P5

91 29 1
                                    

"Assalamu'alaikum,eyang tata udah pulang"
ucap salam agata depan pintu merasa eyang tetap tak menyahuti salamnya agata masuk rumah,agata berganti dan menuju dapur disana terlihat eyang sedang bersih-bersih dapur.

"lho tata udah pulang kok eyang ga tau"

"hmm mungkin eyang ga dengar,soalnya tadi tata udah ucap salam"
jawab agata sopan "oh iya yang mana dagangannya,sini aku keliling"
tanya agata matanya menerka-nerka

"nah itu"

"eh gausah,tata pasti capek baru pulang sekolah biar eyang keliling"

agata menautkan alisnya,agata menggeleng-gelenkan kepalanya tak setuju keputusan eyang

"apaansih eyang udah ya eyang mantep-mantep dirumah,biar tata yang keliling gapapa tata nggak capek kok,assalamu'alaikum"

pamit agata

"wa'alaikumsalam"

eyang tina tersenyum getir "anak sebaik kamu kenapa seperti ini harusnya kamu dapat hidup yang layak dan kasih sayang kedua orang tua" gumam eyang

😌😌😌

"kue-kueee gorengan nya mbaa,mas masih anget harga murah perut kenyang"
ucap gadis cantik dengan rambut hitam panjang membuatnya semakin cantik alami.

sudah beberapa orang menghampiri agata membeli daganggannya.

DILAIN TEMPAT

gilang dan anggita sedang berjalan berdua ditaman komplek setelah jogging
sesekali gilang membuat candaan pada anggita dan berhasil membuat anggita tertawa terbahak-bahak.

mata gilang tak sengaja mendapati seorang kakaknya

"kak,itu kak agata kan?"
tanya gilang menepuk-nepuk bahu anggita,sang empu tadi asik dengan candaan gilang terdiam sebentar dan mengalihkan pandannganya arah yang gilang tunjuk tetlihat agata sedang meredar dagangnnya.

anggita dan gilang saling tatap sebelum akhirnya mereka menuju agata dengan senyum jahatnya.

"eeh, agata!kami cepet!"
tarik paksa anggita,agata tersentak melihat kedua saudaranya disini bohong ia tak rindu rasanya agata ingin memeluk mereka berdua tapi rasanya tak mungkin

"anggita lepas!aku mau dagang"

"heh!gorengan yang gak seberapa ini!cih ucap gilang sambil membuang gorengan itu lalu meninjak-ninjaknya "lu tuh nurut aja" bentaknya

"GILANG" bentak agata dengan nada naik 1 oktaf

"apa BITCH nih gua bayar"
sentak gilang menekankan kata bitch lalu melempar uang 100 ribu 2 lembar

"gua ga nerima ini"

"belagu amat sih lu"
geram anggita

plakkk

satu tamparan keras mendarat di pipi mulus agata membuat sang empu meringis mengusap pelan pipinya

gilang menarik paksa agata menyeretnya menuju mobil,agata pasrah menuruti saudaranya.

🙃🙃🙃

disini agata ruangan bernuansa putih hitam ruang tamu rumahnya DULU

anggita menyeret agata hingga tersungkur kelantai,kening membentur lantai lupakan dagangnnya,hal buruk saat ini agata berada disini

bahkan belum sempat agata ingin berdiri menyalimi tangan kedua orang tuanya satyo menampar pipi mulus agata

"lagi tuhan agata hanya ingin bahagia sama mereka" batin agata hatinya sakit nafasnya tercekat bahkan untuk menelan saliva susah payah,satu tetes air mata berhasil lolos membasahi pipi agata
namun agata tetap berusaha tersenyum,lebih tepatnya menyemangati dirinya.

tiffani yang sudah menatapnya berang agata takut dengan tatapan itu sangat takut "agata!kamu awas yah buka identitas kamu disekolah malu kami gak sudi!punya anak macam kamu BITCH"
bentak anggita dan sengaja menekankan kata bitch

"maaf maa agata salah apa sama mama agata hanya ingin seperti anak yang lainnya agata ingin bersama kalian"

"hah?! apa ga salah dengar cih!gasudi kamu ga berguna jadi anak"
bentak tiffani

agata menarik nafas dalam mencoba tetap tegar

"aku gapernah minta terlahir didunia ini,ini semua kehendak allah dan aku hanya titipan allah kalau kalian merasa aku pembawa sial aku cuma mau bilang aku sayang kalian bagaimanapun kalian kepadaku tapi tolong kembalikan aku pada penciptaku agar kalian bahagia"

jawab agata sebelum pergi meninggalkan rumah ini berat hatinya air mata yang sudah siap jatuh buru-buru agata keluar rumah menyusuri jalan yang mulai dituruni hujan dan semakin deras

dan

air mata berhasil lolos di wajah manisnya bersama hujan,agata tetap menyusuri jalan tak memghiraukan hujan yang mulai menusuk-nusuk kulit agata hatinya sangat sakit dadanya begitu tertekan.

sedangkan dirumah,eyang tina khawatir dengan agata diluar hujan deras agata tak kunjung pulang eyang mencoba menunggu untuk 15 menit lagi agata belum juga pulang,eyang berniat ingin mencari agata ia kedalam mengambil payung dan kembali kedepan


OKEY,gimana nih dengan agata 🙃

NO SIDER!
Hargai author guys😌
VOTE kalian berharga banget dah😙

Thank you ❤️

PretendingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang