Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Silau itu Bang Dika nya...
"Dik, kamu ngapain berdiri di sini panas - panasan?" tanya Lisa pada Dika yang berdiri di parkiran.
"Aku nunggu supir Lis. Bentar lagi aku harus les, tapi Pak Sukri belum dateng. Katanya kejebak macet ada kecelakaan" jelas Dika.
"Hoalah... Kok kamu ga bawa mobil sendiri?" Lisa kembali bertanya.
"Kemarin aku keasikan main di rumah June sama anak iKON, jadinya pulang telat, lupa ngabarin Mami. Sekarang aku dihukum seminggu ga boleh bawa mobil sendiri. Harus dianter Pak Sukri" ujar Dika.
"Ya ampun" ucap Lisa.
Buset, anak Mami banget, gemes deh, utukutuk, batin Lisa.
Dika hanya menunduk dengan wajah yang imut.
"Mau bareng aku aja ga naik motor?" tawar Lisa.
"Hmmmm???" sahut Dika kaget.
"Iya, sekalian aku pulang. Daripada kamu telat. Aku kan bawa motor" ucap Lisa.
"Hmmmm, ga ngerepotin Lis?" tanya Dika sopan.
"Ya kagaklah Dik. Yok bareng aja" ucap Lisa.
Dika pun mengangguk. Ia memakai helm yang disodorkan Lisa.
"Nih kuncinya Dik" Lisa menyodorkan kunci motor ke Dika.
Anjaaayyyyyyy, kesempatan sekali seumur hidup dibonceng Dika, batin Lisa.
Dika termenung.
"Loh, kok kamu bengong?" tanya Lisa.
"Ini maksudnya aku yang bawa?" Dika bertanya balik.
"Ya iyalah Dik. Masa aku" sahut Lisa.
"Aku ga bisa bawa motor Lis" tutur Dika.
"Hahhhhh??? Kamu serius Dik??" timpal Lisa terkejut. Dika mengangguk.
"Aku ga dibolehin belajar motor sama Mami, soalnya ga safety. Selain kena angin, bahaya juga resiko kecelakaannya besar" tutur Dika.
Mata Lisa terbelalak. Hancur sudah imajinasi memeluk Dika di atas motor.
"Jadi gimana Lis?" tanya Dika.
Lisa terbangun dari lamunannya.
"Yaudah, biar aku yang bawa" ujar Lisa pasrah. Ia mengambil kunci dan menaiki motor Vario pinknya. Dika pun menaiki boncengan motor Lisa.
Gini amat calon laki gue, batin Lisa.
****
- Di sepanjang perjalanan -
"Dik, lu pernah ganti lampu bohlam sendiri ga?" tanya Lisa.
