10

386 22 0
                                    

Nara sudah selesai berdandan dan mulai turun untuk menemui tamu yang dimaksud Bundanya

"eh kak Rangga sudah sampai toh"

Rangga tidak berkedip melihat Nara yang begitu amat cantik dengan pakaian casual ala anak remaja muslim jaman sekarang

"om tante, Rangga pamit mau ajak Nara jalan jalan apakah boleh?
Tanya rangga kepada orang tua nara secara sopan

"iya boleh asal jangan malam - malam pulangnya" Jawab ayah nara

"siap om,  yuk ra "

"kami pamit dulu ya bun yah,  assalamualaikum"

"waalaikumsalam,  hati hati dijalan"

Saat sudah di dalam mobil Rangga tidak bicara apun dan hanya bilang
"kamu cantik ra"

Mendengar kata kata itu pipi Nara langsung bersemu merah,  dan ia merasa sangat malu

Atmosfer kedinginan berada si dalam keduanya,  mereka sama sama canggung

"ekhmm ra,  kita makan dulu ya habis itu baru ke mana terserah kamu"

"loh kok terserah aku?  Terserah kamu aja kak,  aku nurut"

"yaudah makan aja dulu ya,  setelah itu kita ke taman bermain gimana? "

"iya kak gpp"

Sesampainya di rumah makan,  nara dan rangga mulai melakukan aktivitas makan dan melanjutkan ke acara selanjutnya yaitu ke taman bermain

Disana rangga akan segera menyatakan cintanya ke Nara,  tetapi ia takut jika Nara tidak menyukaianya

"udah ra?  Yuk ke taman bermain"

"udah kak,bentar"

Rangga dengan semangat menggandeng Nara menuju taman bermain
Disana mereka bermain berbagai macam wahana
Entah wahana yang teriak atau horor.

Nara sangat senang sekali hari ini,  sampai sampai temannya chat dia tidak menghiraukannya

"duh yang kayak bocah,  seneng banget ya mbak diajak ke taman bermain? " goda Rangga ke Nara

"...." Nara memajukan bibirnya dan cemberut

"jangan ngambek dong,  kan cuma bercanda"

"keterlaluan "

"kok singkat banget neng"

"apaan sih kak"

Rangga tiba tiba memegang tangan Nara dan Nara pun mulai deg degan dengan itu.
Rangga memulai bicara dengan Nara

"Ra,  sejak awal aku liat kamu aku mulai ada rasa sama kamu,  mungkin kamu gak tau saat aku pertama liat kamu di rumah Farid.  Saat itu kamu cemberut dan hampir nangis kan saat nerima undangan itu?  Aku tau"

"gak usah buka kartu deh kak,  aku gak nangis kok aku tegar"

"iya aku tau ra,  kamu cewek yang tegar.  Makanya aku mulai tertarik sama kamu sampai akhirnya Farid ngenalin kamu sama aku.  Aku mulai setuju ra dengan Farid untuk mengenal kamu lebih dalam sampai aku mulai chatting dan ngajak kamu keluar"

"udah kak aku bingung maksudnya apa sih?  Jangan berbelit belit deh"

"kok kamu gak romantis sih ra"
Jawab Rangga saat aksi romantisnya dirusak oleh Nara

"ya habisnya kamu berbelit belit,  to the point aja kak"

"yaudah,  Nara Kezia Puspita mau gak kamu jadi pendamping hidupku?

"kok pendamping hidup?  Aku belum mau nikah tau"

"ya kan nanti ra,  kita pacaran dulu dan tunangan dulu sayang"
Rangga menjelaskan maksudnya dengan lembut kepada Nara

"gimana kamu mau ra? "

"tapi maaf kak,  aku hanya ingin ta'aruf saja.  Karena pacaran dosa menurut agama."

"Yaudah kita ta'aruf,  aku akan lamar kamu ra. "

"maaf kak aku masih mau berfikir dulu,  bisa kasih waktu gak soalnya ini terlalu cepat? "

"iya aku pasti nunggu jawaban kamu ra,  ya pokoknya jangan digantung juga" Jawab Rangga dengan wajah melasnya

"enggak kok kak,  aku bukan cewek kayak gitu,  yuk kak pulang udah mau malam juga "

"yaudah ayok"

Mereka pergi meninggalkan taman bermain dengan hati yang masing masing masih bimbang

My Bea CukaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang