KTH [1/4] Mom - I love you, Mom

1.2K 75 3
                                    

Seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun sudah terlihat rapi memakai seragam Sekolah Dasar-nya. Anak tersebut berlari kecil menuju dapur dengan segurat senyum yang nampak di wajahnya. Suara hentakan kaki kecilnya telah menjadi awal pemecah keheningan di pagi hari. Dia adalah bocah kecil rupawan dan manis bernama lengkap Kim Taehyung, sebut saja Taehyung. Bibir mungilnya tak henti tersenyum seri, serta wajahnya yang berbinar—menyaingi sang mentari pagi yang masih malu-malu untuk menampakkan diri diluaran sana.

Drrrrttttt...

Suara kursi yang di seret olehnya menjadi pertanda bahwa Taehyung kecil sedang berusaha menaiki kursi tersebut untuk melihat sesuatu yang ia harapkan telah berada di atas meja makan. Meski harus bersusah payah menaiki kursi tersebut, akhirnya ia pun berhasil melakukannya. Akan tetapi senyumnya seketika hilang saat ia melihat—tidak ada apa-apa di atas meja tersebut. Tidak ada sesuatu yang ia inginkan. Hanya ada sekotak bekal makanan saja di sana. Lagi, hanya satu.

"Jungkook! Sebentar sayang, Ibu belum selesai merapikan rambutmu."

"Sudah Bu, sudah."

Taehyung yang tengah merengut meratapi satu kotak makanan itu, lantas mengalihkan pandangannya saat mendengar suara mungil seseorang menuju ke arah dapur. Bibir Taehyung kembali tersenyum, segera ia pun turun dari kursinya untuk menghampiri sumber suara tersebut yang tak lain adalah ibu dan adiknya, Jungkook.

"Ibu! Kookie!" seru Taehyung memanggil sang ibu dan sang adik. Bibir mungilnya melebarkan senyum hingga menampilkan deretan gigi sehatnya— juga menatap sang ibu. Tak lupa juga ia tersenyum pada Jungkook, adik kecilnya yang terpaut usia dua tahun lebih muda darinya.

"Tae Hyung," Jungkook tersenyum manis, langsung berlari mendekati Taehyung.

"Kuki, sudah mau berangkat?" Tanya Taehyung begitu sang adik sudah berada di depannya tersenyum menampakkan gigi kelincinya.

"Iya, Hyung." Balas Jungkook mengangguk semangat.

"Kookie, sini sayang." Sang ibu menarik pelan Jungkook, menarik jarak pada Taehyung. Tanpa melihat sosok Taehyung, ibunya hanya sibuk memperhatikan penampilan Jungkook, menyisir rambut Jungkook yang belum selesai dirapikan.

"Sudah. Astaga, jagoan ibu kenapa terlihat tampan sekali." Pujinya seraya mencubit pelan pipi tembem milik putranya itu. Jungkook hanya terkekeh renyah. Taehyung pun ikut tersenyum kecil melihat ibu yang tengah mengagumi Jungkook.

Kemudian sang ibu mengambil kotak makanan yang berada di atas meja, lalu memasukkannya pada tas gendong milik Jungkook. Taehyung yang sedari tadi hanya diam memperhatikan kini terlihat ragu, figur kecil itu nampak ingin menanyakan sesuatu.

"Bu... untuk Tae mana?"

Sang ibu hanya menoleh sekilas, terlihat acuh.

"Nanti Kuki habiskan makanannya ya? Supaya Kuki tumbuh sehat, oke?" Ujarnya, seraya mengusak poni Jungkook. Mengabaikan pertanyaan Taehyung.

Sadar akan pertanyaannya yang diabaikan Taehyung hanya mampu terdiam menatap nanar ibunya yang memang sering kali bersikap seperti itu padanya. Dingin, kaku, dan acuh. Taehyung tidak tahu alasannya, namun yang Taehyung tahu bahwa ibunya hanya lebih memperhatikan Jungkook sang adik, dibandingkan pada dirinya.

"Untuk Tae hyung mana, Bu?"

Kali ini Jungkooklah yang bertanya. Bocah berumur lima tahun itu sukses membuat ibunya terdiam. Namun selang beberapa menit sang ibu hanya tersenyum dengan mengusap pipi Jungkook.

"Hari ini Ibu yang akan mengantarmu ke sekolah ya?"

Jungkook diam sejenak, lalu—mengangguk ragu sebagai balasan dari ucapan wanita yang telah melahirkannya itu. Bukan itu yang sebenarnya Jungkook ingin dengar, tapi mengapa sang ibu malah mengalihkan pertanyaannya.
Jungkook melihat ke arah Taehyung—menatapnya sendu. Menyadari ditatap oleh Jungkook, bibir mungil Taehyung malah mengukir senyum padanya. Jungkook terheran, kakaknya itu tidak pernah menampakkan wajah sedih atau hal lain dihadapannya. Padahal jika Jungkook di posisinya, mungkin ia sudah merengek pada sang ibu atau melakuka  hal lain yang biasa anak seumuran mereka lakukan.

Story of BangtanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang