"Jadi bucin gua 3 hari berturut turut"
"HAH?!" Pekik ruby
Tiga hari jika dimulai dari hari jumat ini ,hingga hari minggu esok .Ruby harus bersamanya bisa gila bukan maen Ruby.
"Kalo lo gak mau gua maaafin . Berarti lo emang orang jahat yang bikin hubungan gua sama permaisuri gua renggang"
"Ck!" ruby berdecih " kalo jadi bucin gua gak mau! Jijik. Gua temenin lo 3 hari berturut turut tapi gak jdi bucin. Plis , kayak kurang kasih sayang tau gak sih bucin gitu"
Gibran mencebik " karena lo belum pernah ngerasain ,"
"Ya bodo amat ,intinya gua. gak .mau!" Ruby menekankan kata 'gua gak mau'
Gibran tampak mempertimbangkan permintaan Ruby ,"oke , 3 hari berturut lu harus nurut sama gua "
"SAMA AJA KEK BUCIN!" Ruby ngegas
Gibrang menggeleng "beda , ribet banget sih lo! Mau dimaafin apa kaga?!" Gibran mulai kesal.
Dengan sangat amat terpaksa Ruby hanya bisa mengangguk lemah.
"Gua mau makan " ucap Gibran yang tengah fokus mengendarai mobil.
"Yaudah si makan ! Ngapain curhat"
Gibran mendengus kesal , ia langsung berbelok kearah kiri dan memarkirkan mobilnya.
"Coy ngapaen berhenti" protes Ruby.
"Kan udah gua bilang , gua lapar"
Ruby langsung membuka jendela mobil , lalu menyengir saat menyadari ternyata mereka sudah berdiri didepan caffe besar. Gibran keluar terlebih dahulu membuka kan pintu untuk Ruby. Lagi mode baik
"Keluar" titah Gibran.
"Aduh" ringis Ruby saat ingin beranjak dari duduknya.
"Kenapa?"
"Gua lupa lepasin seatbelt hehe"
Gibran menatap kesal ,
"Ih anjir kok susah sih! Mobil mahal tapi seatbelt nya macet , lo beli yang kw ya Gib? Ngaku!" Ruby nyerocos aja kaga pake rem.
"Gib gimana sih ini ?! Ih sumpah ya ribet banget" Ruby mulai frustasi.
Gibran mulai muak dan akhirnya ia yang mengambil alih untuk melepaskan Seatbeltnya.
"Lo nya aja yang gblk" dengan sangat amat kece Gibran mendaratkan jitakkan manja kekepala Ruby.
Belum sempat Ruby protes Gibran sudah menarik tangan Ruby untuk keluar dari mobil.
"PELAN PELAN COEq" kaget Ruby saat tangannya di tarik Gibran dan sedikit terhuyung. Untung saja Ruby dapat menjaga keseimbangan jika tidak sudah sangat dipastikan ia akan mendarat dengan mulus didada bidang milik Gibran.
Gibran langsung mengaitkan jari jarinya ke jari jari milik ruby.
"Woi woi tangan gua " teriak Ruby , jujur ia merasa sedikit deg deg ser digenggam Gibran gini. Duh rasanya asoy melehoy .