VI

1.2K 160 0
                                    

"DASAR BAJINGAN! KAU MENJADIKAN SAHABATKU KEKASIHMU HANYA UNTUK TARUHAN RENDAHAN SEPERTI INI?! AKU TAK TAHU KAU BEGITU SEMENJIJIKAN ITU IM JAEBUM!!!!"

Dada pria bermarga Jeon itu naik turun, wajah dan matanya nya memerah karena marah. Rahang pria itu mengeras menahan emosi yang memuncak.

"Jung-Jungkook-a, i-ini, ini.... Hyejin?!" Saat ia ingin menjelaskan pada Jungkook, ia terkejut melihat Hyejin keluar dari persembunyiannya membuat Jaebum panik.

"Hye-ya, ini... Hye, aku bisa jelaskan.. Hye kumohon dengarkan aku..."

Jaebum mendekati Hyejin dan memegang bahu dan menatap wajah gadis itu.

Hyejin menoleh menatap kedua sahabatnya.

"Bisa kalian bicarakan apa yang aku sampaikan?" ucap gadis itu menggunakan bahasa isyarat tanpa melepas tangan Jaebum dari pundaknya. Melihat itu Jungkook dan Byeol mengangguk setuju.

Setelah itu, ia kembali menatap wajah Jaebum. Hyejin melepaskan tangan Jaebum pada bahunya lalu memberikan tas kotak-kotak makan yang ia bawa pada tangan pria Im itu.

"Happy Anniversary Im Jaebum."

Melihat itu Jungkook dan Byeol sedikit terkejut.

"Hyejin, kau yakin dengan apa yang akan kau sampaikan?" Byeol memprotes kalimat dari bahasa isyarat yang di buat gadis itu.

"Bicarakan saja apa yang ku sampaikan!" Lagi, gadis itu menggerakkan tangannya untuk membuat sebuah kalimat.

Mereka berdua hanya mendesah pasrah sekaligus kesal.

"Baiklah, akan ku lakukan. Aku akan mengucapkan apa yang kau sampaikan," ucap Byeol kesal.

"Happy Anniversary Im Jaebum." Setelah Byeol mengatakan itu Hyejin melanjutkan kalimatnya melalui bahasa isyarat dan di ucapkan oleh Byeol agar Jaebum mengerti.

"Tak perlu menjelaskan apapun, kau tak bersalah. Hanya saja, aku yang terlalu bodoh hingga bisa sangat mudah kau kelabuhi. Im Jaebum, terima kasih banyak. Terima kasih atas semua hal manis dan menyenangkan yang kau lakukan untukku. Kau tahu? Awalnya aku ingin memberikan sebuah kejutan untukmu, seperti yang kau lakukan padaku pada bulan-bulan lalu. Tapi, pada kenyataannya tak sesuai seperti yang kuharapkan. Seperti bulan-bulan lalu, kau yang mengejutkanku. Wow Im Jaebum, kau benar-benar penuh dengan kejutan. Terima kasih untuk semuanya, aku menyayangimu."

Hyejin melakukannya penuh dengan senyuman. Sedangkan Jaebum, pria itu menangis sesegukan.

Hyejin mengusap air mata pria itu sambil tersenyum, lalu kembali menggerakkan tangannya untuk membuat sebuah kalimat.

"Jangan menangis, kau membuat seolah diriku yang jahat."

Mendengar kalimat yang Byeol ucapkan dari kalimat yang Hyejin buat menggunakan tangannya, hati Jaebum mencelos. Tangisnya semakin menjadi, rasa bersalah semakin bersarang dihatinya. Hyejin memeluk Jaebum selama beberapa detik.

"Jaga dirimu, kita berakhir. Semoga bahagia dengan mobil barumu." Setelah Byeol mengucapkan kalimat yang disampaikan Hyejin. Gadis itu pergi, meninggalkan semua yang ada di sana dengan perasaan terenyuh.

Hyejin menurun rooftop dan pergi menuju keluar gedung sekolah. Taehyung yang sejak tadi telah berada di luar gedung untuk menjemput Hyejin merasa heran melihat gadis itu keluar gedung sekolah sambil berlari tanpa menghiraukan kehadirannya.

Melihat itu, ia segera berlari mengejar gadis itu.

"Ya! Hyejin! Hei!!" Taehyung berhasil meraih bahu gadis itu lalu membalikan tubuh Hyejin menghadap kearahnya. Ia terkejut melihat gadis itu menangis sesegukan seperti orang sesak nafas.

"Kau menangis?! Kenapa? Siapa yang membuatmu menangis eoh? Katakan pada Oppa!" ucapnya khawatir.

Hyejin semakin sesegukan dan terlihat benar-benar sesak nafas.

"Hyejin tenangkan dirimu, dadamu bisa sakit dan sesak jika kau menangis seperti itu. Tenang dulu okay?" ucap Taehyung seraya menenangkan gadis itu.

Hyejin menggelengkan kepalanya, lalu setelahnya ia memeluk Taehyung erat. Pria itu membalas pelukan gadis itu, tangannya mengusap lembut surai hitam milik Hyejin.

"Sssttt sudah, jangan menangis kau bisa sesak nafas. Tenangkan dirimu, kau membuat Oppa khawatir jika menangis seperti ini." Lagi kalimat memenangkan keluar dari mulut pria itu.

Tak lama setelah itu, Jungkook dan Byeol datang menghampiri mereka. Taehyung langsung menatap mereka menuntut penjelasan tentang ini.

"Kami akan menjelaskannya nanti Hyeong, sekarang kau bawa Hyejin pergi dari sini. Kami akan menyusul."

"Aku akan membawanya kerumahku, kalian menyusul hm?"

"Baiklah."

Taehyung membawa Hyejin masuk kedalam mobilnya, sedangkan Jungkook dan Byeol pergi menuju parkiran untuk mengambil mobil milik Jungkook.

Sedari tadi, Jaebum hanya bisa melihat semua kejadian itu dari rooftop.

"Jaebum-a, kau benar-benar menyukai Hyejin?" tanya Yugyeom, sang pemilik mobil yang diberikan kepada Jaebum.

Mendengar itu, Jaebum terkekeh pelan. Ia menertawakan dirinya sendiri, merasa miris.

"Iya, aku menyukainya. Tidak, aku sangat menyukainya. Ia sempurna di balik kekurangan yang ia miliki..." Mata pria itu kembali mengeluarkan air mata.

Setelah mengatakan itu, ia berbalik dan menatap teman-temannya. Ia berjalan kearah Yugyeom, tangannya terulur meraih tangan pria itu dan mengembalikan kunci mobil yag tadi ia terima dari Yugyeom.

"Ambil kembali, aku sebenarnya sudah tidak mengharapkannya lagi semenjak mengenal Hyejin."

Jaebum pergi meninggalkan teman-temannya yang sedikit merasa bersalah.

***

Taehyung menatap gadis di sampingnya itu. Beberapa menit yang lalu mereka baru saja sampai di rumahnya.

Ia menghela nafas panjang saat melihat wajah terlelap Hyejin, gadis itu ketiduran setelah menangis lumayan lama.

Ia keluar dan membuka pintu mobil lalu membopong tubuh gadis itu masuk kedalam rumah, ia merebahkan tubuhnya gadis itu pada ranjang miliknya lalu tangannya terulur menyelimuti gadis itu.

"Istirahatlah, aku tak tahu apa yang terjadi sampai kau menangis sampai seperti itu."

Setelah bermonolog mengatakan itu, Taehyung pergi turun menuju dapur dan mengambil sebuah minuman kaleng bersoda.

Ia duduk meletakan minumannya pada meja di depannya, lalu setelahnya ia melepaskan sepatu dan kaos kaki yang ia kenakan.

"Hyeong." Mendengar suara Jungkook, Taehyung langsung menegakan tubuhnya setelah beberapa menit bersantai.

"Bagaimana keadaan Hyejin?" ucap pria bergigi kelinci itu khawatir. Jungkook dan Byeol menghampiri Taehyung dan duduk pada sofa yang ada di sana.

"Ia sedang tidur dikamarku, sebenarnya apa yang terjadi hingga ia sampai menangis seperti itu?"

Mereka berdua menghela nafas, lalu setelahnya mereka menceritakan yang sebenarnya terjadi. Taehyung membuang nafas kasar setelah mendengar cerita dari dua sejoli itu.

"Menginaplah disini, aku akan meminta izin pada orang tua kalian untuk menginap. Hyejin dalam keadaan kurang baik, aku tak ingin ayahnya melihat Hyejin seperti ini. Tuan Park pasti akan sangat marah."

Jungkook dan Byeol mengangguk setuju mendengar penuturan Taehyung.

"Kami pulang dulu Hyeong, kami akan kembali lagi kemari setelah mengambil beberapa pakaian untuk kami dan juga Hyejin."

Taehyung kembali bersandar pada sofa yang ia duduki, pikirannya melayang tak tentu arah meredakan emosinya yang memuncak karena mendengar cerita Jungkook dan Byeol.

_Tbc_

Sincere ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang