Haechan merasa sekelilingnya gelap, dan dia yakin itu disebabkan karena sosok Omega dalam dirinya telah mengambil alih tubuhnya. Heatnya masih berlangsung, tapi ia merasa lebih tenang karena dia merasakan pheromone seorang Alpha yang sedang melingkupinya.
Tak bisa dipungkiri, Omega miliknya merasa sangat senang ketika ada sosok Alpha yang menemaninya saat masa heatnya berlangsung. Tapi, yang membuat Haechan ingin segera mengambil alih tubuhnya kembali adalah karena dia sangat mengenali pheromone ini; pheromone milik Mark.
Haechan bisa merasakan tubuhnya yang didorong kuat membentur dinding di belakangnya dengan keras, ia mengerang pelan ketika rasa sakit menjalar di punggungnya. Mark meremas pinggulnya dengan keras sambil berkata dengan lirih,
"Milikku." Sebelum akhirnya ia mempertemukan bibir miliknya dengan bibir ranum sang Omega.
Kedua belah bibir itu saling bertaut, saling melumat dan menghisap penuh hasrat. Keduanya menggerakan kepala ke kanan dan ke kiri untuk mencari posisi yang nyaman. Haechan merasa kepalanya sangat pening karena ciuman yang sangat memabukan; dan juga basah.
Sang Omega bergerak tidak nyaman ketika ia merasakan gelombang heatnya datang dan menyerang dirinya. Bagian bawahnya telah basah dan sangat lengket dikarenakan cairan miliknya yang terus saja mengalir tanpa henti.
"..A—Alpha.." Omega tersebut menginginkan lebih, ia ingin dipuaskan dan ingin dimiliki. Begitu juga sang Alpha.
Mark—yang juga telah dikuasai oleh sosok Alpha miliknya—perlahan mulai mendekatkan kepalanya ke leher sang Omega.
Mate.
Ia mengendus pelan area tersebut dan menjilat kulit tan eksotis itu. Aroma manis peach menyeruak dan menyebabkan Mark semakin mabuk kepayang. Ia segera mengeluarkan taring miliknya; bersiap untuk mengklaim sang Omega.
BUAGH!
Tubuh Mark terhempas dengan keras dan menabrak meja di belakangnya karena dorongan yang kuat. Ia menatap sosok Haechan—pelaku pendorongan—yang terlihat tengah berusaha mempertahankan kesadarannya.
Sang Omega berusaha berdiri dengan tegap, Mark bisa melihat salah satu bola mata Haechan yang telah kembali normal sedangkan sebelahnya lagi masih berwarna kuning keemasan—pertanda bahwa Haechan mulai pulih—
"Bajingan." Umpat Haechan pelan, ia belum sepenuhnya sadar, Omega dalam dirinya masih berusaha untuk mengambil alih tubuhnya lagi. Melihat Mark yang hanya terdiam menatap dirinya sambil meringis pelan membuat Haechan tidak menyianyiakan kesempatan tersebut untuk kabur.
Suara pintu yang tertutup menjadi pertanda bahwa si pria mungil telah pergi meninggalkan Mark yang masih diam membisu. Yeah, setidaknya Haechan akan tetap aman karena ia telah menyelimuti tubuh sang Omega dengan pheromone miliknya.
"Mark Lee bodoh." Sang Alpha mengusap kasar wajahnya sebelum akhirnya ia bangkit dan menghubungi seseorang.
"Ada yang bisa saya bantu Tuan?" ucap sebuah suara diujung sambungan.
"Pastikan ia kembali dengan selamat." Perintah Mark pada orang tersebut.
"Baik, Tuan."
***
Pagi itu Haechan terlihat sangat kesal, bagaimana tidak? Pheromone milik bungsu keluarga Lee itu masih melekat di dirinya dengan sangat kuat. Hal itu tentu saja membuat dia menjadi pusat perhatian para siswa di sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yes, Alpha. [MarkHyuck]
FantasyTerlahir sebagai seorang Omega membuat Haechan menolak jika ia dianggap lemah, dan dia bersumpah bahwa seumur hidupnya ia tidak akan tunduk dengan siapapun; bahkan kepada seorang Alpha bernama Mark Lee. [Beware! SlowUpdate!]