Bab 13

12 1 0
                                    



Seorang cewek kini tengah berbaring diruang spesialis cancer dengan tangan yang terinfus dan benda bening yang juga menutup hidung serta mulutnya. Wajahnya terlihat sangat pucat.

Cowok itu menghampiri cewek yang masih memejamkan matanya itu dan mengusap rambutnya pelan, namun beberapa helai rambut terlinggal ditelapak tangan cowok itu.

Tes....

Cowok itu menjauhi cewek itu dan duduk disofa disamping nakas. Ia menggaruk rambutnya yang tak gatal mencoba menahan sesuatu yang hendak jatuh dari kedua bola matanya.

Sebuah tangan wanita paruh baya itu menepuk pundak cowok itu, mengetahui itu adalah mamanya Kevin langsung memeluknya erat.

“ Alesha ma!!... Kevin masih sayang sama Alesha ma! Kenapa buka Kevin aja ma ?” wanita itu menatap Alesha yang masih terbaring dengan tatapan sayu sedangkan tangan kanannya mengusap ujung kepala rambut Kevin yang saat ini sedang menangis.

“ Kamu harus kuat demi Alesha!!”

                     ****************

Diruangan yang berlokasi didekat ruang UKS, terlihat kurang lebih 20 anak memenuhi ruangan itu. RUANG OSIS SMKN 1 Jakarta.

Mereka sengaja menjadwalkan pertemuan hari ini untuk membicarakan tentang rencana Wisuda untuk anak kelas tiga. Mengingat selalu saja ada kontroversi setiap menggelar acara ini. Dhista selalu Ketua OSIS ingin merancang nya dari awal agar tak menimbulkan masalah dibelakang.

Seorang cowok kini berdiri tepat dibelakang pintu namun membuang pandangannya kearah lain.

"Ehmmm " Deretan dari salah satu mereka menyadarkan Dhista akan kedatangan cowok itu.

Dhista segera memutuskan pertemuannya mengingat jika memang sudah tidak ada lagi yang akan dibahas. Ia keluar dari ruangan itu lebih dulu dan menghampiri cowok itu.

" Gue pengen ngomong !"

                         --------------------

" Gue minta maaf kalau gue pernah ngomong kasar ke lo "

" Itu diluar kendali gue "

" Gue cuman mau lo sadar! Gue nggak mau lo salah paham "

Cewek itu hanya diam dan menjadi pendengar yang baik.

" Gue pernah sayang sama lo itu artinya saat itu gue emang sayang, tapi kalau gue udah berubah menurut lo artinya perasaan apapun gue udah nggak ada sama lo "

" Lo nggak bisa salahin orang lain untuk itu!"

" Gue juga salah, gue minta maaf. Nggak seharusnya gue egois "

" Tapi asal lo tahu cewek itu lebih mengutamakan perasaannya jadi lo gak bisa minta gue untuk tiba tiba nglupain lo!"

" Ok! Gue rasa kita udah besar. Dan mengerti mana yang terbaik "

" Secepatnya buang perasaan lo karna gue nggak mau nyakitin lo!"

Lo pikir mudah?

Dhista menatap Tio yang kini sudah berlalu dari matanya.

Gelasnya sudah pecah tidak bisa lagi diperbaiki. Perasaan Tio sudah berubah dan tidak bisa kembali.

-melupakan adalah satu satu nya cara untuk menghapuskan perasaan ini,entah aku bisa melakukannya atau tidak-

                            -----------------

Satu minggu kemudian

" Gue kangen lo Sa!  Selama seminggu ini gue bosen denger Kavita cerita tentang Iqbaal mulu " Kavita memanyunkan bibirnya mendengar Rere menyebut namanya.

Half BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang