31

185 7 0
                                    

Setelah kepergian Rangga malam itu, Nara kembali ke rutinitas biasanya dan Rangga pun jarang untuk menemui Nara , sampai Nara pun berfikir apakah Rangga sibuk atau bagaimana sampai tidak mengabarinya sekali pun.

Sinar mentari mulai menyapa dengan cahaya nya.
"Nara bangun.., udah siang ini kamu gak ke kampus?" Bunda Nara yang membangunkan Nara

"Iya bun sebentar ini Nara udah bangun kok, udah siap siap juga tinggal keluar aja." Sahut Nara dari dalam

"Yaudah cepetan itu udah ada cowok yang jemput kamu." Kata bunda Nara sambil meninggal kan kamar tidur Nara

Nara berfikir setelah mendengar perkataan bundanya, karena tidak ada satupun temannya yang berencana menjemput Nara sore ini.

Nara pun mulai menuju ruang tamu untuk menemui cowok yang kata bundanya tadi.

Setelah melihat nya Nara tak percaya
"Eh kamu?" Kata Nara dengan wajah terkejutnya

"Iya Ra, ini aku Dika. Kenapa bengong gitu kayak gak pernah liat cowok keren aja sih." Sahut Dika sambil tertawa

"Gak gitu Dik, cuma bingung aja ngapain kesini? Pagi-pagi lagi." Bingung Nara karena memang Dika tak pernah kerumahnya sama sekali semenjak Dika pernah menyatakan cinta ke Nara

"Aku kesini ngapain ya?" Jawab Dika pura pura bingung

"Cepetan jawab, kamu ngapain kesini sih cowok terganteng . Yakan?" Kata Nara sambil mengejek Dika

"Emang ganteng kok aku, aku kesini mau ajak kamu jalan, beli ice cream, cerita gitu, mau gak?" Tanya Dika

"Maaf, aku hari ini masuk kampus Dik, kapan - kapan aja ya nanti sekalian aku kenalin sama calonku." Jawab Nara dengan sedikit rasa bersalah. Nara tau Dika jauh-jauh dari Jakarta ke sini hanya ingin mengajak Nara pergi.

Dika pun terkejut dengan ucapan yang Nara lontarkan dan sedikit membuat hatinya perih. Dika hanya ingin memastikan ucapan Nara tersebut.

"Tunggu tunggu kamu tadi bilang apa ra?" Kata Dika yang ingin memperjelas ucapan Nara

"Yang apa? Ke kampus? Kamu ganteng? atau apa?" Jawab Nara bingung pasalnya memang Nara tidak tau apa yang dimaksud Dika

"Kalau ganteng sih pasti Ra." Menjawab pertanyaan Nara dengan gurauan

" Yaudah terserah kamu aku mau berangkat udah telat dik." Jawab Nara yang ingin meninggalkan Dika

"Tunggu ra, oke maksudku kalimat calonku itu calon apa ra?" Tanya Dika bingung

" Oh itu, iya calonku calon suami lah yakali calon kakak." Jawab Nara sambil tertawa

Mendengar pernyataan itu hati Dika teriris pasalnya Dika sudah menyukai Nara sejak dulu meskipun cintanya pernah ditolak oleh Nara.

"Oh sudah mau menikah ya? Selamat ya ra semoga lancar." Ucapan selamat terlontar dari Dika dengan raut kesedihan

" Makasih ya Dik, semoga kamu juga mendapatkan yang terbaik, jangan sedih gitu dong katanya mau nganter yuk jalan." Ucap Nara untuk menghibur Dika. Nara tau Dika memang sangat mencintainya tapi cinta tak mungkin bisa dipaksa.

"Beneran? Nanti calon mu marah lagi kalau kamu aku antar."

"Enggak lah, aku izin mas Rangga dulu biar gak salah paham."

To : Mas Rangga
Mas
Aku berangkat kuliah diantar Dika ya
Jangan lupa jaga kesehatan

Dika?
Siapa?

Dika teman sekolah dulu
Boleh gak?

Yakin cuma teman?

Astaga mas dia itu cuma teman
Kan calonnya kamu 😌

Diantar naik apa sama dia?

Motor

Udah kamu naik sepeda aja sendiri
Nanti kalau sama dia kamu peluk dia

Ya kan kasian udah jauh jauh mau jemput
Gak usah cemburu

Siapa yang cemburu
Ya udah hati - hati jangan peluk - peluk

Iya kamu lah
Iyaa mas tenang aja
Selamat bekerja 🙄

Enggak tuh
Yang ikhlas ngucapinnya

Terserah yang penting kamu cemburu
Aku tulus loh ucapin nya

Iya iya hati hati semangat juga buat kamu😌

Setelah mengabari Rangga, Nara langsung meminta Dika untuk mengantarnya ke Kampus untuk mengambil buku yang dipinjam temannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 26, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Bea CukaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang