Yes, Alpha.
By littlesunhyuck.
Mark berubah, tentu saja.
Sejak kejadian itu, ia bertingkah seolah-olah tak pernah mengenalnya; hanya menganggapnya angin lalu.
Dan Haechan tentu, tidak mempedulikan hal tersebut—pada awalnya.
Tapi ketika melihat segala sentuhan dan panggilan penuh afeksi yang kini tak lagi ditunjukan padanya, ia merasakan suatu perasaan yang— sangat membuatnya muak.
Dan hal tersebut membuat ia sering kali mendesah frustasi. Ditambah lagi sosok omega dalam dirinya yang selalu melolong sedih melihat Mark dan Omega barunya; seperti saat ini.
Netra coklatnya menatap datar bagaimana pasangan baru tersebut duduk di tengah-tengah riuhnya kantin, yang tentu saja membuat mereka menjadi pusat perhatian seluruh siswa.
Terlihat sosok Omega—yang kini ia ketahui bernama Herin Seo itu tengah bermanja-manja pada Mark sambil sesekali memeluk lengan sang Alpha dan merengek manja.
Dan yang mengejutkan adalah Mark, sosok Alpha yang terkenal kaku dan dingin itu, menanggapi segala perlakuan Omega perempuan itu.
Haechan memperhatikan secara rinci; bagaimana tangan besar yang biasanya menyentuhnya kini mengelus sayang kepala Herin sambil sesekali juga mencubit gemas pipi sang Omega.
Ia menggenggam erat sumpitnya ketika rasa posesif miliknya mulai muncul dan menguar dengan kuat. Dirinya menahan keinginan sosok omega miliknya untuk pergi kesana dan mencabik-cabik siapapun yang berani menyentuh Sang Alpha.
Jadi, ketika ia melihat bagaimana Herin mencuri kecupan di pipi Sang Alpha, Omega miliknya menggeram tak terima. Ia membanting keras sumpitnya dan segera berdiri dengan gusar; mengakibatkan suara derit yang keras.
Tidak mempedulikan dirinya yang kini menjadi pusat perhatian, dirinya segera bangkit dan meninggalkan Jaemin yang masih belum selesai dengan makan siangnya; keluar dari suasana kantin yang membuat dadanya terasa sesak.
Bahkan tidak mempedulikan sepasang netra kelam yang mengamati dirinya.
***
Kedua tungkainya melangkah cepat menyusuri koridor yang terlihat cukup sepi. Masing-masing tangannya berada di samping tubuhnya; mengepal sangat erat hingga membuat beberapa kuku miliknya sukses menggores telapak tangannya.
Dirinya merasa sesak dan panas ketika melihat interaksi pasangan tersebut. Ia juga merutuki keberadaan omega dalam dirinya yang kini tengah menggeram risau dan menyalahkan dirinya.
"Diamlah, Donghyuck!" seru Haechan, geram akan tingkah Sang Omega—Donghyuck— yang membuat keadaan dirinya semakin memburuk.
Bagaimana aku bisa diam, jika Minhyungku di sentuh oleh jalang sialan itu?! Kau itu bodoh sekali! Aku membencimu!
Sosok Omega itu membalas ucapan empunya sembari memberikan geraman kecil; ia amat tak suka ketika Minhyung; Alpha Mark disentuh oleh Omega lain.
Haechan mendesis kesal dan tidak mempedulikan kembali sosok lain dirinya itu. Ia masih terus mengayunkan kedua tungkainya, sebelum akhirnya berhenti secara tiba-tiba.
Matanya memicing dan lidahnya berdecak kesal. Diujung koridor sana terlihat segerombolan Alpha yang dipimpin oleh Roy; sosok Alpha yang sangat dibenci olehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yes, Alpha. [MarkHyuck]
FantasyTerlahir sebagai seorang Omega membuat Haechan menolak jika ia dianggap lemah, dan dia bersumpah bahwa seumur hidupnya ia tidak akan tunduk dengan siapapun; bahkan kepada seorang Alpha bernama Mark Lee. [Beware! SlowUpdate!]