--hanya sebatas kabar darimu yang membuat hari hariku cemas--
Ruangan bercat putih itu sedikit asing ketika kedua mata cewek itu mulai terbuka. Bau minyak kayu putih menyengat di indra pembaunya itu
Terakhir kali yang diingat cewek itu adalah ketika ia menjalani hukumannya dan harus berdiri dibawah tiang bendera menghadap matahari yang terik lalu pandangannya mulai menghitam dan setelah itu ia tidak tahu apa yang terjadi padanya.
“ udah istirahat aja kata Bu Sukati gitu “ Alesha kini mengerti dimana ia sekarang mengetahui jika Bu Sukati adalah kepala pengurus UKS jadi bisa dipastikan jika kini ia sedang berada di UKS pastinya setelah pingsan tadi.
“ Kavita !” Kavita sedikit khawatir melihat Alesha yang terus memegangi kepalanya.
“ lo kenapa Sa? Kepala lo sakit ya? Gimana kalau ijin pulang aja ! “.
Kavita beranjak pergi untuk memanggil anak PMR dan mengambil surat ijin untuk kepulangan Alesha.
Setelah Kavita sudah menghilang dari tempat itu, Alesha merasa jika kepalanya terasa berat dan pusing.Terasa sesuatu menetes dari hidungnya, sebuah cairan merah yang menempel pada ujung telunjuk Alesha membuat Alesha terkejut.
Darah!!
Alesha segera mengusapnya dengan telapak tangannya membersihkan sisa cairan kental merah itu saat Kavita dan beberapa anggota PMR datang.
“ Kepalanya masih sakit? “ Alesha hanya mengangguk ketika seorang cewek yang merupakan kakak kelasnya bertanya.
“ udah pulang aja kalau gitu, gue udah telfon kak Kevin buat jemput lo. Dia otw kesini “. Cakap Kavita sambil menenteng tas milik Alesha.
Alesha masih merasakan kepalanya bertambah sakit dan badannya serasa lemas semuanya tak bertenaga. Secercah senyuman mengembang kala seorang cowok berdiri didepan pintu UKS dengan keringat yang membasahi bajunya.
“ gimana keadaan lo? “ bibir pucat itu membuka dan tersenyum melihat cowok yang memang diharapkan kehadirannya kini berdiri disampingnya.
“ kepalanya masih sakit katanya. Jadi kata Bu Sukati suruh pulang “. Jawab kavita menyela.
“ oh ya udah kalau gitu gue antarin pulang. Kebetulan hari ini gue bawa mobil “
“ ehh,, nggak usah! Kak Kevin udah Otw kesini “ ucap Kavita menghalangi.
Kak Kevin? Siapa dia? Dia siapanya Alesha ?
Cowok itu mengurungkan niatnya untuk bertanya walau ia penasaran dengan cowok yang disebut oleh Kavita tadi.
“ Kak Kevin udah sampai didepan Sa “ ucap Kavita memberitahu setelah membaca pesan dari Kak Kevin dari ponsel Alesha yang dipegangnya.
Alesha terkejut saat tiba tiba tubuhnya terangkat oleh sebuah tangan yang kekar saat ini membopong dirinya. Kavita hanya tersenyum melihat perlakuan cowok itu terhadap Alesha dan dia berjalan dibelakangnya.
Langkah demi langkah telah membawa Alesha menjauh dari ruang UKS itu, ia menatap lekat cowok yang memiliki sorot mata tajam itu.
Terdengar berbagai macam komentar dari setiap anak ketika Cowok itu bersama Alesha melewati koridor kelas XI Tata busana.
Dari sudut tepat di ruang kelas XI Tata Busana 2 terlihat seorang cewek yang menatap dengan tatapan tidak suka dan kebencian melihat cowok yang kini sedang membopong Alesha.
“ gerbangnya masih jauh lo nggak capek?” Alesha merasa senang jika cowok itu perhatian dan mulai peduli dengannya.
“ emang lo mau gue turunin ditengah lapangan ?” Alesha menyudahi pertanyaannya dan memilih untuk diam saja.
Sebuah mobil hitam terparkir didepan gerbang sedangkan pemiliknya masih terlihat berbincang dengan penjaga.
“ itu adek saya pak? Masih nggak percaya?” Pak Bejo selaku satpam disekolah SMK I Jakarta langsung membukakan gerbang melihat seorang cowok yang tengah membopong seorang cewek dengan langkah kaki tergesa gesa.
Cowok itu langsung membawa masuk Alesha kedalam mobil saat sipemilik mobil itu membukakan pintunya.
Sebuah Tas berwarna biru terlempar disamping Alesha ketika Kavita melemparnya.
Alesha sedikit kecewa karna cowok itu tidak ikut mengantarnya pulang, namun ia mengerti jika mungkin cowok itu masih akan mengikuti pelajaran selanjutnya. Namun setelah beberapa saat terukir senyum dari bibirnya ketika cowok itu mengusap pelan ujung rambut Alesha.
“ istirahat ya! Cepet sembuh ! “.
Cowok itu dan Kavita melambaikan tangannya ketika mobil hitam itu mulai melaju meninggalkan gerbang SMK I Jakarta itu.Karna merasa kehausan apalagi setelah menggendong Alesha dari Uks ke Gerbang sekolah cowok itu dengan tanpa ijin mengambil sebuah air mineral dari tangan kavita yang sebenarnya ia peruntukan untuk Alesha.
“ main sambar aja! “ Cowok itu tak memperdulikan sindiran Kavita dan meminum habis airnya dan membuang botol bekasnya kesembarang tempat.
“ sorry gue haus “
“ ok nggak papa. Btw dimana Rere? Kalian kan dihukum bareng?”
“ Dia masih disuruh bersihin toilet “
“ kasihan banget temen gue! Kok lo nggak?”
“ gue kabur !”
“ berani banget lo Ka, baru tahu ntar kalau dihukum sama waka kesiswaan “
“ dihukum ya dijalani namanya juga salah “
“ oh ya ntar malem gue sama Rere mau jenguk Alesha kerumahnya, lo mau ikut? “.
Hmmm....
--------------------
Terimakasih telah membaca HALF BOYFRIEND bab 9.
KAMU SEDANG MEMBACA
Half Boyfriend
Teen Fiction" gue sayang sama lo " " gue lebih sayang sama lo " " nggak perlu pacaran kan?" " tapi kenapa? Lo bilang lo sayang kenapa gue nggak bisa jadi pacar lo?" " karna lo temen gue " " lo nganggep gue temen tapi lo sayang?" " karna gue sayang lah gue nggak...