping Tan. Tarancce membuka pembicaraan,“gimana rasanya jadi anak SMA, bang? Gimana rasanya sekolah di SMA Cahaya? Gue jadi penasaran...soal....”

Tan dan Troy melihat satu sama lain, mengangkat alis,“soal apaan?”bertanya serempak. Tarancce tertawa terbahak-bahak sambil memgangi perutnya yang sakit, Tan dan Troy semakin keheranan dibuat tingkah adik mereka yang satu ini. 'Ada apa dengan Tarancce sebenarnya?'pikir mereka.

Tarancce kembali duduk ketempatnya sehabis puas tertawa, “lo berdua udah ada pacar belum? Kalau belum ada, gue gak bakalan percaya, gak mungkin abang-abang gue udah lebih cakep gini dari pangeran Charles sama artis korea gak ada yang naksir sih.”

Tan terbatuk-batuk,“kita punya lacar kok, ya gak, Troy?”. Troy menatap Tan,“kita? Kita? Lo aja kali” Tarancce dan Troy langsung tertawa terbahak-bahak sambil menempelkan tangan mereka satu sama lain. Sementara Tan sudah sangat kesal. Dan kemudian tersenyum manis,“gue serius, gue udah ada pacar. Namanya Tiara Magdalena. Kelas 12 IPA 1.”

Troy dan Tarancce berhenti tertawa dan membulatkan mata mereka,“serius lo!?”Troy langsung bertanya. Disambung Tarancce,“demia apa coba!?”

                               ****
“selamat pagi anak-anak, nama Ibu adalah Ibu Mawar, Ibu mengajar pelajaran Kimia, Ibu adalah wali kelas kalian, kelas 10 IPA 2.” Ibu guru yang berada di depan kelas memperkenalkan diri.

“selamat pagi, Bu Mawar”jawab kami serempak.

“ok, jadi hari ini kita akan memilih siapa saja pengurus kelas dari kelas kita. Kita akan memilih berdasarkan voting, kandidat berjumlah maksimal 3 saja. Mengerti?”jelas Bu Mawar.

“mengerti Bu.”

“jadi, kita akan memilih ketua kelas terlebih dahulu, silahkan mengajukan kandidat anak-anak”

“Daniel,Bu!”seru anak-anak.

“ok, anak-anak, Daniel, siapa lagi selain Daniel?”tanya Bu Mawar.

Hening

“tidak ada? Ok. Ketua kelas 10 IPA 2 adalah Daniel, kepada Daniel Ibu serahkan tanggung jawab ini kepada kamu nak.”

“baik,Bu. Akan saya laksanakan”jawab Daniel dengan gagahnya.

“ok, karena ketua kelasnya sudah laki-laki, maka wakil ketua kelasnya harus yang perempuan.”tukas Bu Mawar.
Semua murid perempuan terkejut, tidak ada satupun yang memiliki mental untuk menjadi wakil ketua kelas. Termasuk Riva.

Bagaimana ini?

Akhirnya satu kelas sepakat mengambil satu keputusan.

Melihat anak-anak sudah mulai bubar dari diskusi mereka, Bu Mawar bertanya “ok anak-anak, jadi apakah hasil dari diskusi kalian, siapa yang akan menjadi wakil ketua kelas?”

“Tarancce, Bu”

Dalam benak Tarrance,'what!?'

ok, apakah tidak ada kandidat lain?”
Semua murid menggeleng, “tidak ada, Bu. Kami semua anak perempuan, sudah sepakat bahwa Tarancce'lah yang akan menjadi wakil ketua kelas” jawab salah satu murid-mewakili murid lainnya.

“ok, baiklah kalau begitu. Tarancce, Ibu serahkan tanggung jawab wakil ketua kelas kepada kamu,”

“baik,Bu”jawab Tarancce dengan loyo.

Kringgg..Kringgg....

Bel istirahat sudah berbunyi, murid-murid sudah dipanggil untuk keluar dari kelas--panggilan alam.

Riva yang heran melihat sobatnya yang satu ini, akhirnya bertanya padanya ada apa dengannya(?).
“woi! Tarancce kenapa lo? Kok diam? Lo sakit” tanya Riva sambil memegangi dahi Tarancce.

Tarancce pun mengangkat kepalanya dari atas meja “kesel aja,”

Tbc...
Vote for next part! And the cast is in the next part!
DON'T FORGET TO COMENT TOO!



DanielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang