"Lama banget sih" keluh Gibran
"Lo nya aja yg gak mau sabaran , belum jga 10 menit"
"Seorang Gibran Althanio tidak ditakdirkan untuk menunggu walau 1 menit saja" angkuhnya
"Yakin lo?" Ruby menaikkan satu alisnya.
"Gak percaya lo?"
"Ya enggak lah , gua tau lu masih nunggu kepast-" Ruby langsung memukul mulutnya yang nyaris keceplosan.
"Nunggu apa?"
Ruby langsung menggeleng dengan cepat " bukan apa apa , lu duduk anteng aja dah disini nonton upin ipin gua mau siap siap dulu "
Gibran menatap curiga ke arah Ruby , "mencurigakan" desis Gibran.
Ruby hanya menyengir dan langsung ngacir kekamarnya .
Hingga 15 menit berlalu , Ruby menghampiri Gibran yang ternyata malah beneran anteng nonton upin ipin.
Gibran akhirnya tersadar akan kehadiran Ruby ,langsung menganga. Bukan karena cantik. Bukan karena ia tak terlihat seperti biasa . Tapi... sungguh penampilannya sangat berantakkan. Celana yang kebesaran dengan baju putih polos .
"Kenapa?" Tanya Ruby keheranan
Belum sempat Gibran menjawab , telfon nya berdering.
"Ck, tumben banget si teteh sari wangi nelfon" kesal Gibran.
Gibran mengangkat telfonnya
" kenapa?!"
"Ih teh males "
"Si ella nakal gue gak mau"
"Sebentarnya teteh tu lama!"
"Kan ga asik emang main ngaduin papa"
"Iya iya, gue jemput"
Gibran mengakhir panggilan dengan kesal.
"Kenapa lagi ?" Tanya Ruby.
"Nanti gue jelasin , sekarang ikut dah biar gak lama" Gibrang langsung menarik tangan Ruby.
Sebelum benar benar keluar dari rumah Ruby berteriak
"Bunda aku pergii"
•
Setengah jam berlalu Ruby dan Gibran sampai disebuah rumah yang tak kalah besar dengan rumah Gibran.
"Ini rumah siapa?" Tanya Ruby mengekori Gibran masuk kedalam rumah.
"Rumah kakak gue"
"Ngapain kesini?"
"Kepo banget!""Aduh Gibran , makasih ya mau jagain ella . Teteh mau ada reunian sama teman SMP tolong jagain Ella"
"Kepaksa" ketus Gibran.
"Ya bodo amat mau kepaksa apa enggak yang penting jagain"
"TETEH KESEL GUE "
"Bodo amat , btw bawak cewek kucel banget siapa?" Teteh melirik ke arah Ruby yang lagi cengo kayak orang bego.
"Ga tau ketemu dijalan" ucap Gibran santai.
Rasanya ingin sekali Ruby memaki saat ini juga . Tapi sudahlah itu hanya membuang buang waktu.
"Ella dikamar , gue pergi ya babay" Ucap teteh langsung pergi meninggalkan Ruby dan Gibran.
"Kita ngapain disini?" Tanya Ruby, karena Gibran menyeret tangannya menuju kesebuah ruangan.