1 Rumput Liar

24 2 0
                                    


Aku berjalan dengan santai melewati koridor-koridor kelas. Banyak pasang mata yang menatapku dengan berbagai macam tatapan mulai dari sinis, takjub, iri, genit, dan lain sebagainya namun aku abaikan toh ini its my style not her style.

Ya, aku terkenal dengan julukan devil school karena aku ditakuti oleh murid disini. Bukan tanpa alasan mereka menakutiku sebab aku pernah beradu tinju dengan salah seorang kakak kelas laki-laki yang akan melecehkanku dulu. Ia babak belur dan harus dilarikan kerumah sakit, dari situlah aku ditakuti oleh murid.

Namun, aku juga bukan tipe orang yang suka memanfaatin ketenaran dengan hal lain seperti membully atau apa tapi aku hanya menikmati ketenaran itu dengan melanggar semua peraturan dan tata tertib sekolah ini. Aku juga suka menolong sesama murid disini jika ada yang terkena korban bully bisa seperti pahlawan kesiangan.

Gaya urakan melanggar tata tertib sekolah itu adalah style ku karena aku berprinsip "beda itu keren its my style not her style" .

"Ma..ma..maaf Park Sarang kamu dipanggil oleh guru BP permisi" ucap seorang laki-laki berkacamata kepadaku dengan gugup seperti berhadapan dengan apa sampai seperti itu.

"Hey, relax aja aku bukan apa yang kamu pikirkan lain kali biasa aja jangan takut dan aku gak bakal ninju kamu kok" balasku dengan menepuk pundak laki-laki tersebut dan langsung menuju keruang BP.

BP lagi, BP lagi gak bosen apa ya?

Lagi-lagi banyak pasang mata yang menatapku namun lagi-lagi kuabaikan toh itu mata mereka sendiri. Setelah itu aku pun mengetuk pintu ruang BP tersebut.

Tok Tok

"Masuk" ucap seorang yang berada didalam sana.

Aku pun mengikuti perintahnya dan segera masuk. Dingin karena ruangan itu berac.

"Bu, apakah ibu tidak bosan setiap hari dan hampir rutin ibu memanggilku untuk kesini" gerutuku sambil mendengus kesal, lalu guru yang berada didepanku itu pun hanya memijat pelipisnya mungkin dia pusing.

"Kamu tau? Apa yang kamu langgar lagi hari ini?" pertanyaan guru BP itu udah mainstream banget, perasaan aku gak lagi ngebuat ulah atau tepatnya belum berbuat ulah.

"Loh bu saya belum berbuat ulah kok main tuduh jangan sembarangan ya bu" omelku pada wanita paruh baya tersebut.

"Saya kasih tau, kalau kamu sekarang mewarnai rambut kamu lagi dengan warna hijau seperti rumput liar gak sekalian warna putih?" perkataannya benar sih tapi kan ini adalah Park Sarang sehari gak bikin onar dan heboh serasa kimchi tanpa bumbu.

Aku hanya diam sambil memainkan rambutku dan menunduk supaya keliatan bersalah padahal aslinya aku tak merasa bersalah sama sekali jangan dicontoh ini tidak baik.

"Karena ibu sudah bosan sebenarnya maka sekarang ibu akan menghukum kamu untuk memotong rambut kamu didepan para murid sini kalau bisa sampai gundul bisa?" wah ucapannya bener-bener bikin greget masa iya rambut udah panjang disuruh ngemotong dikira rumput liar apa mentang-mentang warna rambut hijau.

"Loh bu masa iya jangan dong itu udah melewati batas yang lain aja" tawarku sambil memelas.

"Bisa, nanti kamu memotong rumput liar yang udah tinggi ditaman belakang sekolah udah sana lanjutin" dengan gontai aku pun berjalan kearah gudang sekolah untuk mengambil pemotong rumput daripada untuk memotong rambutku sendiri didepan semua warga sekolah.

Ku berjalan melewati ruang kepala sekolah dan aku melihat ada seorang pria dengan membawa seorang lagi laki-laki yang keliatannya seumuran denganku. Aku pun tak sengaja mendengar pembicaraan mereka bahwa seorang yang bernama Kim Taehyung kalau gak salah akan bersekolah disini.

Kim Taehyung As Alien [Update Disesuikan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang