XVI

1.1K 122 0
                                    

Hyejin terlihat sangat senang, siang ini gadis itu pulang dari rumah sakit setelah terjebak di dalam rumah sakit yang membosankan itu selama kurang lebih sebulan.

Taehyung hanya bisa menggelengkan kepalanya, melihat tingkah Hyejin yang semakin tak bisa diam.

Jimin dan Tuan Park akan berada di Korea lusa nanti. Jadi, mereka menitipkan Hyejin padanya. Tentu, dengan senang hati Taehyung menerimananya. Hyejin akan menginap di rumahnya hingga Jimin dan Tuan Park kembali. Tentu saja ditemani dua kurcaci milik Hyejin, yaitu Jungkook dan Byeol. Dua orang itu sudah meminta izin untuk absen pelajaran hari ini.

"Kalian ingin makan sesuatu?" tanya Taehyung pada tiga sekawan itu saat dalam perjalanan menuju kerumahnya.

"Topokki, pasta, pizza-aw!" Jungkook menggaduh kesakitan karena Hyejin memukulnya.

"Kenapa? Apa salahku?" tanyanya pada sahabatnya itu sambil merengut.

"Kau terlalu banyak meminta!" ucap Hyejin menggunakan bahasa isyaratnya.

Taehyung terkekeh pelan melihat itu dari kaca depan mobilnya. Sudah dibilang bukan, Jika Hyejin memiliki beberapa perubahan sejak Gadis itu sadar? Jadi lebih aktif dan agresif.

"Aku hanya menjawab yang Hyeong tanya. Lagipula aku sangat lapar..."

"Sejak kapan kau tidak lapar? Dimana dan kemana kau pergi selalu tertuju pada makanan, dasar kelinci berotot tukang makan!" ucap Hyejin lagi menggunakan bahasa isyaratnya.

Jungkook tercengir melihat itu, "Kalau aku tidak makan banyak, aku tidak bisa tumbuh sehat Hye-ya. Agar bisa menjadi pria tampan yang sehat, aku harus banyak makan." Jungkook mengedipkan sebelah matanya sambil terkekeh setelah mengatakan itu.

Mereka bertiga berdecih setelah mendengar kepercayaan diri Jungkook.

"Dasar narsis!" sahut Byeol sambil memutar bola matanya. Jungkook menoleh kearah kekasihnya itu.

"Tapi kau suka 'kan?" ucap Jungkook menggoda kekasihnya itu.

"Tidak! Menjauh dariku!" sahutnya menepis tangan Jungkook yang mencubit pipinya.

"Sungguh? Sudah mengaku saja, kau suka 'kan?"

"JEON JUNGKOOK BERHENTI! ATAU AKU AKAN MENJABAK RAMBUTMU!!!" Jungkook tertawa melihat Byeol yang mengamuk, sedangkan Taehyung dan Hyejin hanya menggelengkan kepalanya.

Taehyung benar-benar menuruti permintaan ketiga remaja itu. Semua makanan yang mereka inginkan langsung dikabulkan oleh Taehyung. Pasta, pizza, topokki, cake, ice cream, dan masih banyak lagi.

"Hyeong, kau yang terbaik. Terima kasih," ucap Jungkook dengan mulut yang penuh dengan makanan.

"Telan dulu makananmu, baru bicara. Dasar!" Jungkook menelan makanannya, lalu setelah itu pria bergigi kelinci itu hanya cengengesan.

***

Taehyung tengah serius memeriksa pekerjaan yang masuk ke e-mailnya, saat makan tadi Sekertarinya menelepon memberi tahu jika berkas yang ia minta susah dikirim ke e-mailnya.

Keningnya berdenyut saat melihat sangat banyak berkas yang masuk ke e-mailnya. "Yaampun, aku bahkan baru menyelesaikan setengahnya..." keluhnya.

Taehyung melihat kearah jam yang ada di dinding, menunjukan pukul lima sore. Ia menyudahi pekerjaannya lalu keluar menuju kekamarnya yang berada di sebelah ruang kerjanya. Ia membersihkan diri dan mengganti pakaian, setelah itu barulah ia turun menuju ruang tamu.

Taehyung terkekeh melihat tiga sekawan itu tertidur di sofa dengan posisi duduk sambil saling memeluk seperti anak ayam yang kedinginan. Tadi mereka yang menonton TV, dan sekarang TV yang menonton mereka bertiga tidur. Seperti robot yang kehabisan daya baterainya, sama seperti mereka yang kelelahan setelah melakukan banyak hal konyol.

