Sosok lain di Hati

1.6K 275 118
                                    

●●●●●

"Ku dengar, kemarin kau pulang bersama Kak Langit?"

Tzuyu yang baru meletakkan tasnya menoleh ke arah Doyeon yang datang lebih dulu darinya. Gadis itu mengangguk, "Katanya sudah terlalu sore, jika aku pulang sendirian."

"Cih!" Doyeon memutar bola matanya seakan apa yang baru di ucapkan Tzuyu tidaklah benar, "Kak Langit hanya mencari alasan agar bisa mengantarmu pulang, Ter."

Tzuyu mengedip-ngedipkan matanya kemudian menggeleng, "Tak mungkin, lagipula buat apa Kak Langit melakukan itu?"

Doyeon menatap Tzuyu dengan aneh, "Tentu saja, karna Kak Langit tertarik padamu Ter."

"Eh? Tertarik?" Tzuyu menunjuk dirinya sendiri dengan telunjuknya, "Dia tertarik denganku?"

"Bukan, tapi denganku!"

Doyeon mengalihkan tatapannya ke arah buku, dia lelah bila harus menjelaskan hal ini kepada Tzuyu. Apa Tzuyu cuma berpura-pura tak tahu? Siapapun yang melihat tingkah Taehyung pada Tzuyu tahu jika lelaki itu menyukai Tzuyu.

"Padamu?"

Tzuyu kembali bertanya dengan muka bingungnya, Doyeon mengacak rambutnya sendiri dengan kesal.

"Tak tahu! Lupakan saja apa yang ku bilang tadi, bahkan kau boleh melupakan kita ada dimana, dan siapa aku."

"Ha?"

Brak!

Pintu kelas mereka di buka paksa membuat Doyeon dan Tzuyu sedikit terlonjak dari duduknya.

"Ya ampun, Rena. Kau bisa masuk dengan lebih normal tidak?!"

Doyeon berteriak kesal ke arah Yeri yang tadi masuk dengan mendorong paksa pintu hingga menimbulkan suara berisik.

Yeri menggelengkan kepalanya, ia tampak kelelahan karna nafasnya terdengar sangat kacau. "Sah..baar..ak..u..ca..pekh.."

Tzuyu dan Doyeon saling berpandangan apalagi saat melihat tangab Yeri yang mulai menggapai botol air milik Doyeon.

"Milikku!" Doyeon merebut botol itu sebelum tangan Yeri menyentuhnya, Yeri mengerucutkan bibirnya. Akhirnya Doyeon kembali mengasurkan botol itu ke arah Yeri.

Gadis itu tak memikir dua kali untuk menghabiskan air dalam botol itu, membuat perasaan menyesal timbul dalam benak Doyeon.

"Makasih."

Yeri mengembalikan botol yang telah kosong ke Doyeon. "Ku harap apa yang akan kau sampaikan ini benar-benar penting, jadi aku akan memikirkan ulang keinginanku untuk mencekikmu."

Yeri nyengir ke arah Doyeon, "Oh, kau akan memilih untuk mencekik yang lain bukan aku."

"Mencekik siapa?" Tzuyu akhirnya ikut dalam perbincangan kedua temannya, tadi dia hanya memperhatikan saja. Namun, sekarang ia menjadi penasaran.

"Kak Langit," sahut Yeri enteng.

"Kak Langit? Kenapa aku harus mencekik lelaki tampan itu?"

Doyeon memandang bingung Yeri, ayolah siapapun akan memilih untuk mencium wajah Taehyung daripada mencekiknya.

"Karna tadi ku lihat Kak Langit bergandengan tangan dengan Kak Indah saat berjalan di koridor."

"Ber...apa?" Doyeon sudah bersiap untuk pergi dari kelasnya namun di tahan oleh Tzuyu. "Mau kemana Mika?"

"Mencekik kemudian memutilasi Kak Langit."

Tzuyu menggelengkan kepalanya, "Untuk apa?"

Doyeon menatap kesal Tzuyu, "Kau tidak dengar? Kak Langit tadi bergandengan dengan Kak Indah, Ter. Kau...arghh!"

#37 (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang