The Meeting

15.5K 1.9K 381
                                    

p.s: mungkin sebelum baca chapter ini, aku saranin kalian baca chapter sebelumnya. Thankyou~

Yes, Alpha

By: littlesunhyuck.

***


Jika bisa diumpamakan, mungkin Mark Lee adalah pengawal pribadi Haechan.

Sosok Alpha itu selalu terlihat di sekitar Haechanbahkan kerap sekali pria mungil tersebut merasa terganggu dan mengusirnya. Contohnya saja seperti saat ini.

"Sudah merasa lebih baik?" Tanya sang dominan. Saat ini mereka sedang ada di kantin untuk makan siang. Obsidian kelam itu menatap langsung obsidian berwarna coklat milik Haechan, mengangumi betapa indahnya makhluk ciptaan Tuhan yang ada di depannya.

Haechan menghiraukan pertanyaan tersebut dan tetap melanjutkan makan siangnya, ia tidak menatap sama sekali sosok Alpha didepannya; seolah-olah bahwa Mark tidak ada didepannya. Mark yang mendapat respon begitu hanya tersenyum maklum.

"Nanti kau pulang bersamaku, tunggu aku." Pernyataan tersebut Mark ucapkan.

"Tid—" Belum sempat sang Omega menolak, sang Alpha tiba-tiba mendekatkan wajahnya dan mengecup pipi gembil milik Omega manis tersebut—yang kini terlukis semburat merah muda secara samar.

"Tidak ada penolakan Sayangku. See you later cutie." Mark menggusak surai blonde honey itu singkat sebelum bangkit dan akhirnya pergi—menghiraukan protesan si Omega manis.

Haechan menghembuskan nafasnya kasar. Ia kesal sekali dengan sifat semena-mena milik Mark itu. Enak sekali dia asal perintah ini itu—kan Haechan tidak suka diperintah, apalagi dengan Alpha macam dia.

Jaemin—yang ternyata dari tadi menjadi saksi bisu— tiba-tiba mengangkat suara,

"Kalian sebenarnya ada hubungan apa?" Tanya sang Omega manis penasaran. Haechan membisu, ia bangkit sambil membawa serta food tray miliknya; menandakan bahwa ia telah selesai dengan acara makan siangnya.

"Tidak ada." Jawab Haechan akhirnya, ia berbalik menatap Jaemin yang membuka mulutnya—hendak mengeluarkan pertanyaan lagi.

"Tidak Na, aku dan Alpha keluarga Lee itu tidak ada hubungan apa-apa, jadi berhentilah membahas hal ini." Ucap Haechan tegas sambil menatap tajam kearah pria bermarga Na itu—yang akhirnya mengangguk mengerti.

Tapi, apakah benar begitu?

***

Bel sekolah baru saja berbunyi, pertanda bahwa sekolah baru saja berakhir. Seluruh siswa berlari keluar kelas, memenuhi lorong sekolah yang kini menjadi sesak oleh lautan manusia, meninggalkan dua sosok Omega manis yang masih diam di kelas.

Jaemin menghampiri Haechan yang masih merapikan buku-buku miliknya. Setelah selesai, kedua Omega tersebut berjalan beriringan di lorong yang telah lengang. Ditengah perjalanan tiba-tiba Haechan menghentikan langkahnya.

"Ah, Jaemin," Haechan menatap Jaemin yang menatapnya dengan pandangan bertanya.

"Ada buku yang harus aku cari di perpustakaan."  Lanjut Haechan.

"Huh? Oke, ayo kubantu." Ucap Jaemin yang hendak berbalik arah tapi segera di respon gelengan heboh dari Omega satunya.

"Tidak! Ugh—maksudku aku bisa sendiri. Kau pulang saja duluan." Ucap Haechan pelan, matanya bergerak gelisah dengan ujung bibir yang ia gigit pelan—pertanda bahwa ia gugup.

Yes, Alpha. [MarkHyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang