VIII

1.3K 144 0
                                    

Jungkook dan Byeol yang melihat itu dari luar kamar tersenyum senang. Mereka senang melihat Hyejin yang di perlakukan begitu spesial oleh Taehyung. Kurang dari satu tahun mereka mengenal Taehyung, dan mereka tahu jika pria itu adalah pria yang pantas bersama sahabatnya.

Mereka berdua melihat Hyejin beranjak dari ranjang dan pergi menuju kamar mandi yang ada di kamar itu. Setelah melihat Hyejin masuk kedalam kamar mandi, Taehyung keluar dari kamarnya untuk menghampiri kedua remaja yang sedang menunggu di luar kamarnya itu.

"Aku akan turun untuk membuatkan kalian sarapan. Jika kalian mau menunggu Hyejin, tunggulah di kamar."

"Tidak, kami juga akan turun." Kedua remaja itu mengekori Taehyung menuruni tangga. mereka berdua duduk di sofa ruang tamu, sedangkan Taehyung meneruskan langkahnya menuju dapur.

Dengan lihai ia membuat sarapan untuk mereka berempat. Menu pancake menjadi pilihannya untuk mereka sarapan pagi ini. Tak berselang lama, Hyejin turun untuk bergabung menikmati sarapan yang Taehyung buat.

"Hye-ya, duduklah Taehyung Oppa sedang membuat pancake untuk kita sarapan," ucap Byeol setelah melihat Hyejin turun.

Hyejin menghampiri kedua sahabatnya itu, mereka berdua meminta Hyejin duduk di antara mereka.

"Merasa lebih baik Hye?" tanya Byeol pada gadis itu dan mendapat respon sebuah anggukan.

"Jangan sedih lagi, benar yang dikatakan Hyeong padamu. Kau masih memiliki kami semua yang menyayangimu, cobalah mulai semuanya dari awal, anggap semua kejadian hari ini dan selama empat bulan lalu itu tidak pernah terjadi hmm?" Lagi Hyejin menanggapi ucapan dua sahabatnya itu dengan anggukan dan sebuah senyum haru.

Alangkah beruntungnya ia memiliki orang-orang yang menyayanginya dengan tulus. Suara Taehyung membuat obrolan mereka terhenti.

"Hei kalian, kemarilah sarapannya sudah siap!"

***

Hyejin kembali kedalam kamar Taehyung setelah memakan sarapannya, ia sudah berjanji pada Taehyung setelah sarapan ia akan kembali kekamar dan tidur. Ia tak ingin mengambil resiko mendengar celoteh Taehyung yang sering kali berlebihan.

Taehyung bersama sepasang kekasih itu duduk di ruang tamu sambil bersantai. "Tidak pergi kekantor Hyeong?" tanya Jungkook pada pria dua puluh tujuh tahun itu.

"Tidak," jawab Taehyung singkat.

"Bukankah kau bilang ada meeting?"

"Hanya meeting bersama karyawan, aku sudah mengirim pesan jika aku tidak akan masuk hari ini dan meminta meeting ditunda menjadi besok. Lagi pula jika aku kekantor, siapa yang akan mengurus kalian disini. Dan lagi, aku tidak ingin dapurku hancur karena kalian memasak disini. Tidak, tidak, itu akan sangat buruk."

Jungkook beerdecih mendengar rentetan kalimat yang Taehyung ucapkan. "Kau berlebihan Hyeong!"

***

Taehyung, Jungkook dan juga Byeol sedang bersantai di ruang TV sambil menonton sebuah siaran film kartun. Kedua remaja itu menonton film kartun di temani sekotak ice cream di tangan mereka masing-masing yang diambil dari lemari pendingin sang pemilik rumah, sedangkan Taehyung hanya duduk sambil menonton dengan tenang dengan sebuah remot TV di genggamannya.

Suara bunyi bel membuat ketiga orang itu mengalihkan atensi mereka. "Kau mengundang seseorang Hyeong?" tanya Jungkook pada Taehyung.

Pria yang di tanya menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku tidak mengundang siapapun. Biar aku yang membukanya, kalian lanjutkan saja menonton." Kedua remaja itu hanya mengangguk menanggapi ucapan Taehyung.

Taehyung berjalan kearah pintu, pria itu menekan tombol pada interkom yang terdapat di dekat pintu. Setelah menekan itu Taehyung bisa melihat seorang pria berdiri di depan gerbang rumahnya. Kening pria itu berkerut melihat pria yang berdiri di depan gerbang rumahnya, wajah pria itu tidak asing, ia pernah melihat pria itu tapi ia benar-benar lupa. Kapan? Dan dimana?

"Permisi," ucap pria itu pada interkom.

"Ya?" jawab Taehyung singkat.

"Hmm.. Apa benar ini kediaman Kim Taehyung?" tanya pria itu lagi.

"Iya, benar. Anda siapa?" Taehyung melihat pria itu tersenyum manis.

"Syukurlah aku tidak salah rumah. Mm..Taehyung-ssi, aku Park Jimin, ayah bilang Hyejin ada di rumahmu jadi aku meminta alamatmu pada ayah dan kemari." Mendengar nama Park Jimin, Taehyung langsung membulatkan bibirnya.

"Eo? Park Jimin-ssi kau kakaknya Hyejin?"

"Yah, benar. Aku baru saja sampai semalam." Taehyung memang tahu jika Hyejin memiliki seorang kakak laki-laki, namun selama ini ia tidak pernah bertemu dengan pria bernama lengkap Park Jimin itu. Hyejin hanya pernah menunjukan foto pria itu sebanyak dua kali padanya.

"Tunggu sebentar, aku akan membukakan gerbangnya untukmu."

Taehyung berlari kecil menuju gerbang dan membukanya agar Jimin dan juga mobilnya bisa masuk.

Pria itu melihat Jimin menuruni mobilnya setelah memarkirkan mobilnya. Pria Park itu tersenyum kecil pada Taehyung. "Senang bertemu denganmu Taehyung-ssi." ucap Jimin mengulurkan tangan pada pria bermarga Kim itu, dan di sambut baik oleh Taehyung.

"Senang juga bertemu denganmu Park Jimin-ssi. Ayo masuk, adikmu masih tidur di dalam."

Taehyung membawa Jimin menuju ruang TV dimana disana sudah ada Jungkook dan juga Byeol. Kedua remaja itu menoleh saat mendengar suara langkah mendekat kearah mereka, mata kedua insan itu membulat melihat siapa yang datang kerumah Taehyung.

"Jimin Hyeong?!" pekik pria bergigi kelinci itu, setelah itu ia berdiri dan menghampiri Jimin.

"Oppa!" Tak berbeda dengan Jungkook, Byeol juga menghampiri Jimin meninggalkan ice cream di atas sofa lalu memeluk pria itu.

"Kapan Oppa kembali ke Korea? kenapa tak memberi tahu kami?" tanya Byeol pada kakak sahabatnya itu.

"Semalam, tadinya Oppa berniat langsung kesini semalam setelah ayah memberi tahuku dimana Hyejin, tapi ayah memarahiku menyuruhku beristirahat dan kemari saat siang hari," ujar pria Park itu terkekeh.

Taehyung mempersilahkan Jimin duduk di sofa di temani dua sejoli itu, sedangkan Taehyung pergi kedapur untuk membuatkan minuman untuk Jimin.

"Kau tidak memperkerjakan asisten rumah tangga atau security Taehyung-ssi?" tanya Jimin setelah Taehyung meletakan minuman yang di buat pria Kim itu untuknya.

"Tidak," ucap Taehyung sambil mendudukan dirinya di atas sofa.

"Wow...bukankah sangat merepotkan mengurus rumah sebesar ini sendirian?" tanya Jimin lagi.

"Tidak juga, memang terkadang sulit saat jadwalku padat dengan meeting dan sebagainya. Tapi itu tak masalah, dulu saat aku pertama menempati rumah ini setelah selesai di bangun. Aku membawa satu orang pelayan dirumah orang tuaku, tapi setelah satu tahun aku tinggal disini, ayah dan ibu sering sakit jadi aku memintanya kembali kerumah untuk membantu semua keperluan orang tuaku," jelas Taehyung pada Jimin.

Jimin menganggukan kepalanya mendengar ucapan Taehyung. "Bagaimana keadaan Hyejin?" tanya pria itu membuat suasana menjadi hening dalam sekejap, membuat pria itu merasakan ada sesuatu yang tidak beres disini.

"Ada sesuatu terjadi Taehyung-ssi?" Pertanyaan Jimin membuat Taehyung terkesiap, lalu setelahnya pria itu menghela nafas.

"Eoh, ada sesuatu yang terjadi. Tapi saat kejadian aku tak ada di sana, aku tidak tahu bagaimana persis kejadiannya. Jungkook dan juga Byeol yang menceritakannya padaku."

"Apa yang terjadi?" tanya Jimin lagi.

Taehyung menghela nafas pelan lalu setelahnya ia bercerita, dibantu oleh Jungkook dan juga Byeol untuk memperjelas cerita yang di ceritakan Taehyung.

_Tbc_

Sincere ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang