Bising dan sesak.
Mungkin dua kata tersebut bisa mendeskripsikan lorong sekolah pagi hari ini dengan sempurna. Akan tetapi, kebisingan tersebut berubah menjadi kesunyian sesaat, sebelum akhirnya berganti dengan suara pekikan tertahan dan bisikan-bisikan ricuh.
Penyebabnya tak lain adalah dua sosok Alpha yang melintasi lorong yaitu Mark Lee dan juga sahabat karibnya, Jeno Lee. Para siswa secara otomatis menepi dan membiarkan dua sosok Alpha yang terkenal kuat tersebut melewati lorong.
Para Omega—dan juga beberapa Beta—memekik tertahan dan memberikan tatapan memuja kepada kedua sosok tersebut, bahkan mereka berlomba-lomba mengeluarkan pheromone mereka untuk menarik perhatian kedua sosok Alpha itu.
Mark muak dengan aroma pheromone-pheromone yang menusuk kedalam indra penciumannya, sungguh menusuk dan membuatnya mual—terutama pheromone yang berasal dari para Omega. Mark tetap memasang wajah tanpa ekspresinya dan terus berjalan bersama Jeno.
BUGH!
Mark menghentikan langkahnya. Seorang Omega perempuan yang —sengaja— menabraknya dan mengeluarkan pheromonenya—membuat Mark pusing dan juga muak.
"Ah, maaf, aku tidak sengaja" ucap Omega perempuan itu dengan nada yang manja dan tangan yang sudah mengusap lengan Mark—dengan gesture menggoda—. Jeno yang melihat kejadian tersebut segera menatap was-was kearah sahabatnya.
"Minggir." Mark berucap dengan dingin, tatapannya menusuk dan juga tajam. Sang Omega segera melepaskan tangannya dari Mark dengan cepat dan segera melangkah mundur setelah mendengar suara khas Alpha tersebut.
"Hey, keep calm bro." ucap Jeno yang berusaha menenangkan sahabatnya itu. Yeah, seorang Mark Lee tidak suka disentuh secara sembarangan seperti itu. Mark melanjutkan langkahnya dan berusaha mengenyahkan pheromone menjijikan Omega tadi agar tidak bercampur dengan miliknya. Hanya seseorang yang ia ijinkan melakukan hal tersebut—dan orang tersebut adalah Haechan Lee.
Alpha.
Untuk kedua kalinya langkah Mark terhenti. Alpha didalam dirinya tiba-tiba bergejolak seolah merespon kepada panggilan lirih tersebut.
Alpha, alpha, alpha.
Panggilan tersebut kembali terdengar, Mark secara tidak sadar menggeram rendah dan mulai merasakan sesak di dadanya, pupil mata sang Alpha mulai menggelap dan membesar. Alpha di dalam dirinya sudah memberontak dan meminta untuk dilepaskan.
Jeno menatap Mark dengan tatapan bertanya sebelum akhirnya badan kedua Alpha tersebut menegang kaku. Tercium aroma manis yang Jeno yakini bisa membuat seluruh Alpha di sekolah ini menjadi gila tak terkendali. Dan Mark sangat mengenali pemilik dari pheromone ini.
Haechan.
"Fuck." Umpat Mark sebelum berlari meninggalkan sahabatnya. Jeno sesaat diam membisu sebelum akhirnya ikut berlari menyusul sahabatnya.
Mark terus berlari dan menajamkan indra penciumannya agar tidak kehilangan jejak pheromone sang Omega—walau sebenarnya dia tidak membutuhkan hal tersebut karena suara sang Omega yang sedari tadi masih memanggil Alpha di dalam dirinya.
Alpha.
Mark merasakan bahwa ia semakin dekat, dan hal yang membuatnya semakin geram adalah aroma peach favoritenya bercampur dengan aroma lain; pheromone Alpha asing.
Milikku.
Sosok Alpha dalam diri Mark semakin memberontak ketika ia melihat sosok Omega miliknya yang terdiam pasrah tak berdaya di dalam pelukan Alpha lain.
"Jangan sentuh dia keparat."
Persetan dengan tata krama antar Alpha, Mark sudah benar-benar emosi melihat miliknya disentuh orang lain. Tak seorangpun bisa menyentuh miliknya. Tidak seorangpun.
Beberapa siswa disana—dan juga Alpha yang baru datang karena perngaruh pheromone milik Haechan— mulai menyingkir ketika merasakan aura Alpha milik Mark yang mendominasi dan mengintimidasi.
Beberapa Beta sudah mulai menyingkir dan mengamankan teman-teman Omeganya yang tertekan karena aura milik Mark yang seolah menghalangi mereka untuk bernafas—tak terkecuali Roy. Alpha milik Roy menggeram penuh protes dan amarah karena ia merasa kesenangannya terganggu.
"Dia milikku. Enyahlah."
Perkataan tersebut keluar dengan mutlak dari mulut Mark. Sang Alpha menatap penuh peringatan kepada Alpha lainnya. Roy secara perlahan mulai mundur dan meninggalkan Haechan yang masih berjuang melawan heatnya.
Mark segera menghampiri Haechan dan memeluk tubuh pria mungil tersebut dengan possessive, lengan kekarnya memeluk pinggang ramping Haechan dan ia segera menenggelamkan hidungnya di perpotongan leher sang Omega.
Mark menggeram rendah ketika merasakan tatapan lapar dari Alpha lain yang masih berada disana, ia dengan segera melapisi sang Omega dengan pheromone miliknya—dan hal tersebut membuat para Alpha itu mundur secara perlahan
Milikku.
".. A—alpha" lirih Haechan sambil menghirup banyak-banyak aroma cedar wood yang berasal dari pheromone sang Alpha—sosok Omega dalam diri Haechan telah berhasil mengambil alih dirinya—yang berhasil menenangkan dirinya.
"Ya, aku disini sayangku." Ucap Mark dan menyematkan kecupan-kecupan kecil di perpotongan leher Haechan. Pria yang lebih kecil melenguh keras ketika merasakan Mark menggigit kecil kulitnya.
"Mark, hentikan." Alpha dalam diri Mark protes ketika mendengar kata-kata tersebut, ia segera menoleh dan mendapati Jeno—sahabatnya—sedang menggendong seorang Omega bermabut serupa cotton candy yang Mark yakini telah kehilangan kesadarannya.
"Sebaiknya kita bawa mereka ke UKS." Lanjut Jeno lagi, sambil membenahi posisinya agar sang Omega dalam gendongannya merasa nyaman.
"Tidak, aku akan membawa Haechan ke rumahku." Ucapan final Mark tersebut tidak bisa Jeno bantah, ia hanya mengendikan bahunya lalu membawa Omega dalam pelukannya menuju UKS.
—END OF CHAPTER 2—
OKE, AKU TAU INI SEMAKIN GAK JELAS DAN MELENCENG DARI APA YANG AKU RENCANAKAN DI AWAL T.T
MAAFKAN AKU YANG LABIL DAN TIDAK KONSISTEN INI :'))
Secara tidak sadar, aku menggambarkan tokoh Haechan lebih lemah dari apa yang aku rencanakan di awal :') mungkin sisi kerasnya akan aku keluarkan di chapter berikutnya.
Btw, AKU GAK NYANGKA KALO FICT INI BAKAL DAPET RESPON SEBAGUS ITU, HUHUHU. T.T terimakasih banyak*bow* makasih banyak yang udah sempet meriview fict abal-abal ini, komen kalian menjadi penyemangatku :')
as always,
Vote, kritik, dan saran sangat diterima :')
With love, littlesunhyuck
KAMU SEDANG MEMBACA
Yes, Alpha. [MarkHyuck]
FantasyTerlahir sebagai seorang Omega membuat Haechan menolak jika ia dianggap lemah, dan dia bersumpah bahwa seumur hidupnya ia tidak akan tunduk dengan siapapun; bahkan kepada seorang Alpha bernama Mark Lee. [Beware! SlowUpdate!]