Taehyung berjalan mendekati mereka dan membangunkan ketiganya, menyuruh mereka mandi dan berganti pakaian.

"Hei, para tukang tidur. Ayo cepat bangun, kalian harus mandi," ucapnya sambil mengacak-acak rambut ketiganya.

Kedua gadis itu menggeliat setelah Taehyung membangunkan mereka, namun berbeda dengan Jungkook. Kelinci berotot itu sedikit sulit untuk dibangunkan.

"Hei, Jeon. Ayo bangun!"

"Hyeong...sepuluh menit lagi..." ucapnya dengan suara serak, mata pemuda itu masih tertutup rapat.

"Baik, terserah yang penting bangun dan cepat mandi. Setelah itu makan malam, aku akan memasak."

"Hyejin, Byeol. Bangunkan Jungkook sepuluh menit lagi." Kedua gadis itu mengangguk pelan dengan wajah absurd mereka yang baru bangun tidur. Setelah itu ia meninggalkan ketiganya menuju dapur untuk membuat makan malam.

Lima menit setelahnya kedua gadis itu membangunkan Jungkook meski sedikit kesulitan. Mereka bertiga beranjak untuk membersihkan diri dan berganti pakaian.

"Woaaah, Wangi sekali." Taehyung terkekeh melihat mata Jungkook yang berbinar melihat makanan yang ada di meja makan.

"Hyejin dan Byeol belum turun?"

"Belum, kau tahu bukan Hyeong jika wanita itu sangat lama," ucapnya.

"Membicarakan kami Tuan Jeon?" Jungkook berbalik setelah mendengar itu, ia hanya cengengesan tidak jelas pada kekasihnya itu.

"Cepat duduk, makanannya hampir selesai." Mereka bertiga mengangguk menuruti perintah Taehyung.

***

Taehyung merebahkan dirinya diatas rerumputan teras belakang rumahnya, ia baru saja menyelesaikan pekerjaannya yang tadi sempat tertunda. Ini sering ia lakukan, dulu sering kali ia tertidur di sana tanpa sadar hingga pagi. Seperti gelandangan.

"Ouh yaampun berkas-berkas itu membuat kepalaku sakit..." keluhnya.

"Kenapa sepi sekali? Hanya ada satu Bintang dan bulan..." ucapnya sambil menatap langit.

"Uwwa!!" Taehyung terkejut karena Hyejin yang tiba-tiba muncul duduk di sebelahnya.

"Hyejin, yaampun...kau membuat Oppa terkejut!" Sang pelaku hanya menunjukan deretan giginya.

Taehyung mendudukkan dirinya. "Kenapa belum tidur? Ini sudah malam," tanyanya pada Hyejin. Hyejin hanya menggeleng, ia tidak membawa ponsel atau catatan agar Taehyung mengerti.

"Tidak membawa ponselmu? Catatanmu?" Lagi Hyejin menggeleng.

"Bicara saja seperti biasa, Oppa mengerti." Hyejin mengerjapkan matanya beberapa kali.

"Oppa mengerti?" ucap Hyejin sedikit ragu, menggunakan bahasa isyaratnya.

"Sudah Oppa bilang 'kan?"

"Sejak kapan?" tanya Hyejin lagi menggunakan bahasa isyarat, kali ini sedikit antusias.

"Belum lama ini, mungkin." jawab Taehyung sambil mengedikkan bahunya.

"Kenapa tidak bilang?" tanya Hyejin.

"Hanya ingin membuatnya menjadi kejutan," ucap Taehyung sambil terkekeh.

Kejutan saat aku melamarmu nanti. Tapi sepertinya harus sedikit berubah.

"Lalu Oppa sendiri, kenapa belum tidur?"

"Tidak apa, hanya belum ingin tidur. Oppa sering disini, hampir setiap malam."

"Lalu, kenapa kau belum tidur? Ini sudah malam, kau belom menjawab pertanyaan Oppa tadi," lanjut Taehyung.

"Aku haus, lalu melihat Oppa keluar. Jadi aku mengikuti," ucap Hyejin menggunakan bahasa isyarat lalu tercengir setelahnya.

"Yasudah, ayo masuk. Kembali tidur, ini sudah malam." Hyejin mengangguk, lalu mengikuti Taehyung yang mulai beranjak dan masuk kedalam rumah.

Gadis itu tersenyum melihat punggung Taehyung yang berjalan di depannya.

_Tbc_

Sincere ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang